Bab 34

175 35 9
                                    

• • • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • • •

“Wah!”

Chaeri berseru antusian kala Beomgyu mulai membuka album fotonya. Di lembar pertama terdapat sebuah foto yang berisikan tiga orang. Chaeri yakin itu adalah Beomgyu dengan kedua orangtuanya sedang tersenyum menatap kamera.

Foto itu diambil di panti asuhan, tepat saat hari di mana Beomgyu diadopsi. Chaeri tahu karena foto itu juga dipajang di dinding panti dulu. Gadis itu tersenyum gemas melihat Beomgyu kecil.

“Kau lucu sekali!” Chaeri mengusap-usap pipi Beomgyu kecil di foto. “Lihat, Beomgyu, dulu pipimu seperti bakpao. Kalau sekarang tajam sekali seperti pisau.”

Sementara Chaeri berceloteh, Beomgyu hanya diam memerhatikan sambil tersenyum tipis.

Chaeri beralih menatap foto dua orang lainnya yang berdiri di belakang Beomgyu sambil memegang bahu anak itu. Ketiganya tampak bahagia sekali.

“Kau tahu, Beomgyu, dulu aku sangat iri padamu. Kau pergi dari panti dengan senyum lebar, mendapat orangtua kaya, lalu seakan lupa pada kami semua. Tapi beruntungnya, tidak lama setelah itu Ayah dan Ibuku datang menjemput, hehe.” Chaeri bercerita sambil menerawang. “Walau Ayah dan Ibuku tidak sekaya orangtuamu, tapi aku cukup senang.”

“Omong-omong, kalian tampak harmonis sekali. Di mana kedua orangtuamu, Beomgyu? Apa mereka tidak tinggal di sini?” tanya Chaeri sengaja mengalihkan topik. Jika membahas masa lalunya terus, bisa-bisa ia menangis.

Beomgyu hanya diam menatap Chaeri tanpa berniat menjawab hal tersebut.

Itu membuat Chaeri merasa sudah salah bertanya dan jadi tidak enak hati. Ia merasa lancang karena bertanya begitu. “Ah, aku seharusnya tidak menanyakan itu, ya?”

Gadis itu tampak panik, ia sangat takut Beomgyu marah. “Maaf, Beomgyu. Aku benar-benar minta maaf, aku tidak bermaksud—”

“Chaeri.”

Panggilan Beomgyu memotong ucapannya. Pemuda itu menatap mata Chaeri dalam.

“Mereka bukanlah orangtuaku.”

“A-Apa?” Chaeri terlalu terkejut dengan pernyataan Beomgyu yang sangat tiba-tiba itu.

Beomgyu beralih menatap foto keluarga bahagia itu, kemudian tersenyum pahit. Pemuda itu menunjuk pria paruh baya di foto dan berucap, “Dia memang ayahku.” Lalu jarinya bergeser untuk menunjuk wanita di samping pria itu. “Tapi dia bukan ibuku,” lanjutnya parau.

Chaeri kebingungan. “A-Apa maksudnya?”

“Dia adalah bibiku, Chaeri. Adik ayahku.” Pemuda itu membuka halaman selanjutnya yang menampilkan empat orang. Kini ada gadis kecil yang bergabung bersama mereka. “Dia adalah ibunya Ryujin, bukan ibuku.”

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang