Bab 37

260 43 28
                                    

• • • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

Beomgyu memarkirkan Ben tepat di depan rumah Chaeri. Gadis itu sendiri sudah menunggu sambil memakan sepotong roti. Melihat Beomgyu datang, ia segera masuk dan duduk di kursi samping pengemudi.

“Tidak sempat sarapan?” tanya Beomgyu.

Chaeri mengangguk. “Tadi aku buru-buru karena Ayah ada jadwal pagi sekali.”

“Mau mampir sarapan dulu?”

Gadis itu menggeleng dan melihat rotinya yang sudah tinggal setengah. “Ini cukup.”

Beomgyu mengangguk mengerti kemudian mulai menjalankan Ben dengan kecepatan normal.

“Apa kau membawa lolipop untukku?” tanya Beomgyu membuka percakapan.

Chaeri yang baru saja selesai memakan rotinya mengerutkan kening. “Apakah aku masih harus melakukan itu?” Lagipula mereka juga sudah menjadi sepasang kekasih sekarang.

“Jadi kau tidak membawanya, ya?”

“Tidak, tidak sempat beli. Tokonya sudah lewat juga.”

“Hm, baiklah.”

Terdengar nada kecewa dari sahutan itu, walau tidak begitu kentara. Membuat Chaeri tersenyum kecil.

“Besok kubawakan dua, oke?”

Setelah mendengar tawaran itu, Beomgyu tersenyum senang. “Oke.”

Kira-kira tinggal lima menit akan sampai tujuan, Chaeri tiba-tiba memanggil Beomgyu. Gadis itu ingin menyampaikan sesuatu yang daritadi membuatnya gelisah.

“Bisa tidak hubungan ini kita sembunyikan dari yang lain?” tanyanya hati-hati. Jari-jarinya gemetar karena gugup.

Beomgyu langsung menoleh. “Maksudmu, backstreet?”

Chaeri mengangguk pelan.

Ada hening cukup lama setelah itu. Beomgyu terdiam sambil fokus menatap jalan. Kecepatan mobilnya diturunkan. Pemuda itu tampak berpikir sampai akhirnya bertanya.

“Kenapa?”

Gadis di sebelahnya menggigit bibir, lama-lama kepalanya menunduk. Chaeri bingung mau menjawab apa. Karena semua jawaban yang dia berikan, apapun itu, tetap terdengar egois.

“Kau takut dirundung lagi, ya?”

Chaeri terkejut. Kenapa tebakan Beomgyu selalu benar, sih? Gadis itu menelan ludahnya kasar sebelum memberi jawaban.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang