Bab 35

171 36 7
                                    

• • • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

Beomgyu :
Tidak bisa, aku sedang sibuk bersama pacarku sekarang. Kalau aku pergi, dia akan marah. Pacarku kalau marah itu lucu sekali, bisa-bisa aku jadi gila.
Sampaikan maafku pada Bibi, ya.

Ryujin membaca pesan itu sambil terkekeh. Gadis itu mengalihkan pandangannya pada sang ibu yang sedang memasak di dapur sekarang.

“Sudah kubilang 'kan, Bu, Oppa itu sedang sibuk.”

Ibunya langsung menoleh. “Jadi Beomgyu tidak akan datang?”

Ryujin menggeleng sambil melenggang menuju kulkas yang berada di dapur. Ia mengambil segelas jus dari sana dan meminumnya. Setelah itu, ia baru menatap ibunya lagi.

“Tidak. Lagipula ini 'kan hari Minggu, Ibu.”

“Kenapa dengan hari Minggu?”

“Tentu saja dia pasti sedang berkencan—” Ryujin segera membungkam mulutnya sendiri saat menyadari bahwa ia salah bicara.

Benar saja, sang ibu langsung meletakkan pisau yang tadi dipegangnya dan menatap Ryujin tajam. “Kau bilang apa tadi? Berkencan?”

Ryujin menggeleng panik. “Tidak, aku tidak bilang apa-apa.”

“Jadi anak itu sudah punya pacar?!” Suara ibunya meninggi, tidak peduli lagi dengan alibi Ryujin yang mengatakan bahwa ibunya salah paham.

Wanita paruh baya itu dengan cepat berjalan ke arah ponsel Ryujin yang tergeletak di meja, membuat gadis itu menjerit.

“Ibu mau apa?!”

Wanita itu tidak menjawab dan malah membuka ponsel Ryujin, lalu dengan cepat beralih ke aplikasi chat yang menampilkan pesan dari Beomgyu.

Wanita bernama Iseul itu mengepalkan tangannya kuat. Sudah tidak peduli lagi dengan Ryujin yang berlari dan merebut ponselnya. Ia malah berjalan meninggalkan Ryujin menuju kamarnya, menyambar ponselnya kasar dan langsung menghubungi satu nomor.

Setelah panggilan terhubung, Iseul segera bicara.

“Apa kau tidak bisa mengurus putramu dengan becus?!”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Apa kau tidak tahu bahwa putra kesayanganmu itu sudah punya pacar sekarang?! Merusak rencana saja.”

“Apa? Ck, anak gila itu.”

Iseul memijit keningnya pelan. “Uruslah anakmu itu, Kak. Aku tidak mau tahu, perjanjian kita harus berjalan sesuai rencana.”

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang