Bab 10

450 88 17
                                    

Halo, apa kabar? Semoga kalian selalu baik-baik aja ya. Semangat menjalani harinya !!

Happy reading 🧸💛

• • • •

Burger berukuran reguler itu sudah dilahap habis oleh Chaeri. Sepertinya ia memang sangat lapar, seakan tak cukup, minuman cola di tangannya juga ia tenggak habis.

Gadis itu dengan puas menyandarkan tubuhnya di kursi sambil tangannya sibuk mengeratkan jaket Beomgyu yang ia pakai.

Omong-omong soal Beomgyu, pemuda itu baru selesai makan. Terlihat oleh Chaeri bahwa Beomgyu sedang berjalan ke arah mobil. Tatapannya datar seperti biasa.

Saat sudah masuk, pemuda itu langsung menatap nyalang ke arah Chaeri. Chaeri yang ditatap begitu tentu saja gugup.

“A-Ada apa?”

“Kau ingat kan, tidak ada yang gratis di dunia ini?” tanya balik pemuda itu saat sudah memasang sabuk pengamannya. “Burger dan cola yang sudah masuk ke perutmu itu cukup dibayar dengan tambahan sepuluh hari kau menjadi budakku. Totalnya jadi empat puluh hari.”

Chaeri melotot. “Apa?! Harganya bahkan tidak seberapa, aku bisa menggantinya dengan uang!” Gadis itu jadi menyesal karena tadi sempat memuji Beomgyu dalam hati.

“Kalau sudah keluar dari dompetku, harganya jadi sepuluh kali lipat,” sahut Beomgyu sambil menyeringai. Matanya melirik Chaeri yang sudah pasrah, sangat menyenangkan rasanya.

Masih dengan raut sebal, Chaeri memejamkan matanya. Lebih baik ia tidur daripada melihat wajah Beomgyu yang menyebalkan— walaupun tetap tampan.

Namun, belum ada satu menit ia menutup mata, Beomgyu sudah berucap kembali.

“Oh iya, aku tadi memberikan jaket itu untuk kau cuci, bukan dipakai. Tadi terkena saus tomat, baunya sangat tidak enak.”

Ucapan yang membuat Chaeri memilih tetap terpejam untuk meredam rasa malunya.

• • • 🌸 • • •

Hari demi hari dilalui Chaeri dengan keadaan yang sama. Tentang Beomgyu yang selalu memerintahnya, dan teman-teman yang membicarakannya. Namun kini, tidak ada lagi yang mengganggu Chaeri, perlakuan mereka sebatas membicarakan Chaeri dari belakang saja. Membuat gadis itu merasa lega, tetapi juga bingung.

Chaeri juga sudah tidak menggunakan tongkat. Kakinya sudah bisa berjalan layaknya orang normal, walau kadang terasa nyeri yang agak mengganggu. Sekarang gadis itu sedang berjalan ke arah lokernya untuk mengambil beberapa buku.

Setelah selesai, ia mengambil beberapa langkah lagi kemudian berhenti di depan pintu loker berhiaskan stiker dan tanda cinta. Chaeri menghela napas. Sepertinya sudah sangat lama sejak terakhir kali gadis itu berdiri di sini, rasanya sangat berbeda. Jika dulu ia melakukan ini dengan penuh cinta, sekarang tanpa perasaan melainkan karena paksaan.

Ya, Choi Beomgyu—pemuda menyebalkan itu meminta dirinya untuk mulai menempelkan lolipop lagi di pintu lokernya. Chaeri tahu maksud dan tujuan Beomgyu pasti hanya ingin mempermalukannya. Seolah-olah ingin mengatakan pada dunia bahwa ia masih menyukai pangeran sekolah itu.

Padahal Chaeri sudah muak.

Mungkin dulu ia lemah, tapi tidak untuk sekarang. Chaeri sudah menegapkan bahunya serta menguatkan hatinya agak tidak jatuh lagi.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang