Prolog

1.5K 159 125
                                    

Bisik-bisik kagum memenuhi koridor sekolah saat tiga pria melangkah di sana. Pandangan mata dengan berbinar, pekikan tertahan dari para gadis, sampai suara potretan kamera yang diambil diam-diam benar-benar tak terbantahkan. Begitu kuat pesona ketiganya, yang mungkin bisa membuat kaum gadis mengaku hamil saat melihatnya.

Tapi menurut Beomgyu — pria yang berdiri di tengah — itu semua sudah terbiasa baginya. Ia tahu kalau gadis-gadis itu hanya mencari perhatian, namun ia tetap mempertahankan sikap dinginnya. Seakan-akan tingkah para gadis itu bukanlah masalah baginya.

Choi Beomgyu yang selalu disebut sebagai nomor satu di sekolah itu memang sedikit cuek dan tidak peduli sekitar. Tapi herannya, hal itu malah membuat para gadis tambah tergila-gila.

Dua pria di sampingnya bernama Taehyun dan Hueningkai. Mereka sahabat Beomgyu sejak lama, kemanapun bertiga hingga dijuluki pangeran sekolah.

Wajah Taehyun tidak kalah tampan, dengan hidung mancung dan bibir tebalnya yang membuat bentuknya menjadi sempurna. Tapi sifatnya yang rajin, kutu buku, rapi dan tertata malah membuat sebagian dari para gadis menjauh. Tipe seperti Taehyun itu tidak menantang bagi mereka. Ditambah kacamata yang selalu bertengger di hidungnya.

Kalau Hueningkai, pria blasteran Amerika itu memiliki paras tampan yang cenderung imut. Baby face nya kerap kali mengundang jeritan para kakak kelas. Sikapnya yang ramah dan mudah bergaul itu membuatnya memiliki banyak teman. Hal itu juga yang sering menjadi alasan kenapa para gadis memilih untuk menjadikan Kai sebagai teman, bukan pria yang harus dikejar-kejar untuk dijadikan kekasih—

— Seperti halnya Beomgyu, yang selalu dijadikan sasaran gadis-gadis itu. Beomgyu terkesan dingin dan tidak banyak bicara, tapi diam-diam selalu juara. Dia baik dalam segala hal, akademik maupun non akademik. Wajah tampannya menjadi poin utamanya. Wajar saja jika ia disebut sebagai idaman para gadis.

Ketika ketiganya akhirnya sampai di depan jejeran loker yang berbaris sempurna, Hueningkai menggunakan isyaratnya menyuruh semua gadis yang mengikuti mereka agar pergi. Karena ia tahu, Beomgyu benci keramaian, apalagi jika sudah menyangkut privasinya.

Beomgyu menyisir rambutnya yang sedikit basah dengan jarinya. Mereka habis olahraga, makanya rambut serta baju mereka basah karena keringat.

Tapi, itu malah membuat mereka semakin menggoda.

Kai dan Taehyun sudah mengambil baju ganti di loker mereka, tinggal Beomgyu yang masih menatap lokernya dengan pandangan malas.

Ya! Lihatlah, aku dapat surat cinta!” Kai berteriak heboh saat mendapati amplop bergambar hati di lokernya.

“Oh? Aku dapat kue kering hari ini.” Taehyun menimpali dengan sekotak kue kering di tangannya.

“Beomgyu-ya, bukalah lokermu, aku tidak sabar!”

“Eoh! Aku akan menghitungnya!” seru Taehyun tidak kalah semangat dengan Kai.

Beomgyu menggeleng pelan melihat kehebohan dua temannya. Tangannya pun terulur untuk meraih kenop pintu loker itu.

“Satu ...”

“Dua ...”

“Tiga!”

Bruk!

Kai dan Taehyun tersenyum puas melihat banyak cokelat yang langsung jatuh saat Beomgyu membuka lokernya. Mereka sudah menebak, loker Beomgyu akan penuh cokelat seperti itu mengingat kemarin adalah hari valentine.

“Untukku ya, Gyu?” Kai menunjukkan cokelat batangan yang sudah memenuhi rengkuhan kedua tangannya.

“Eoh, kalian ambil saja,” ucapnya sambil mengambil baju gantinya di loker lalu menutupnya lagi.

Setelahnya ia melangkah pergi lebih dulu, meninggalkan teman-temannya, tidak lupa mengambil lolipop yang selalu menempel di pintu lokernya dua tahun belakangan ini.

Lolipop dengan ukuran sedang yang dikemas dengan cantik menggunakan pita, disertai dengan sticky note kecil berisi ucapan selamat.

Happy Valentine's Day ♡

Beomgyu melepas note itu, merematnya sebentar sebelum menyimpannya di saku celana. Ia membuka kemasan lolipop itu dengan cepat, lalu menyunggingkan senyum tipis saat merasakan manis di mulutnya.

Ia memelankan langkahnya saat mendengar teriakan dari kedua temannya yang berlari di belakang.

Ya! Choi Beomgyu kau benar-benar! Setidaknya tunggu kami yang kerepotan membawa cokelat-cokelat ini!”

Beomgyu terkekeh kecil mendengar protesan Hueningkai. “Maaf.”

“Eoh? Lolipop dari gadis itu lagi?” tanya Taehyun.

Beomgyu mengangguk sambil terus menghisap lolipopnya.

“Aish, aku rasa dia benar-benar menyukaimu. Maksudku, dalam artian yang benar, tidak seperti penggemar.”

Taehyun mengangguk setuju mendengar asumsi Kai, sedangkan Beomgyu hanya diam sambil fokus menatap jalan.


“Apa kau tertarik pada gadis itu, Gyu? Kau mengambil lolipop darinya sedangkan sekarung cokelat ini kau abaikan.” Kai melebih-lebihkan.

Mendengar itu Beomgyu tersenyum miring, tangannya yang memegang lolipop tadi kini terulur ke tempat sampah di sampingnya, membuang lolipop itu begitu saja.

Tatapan dinginnya mendominasi, membuat aura sekitarnya membeku.

Senyum miringnya makin tampak, lebih terkesan seperti sebuah seringai.

“Untuk apa aku menyukai gadis berpenyakitan?”

Malah ia benci, benci sekali.

• • • 🌸 • • •

A/N

Mau coba-coba bikin genre kayak gini aja, apalagi emang lagi bucin Beomgyu, siapa tau lakuuu ~ :D

Yay or Nay ??

Anw, bias kalian di TXT siapa?

Kalo biasku yang tengil ini :

Kalo biasku yang tengil ini :

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐻🐻🐻

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang