Bab 22

248 53 2
                                    

hai, apa kabar?

maaf baru update sekarang, kmrn masih sibuk galauin pick aku yg ga debut di girls planet ahaha :')

bab kali ini mungkin ga gitu panjang, karena harusnya jadi satu sm bab kmrn, tapi takut kepanjangan dkdkkdk

sebelum baca, siapin permennya jgn lupa !! 🍭

happy reading !

• • • •

Bel pulang sekolah sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu, sejak itu pula guru yang mengajar di kelas Chaeri pamit pergi. Tujuh puluh persen teman sekelasnya juga sudah meninggalkan kelas. Sementara Chaeri hanya diam termenung menatap kursi sebelahnya yang kosong sejak pelajaran pertama dimulai.

Chaeri tahu pemuda itu berada di rooftop, ia juga ingat kalau pemuda itu menyuruhnya ke sana saat pulang sekolah. Namun, Chaeri ragu. Gadis itu tidak tahu apa tujuan Beomgyu mengajaknya bertemu di sana. Apakah ingin menaburkan garam pada luka hati Chaeri yang masih menganga?

“Chaeri.”

Di tengah lamunannya itu, seseorang memanggilnya. Chaeri langsung menoleh dan mendapati Ryujin yang berjalan ke arahnya. Kemudian ia mengedarkan pandang pada kelas yang ternyata sudah kosong. Chaeri bahkan tidak menyadari itu.

Ryujin berhenti tepat di depan meja gadis itu.

“Aku minta maaf sekali lagi, karena aku—”

“Tidak, Ryujin. Itu bukan kesalahanmu. Kau sama sekali tidak bersalah,” potong Chaeri cepat.

“Tapi aku benar-benar merasa tidak enak. Seharusnya aku tidak menanyakan itu pada Beomgyu tadi.”

Chaeri menghela napas kemudian menggeleng. “Itu urusanku dengan Beomgyu. Tentang kami yang bertengkar karena masalah itu, kau tidak perlu memikirkannya.” Gadis itu menipiskan bibir sebelum berkata, “Memang dari awal aku yang terlalu berharap.”

Ryujin ikut menghela napas. “Sejujurnya aku merasa Beomgyu berbohong tadi. Aku mengenalnya dengan baik.”

Kini kening Chaeri berkerut dalam. Dalam hati ia bertanya seberapa dekat mereka sampai-sampai Ryujin bisa sadar kalau Beomgyu berbohong?

Tidak tahan lagi, Chaeri langsung membuka mulutnya.

“Ryu, sebenernya ... Apa hubunganmu dengan Beomgyu?”

Ryujin tampak bingung. Ada jeda sebentar sebelum ia balik bertanya, “Beomgyu tidak memberitahumu?”

“Tidak ... Ada apa?” Chaeri tambah penasaran, tetapi Ryujin malah menggeleng. Membuat gadis itu menghela napas lagi.

“Kau hanya perlu menjawabnya, Ryujin. Aku tidak akan bertanya lagi setelah itu.”

“Tidak, Chaeri. Aku tidak bisa memberitahumu. Beomgyu yang harus menjelaskan itu.”

Kerutan di dahi Chaeri semakin tercetak jelas kala Ryujin berjalan mundur, tampak menghindar.

“Kalau begitu, aku pergi dulu. Kau ... Semoga masalahmu dan Beomgyu cepat selesai.”

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang