Bab 29

220 46 6
                                    

pssst, harus banget siapin permen untuk baca bab ini!

happy reading 💟

happy reading 💟

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

“Tapi kau tahu 'kan, aku tidak suka penolakan.”

Sejujurnya, Chaeri agak kesal saat itu. Karena tepat setelah Beomgyu menyelesaikan kalimatnya, pintu kamar pemuda itu diketuk kencang, lalu terdengar suara Hueningkai dan Taehyun dari luar. Mendengar itu Beomgyu segera bangkit untuk membukakan pintu, meninggalkan Chaeri yang belum sempat merespon apapun.

“Waaah, apa kami mengganggu kegiatan kalian?” tanya Kai dengan nada menggoda saat sudah masuk ke dalam. Ucapannya itu langsung membuat Chaeri beranjak dari ranjang Beomgyu.

Beomgyu segera menjawab, “Kami tidak melakukan apapun.”

“Ah, sayang sekali tidak melakukan apapun di kamar yang kedap suara ini.”

Mendengar ucapan asal temannya, Taehyun segera memukul bokong Kai dengan kencang, membuat empunya meringis kesakitan.

Tanpa mengindahkan ucapan Kai, Beomgyu menyuruh teman-temannya untuk duduk di karpet dan menikmati cemilan yang mereka bawa. Chaeri juga bergabung bersama mereka.

Keempatnya sibuk mengobrol, membicarakan hal yang ringan seperti betapa jeleknya bentuk snack yang mereka makan sampai hal berat seperti ujian sekolah yang sebentar lagi tiba.

Yang membuat Chaeri tidak nyaman adalah, daritadi Beomgyu tidak mengajaknya berbicara. Malah Hueningkai yang membuat Chaeri merasa tidak canggung. Beomgyu seakan mengabaikan eksistensinya, seolah sebelum ini tidak terjadi apa-apa.

Hingga matahari mulai tenggelam pun, Beomgyu tidak mengatakan apapun padanya, apalagi membahas tentang hal yang tadi terjadi. Pemuda itu hanya meminta Taehyun dan Hueningkai untuk mengantar Chaeri pulang dengan selamat.

Sampai di rumah, ternyata ayahnya belum pulang. Chaeri menyempatkan diri untuk membuatkan ayahnya makanan sebelum pergi membersihkan diri.

Setelah semuanya selesai, gadis itu merebahkan tubuhnya ke ranjang. Ia memikirkan lagi semua yang terjadi hari ini. Tentang sikap aneh Beomgyu yang seperti bunglon, selalu berubah-ubah.

Membuat Chaeri memikirkan sesuatu, apakah Beomgyu benar-benar serius dengan ucapannya tadi? Atau ia hanya bermain-main lagi dengan perasaan Chaeri?

Sulit sekali ditebak, karena Beomgyu pun tidak menghubunginya sama sekali. Tidak bisa bohong, Chaeri daritadi memegang ponselnya, takut kalau Beomgyu tiba-tiba mengirim pesan atau apapun itu. Tapi nihil, tidak ada sama sekali.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang