Bab 18

451 82 23
                                    

hai, apa kabar semuanya?

sebelumnya aku mau minta maaffff banget karena baru bisa update sekarang. aku sadar udah gantungin cerita ini lamaaa banget, berbulan-bulan. aku sadar udah php in kalian, karena sering bilang, “iya, insyaallah minggu ini update ya” padahal nyata nya ngga :(

and yeah, aku kena writer's block guys :( berbulan bulan mogok nulis, bukan tanpa alasan. tiap coba nulis, rasanya asing banget. mau nyusun kalimat pun bingung sendiri, diksi kacau, kata-kata belibet, dan sebagainya. tapi sekarang aku berusaha lagi, berusaha untuk nulis lagi.

Jadi maaffff banget kalo misal di chapter ini dan chapter selanjutnya mungkin bakal berantakan. Semoga kalian masih bisa enjoy bacanya.

eh iya, emang masi ada yang nungguin cerita ini yaa? sksksksk uda pede duluan aku bakal ada yang baca :(

untuk yang masih nunggu, terimakasii banyaak, love you so much guys 😿💗

happy reading !

• • • •

“Kau harus tetap menyukaiku, jangan pernah berhenti melakukan itu.”

Chaeri menggelengkan kepalanya kuat-kuat saat–entah untuk yang keberapa kalinya–kalimat Beomgyu terngiang di telinganya. Gadis itu menatap cermin di depannya dengan tegas.

“Tidak, Chaeri. Lupakan pemikiran bodohmu itu! Beomgyu tidak mungkin bicara begitu karena dia menyukaimu!” monolognya.

Saat ini ia sedang berada di toilet sekolah. Tadi, setelah Beomgyu mengatakan kalimat itu, Chaeri langsung turun dari mobil dan naik taksi yang kebetulan lewat. Entah apa alasannya, gadis itu jadi salah tingkah. Ini gila. Ia tidak boleh jatuh terlalu dalam lagi.

Setelah menarik napas dalam-dalam dan menetralkan detak jantungnya, Chaeri memutuskan untuk segera keluar dari toilet.

Koridor cukup ramai karena bel masuk memang belum berbunyi. Tidak ada yang menarik sampai gadis itu melihat kerumunan murid di depan deretan loker.

Chaeri mengernyit. “Ramai sekali,” gumamnya.

Kemudian ia mendengar beberapa murid yang berdiri tidak jauh darinya membicarakan sesuatu.

“Gila! Siapa dia? Sangat tampan!”

“Kau percaya jika dia adalah penjaga loker yang baru? Kalau begitu aku rela membuka lokerku seharian hanya demi menatapnya!”

“Tapi, apa urusannya dengan Beomgyu? Kenapa mereka berdua saling bertatapan seperti ingin perang?”

“Ah, aku tidak peduli! Yang jelas, dia dan Beomgyu, keduanya sangat tampan. Perpaduan yang sempurna!”

Mendengar nama Beomgyu disebutkan, Chaeri jadi penasaran. Maka dengan hati-hati ia bergabung dalam kerumunan tersebut, sehingga bisa melihat apa yang terjadi.

Ada seorang pemuda yang duduk di kursi penjaga loker, sedang bertatapan sengit dengan Beomgyu yang berdiri di hadapannya. Chaeri melotot terkejut, kemudian berlari kecil menghampiri mereka.

“Jaemin?!” teriaknya, masih tidak percaya dengan eksistensi Jaemin di sekolahnya.

Sementara pemuda itu langsung memutuskan kontak matanya dengan Beomgyu, lalu tersenyum manis menatap Chaeri. “Halo, Chaeri-ku yang manis,” sapanya.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang