Bab 1

605 117 62
                                    

Mohon banget klik bintangnya sekalian kasih apresiasi di kolom komentar sebagai bentuk dukungan buat cerita ini :D

Happy reading ❤

• • • • •

“Chaeri-ya!”

Chaeri baru saja sampai di depan lokernya saat seseorang memanggilnya. Dilihatnya Chaesung, sahabatnya, sedang berjalan ke arahnya dengan tatapan khawatir.

“Kau ini! Sudah ku bilang agar berangkat bersamaku saja, tapi malah berangkat sendiri!” ucap Chaesung sedikit kesal.

Chaeri tersenyum. “Aku berangkat bersama Appa, tidak perlu khawatir.”

“Tidak perlu khawatir bagaimana?! Jika kau berangkat dengan Appa-mu, itu berarti kau harus mendorong sendiri kursi rodamu itu dari gerbang ke kelas. Kau sanggup, huh?”

“Chaesung-ah, kau terlalu berlebihan. Aku tidak apa-apa, sungguh,” ucapnya sambil menggigit bibir, sedikit tidak nyaman dengan topik pembicaraan ini.

“Hhhh.” Chaesung menghela napas kemudian mengangguk maklum. Sahabatnya itu dari dulu memang tidak suka jika harus menyulitkan orang lain. “Arraseo, tapi besok kau harus berangkat denganku,” finalnya.

Chaeri mengangguk kemudian mulai menjalankan kursi rodanya perlahan sambil memandangi deretan loker yang berjejer rapi di sampingnya, mencari sebuah nama.

Saat sudah ketemu, gadis itu tersenyum puas. Dengan cepat ia mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Sebuah lolipop yang dibungkus dengan cantik, disertai sebuah sticky note kecil di gagangnya.

Ia terus menatap lolipop itu lalu bergantian menatap pintu loker di atasnya. Agak tinggi memang, hal itu membuat Chaeri kesulitan.

“Butuh bantuan?”

Suara Chaesung menghentikan pergerakan Chaeri yang hendak bangun untuk menggapai pintu loker tersebut. Mendengar itu Chaeri tersenyum lalu mengangguk, menyerahkan lolipop itu pada Chaesung.

“Heh, apa ini? Kau menghiasnya dengan cantik sekali. Besok kau juga harus memberikanku satu!” protes Chaesung dengan nada bercanda.

“Baiklah, aku akan memberikan satu untukmu besok. Tapi tidak akan ku hias seindah itu,” ucap Chaeri sambil terus tersenyum menatap lolipopnya yang sudah menempel di salah satu pintu loker.

Loker dengan nama Choi Beomgyu.

• • • 🌸 • • •

Chaeri mendorong kursi rodanya dengan susah payah untuk mencapai kelasnya. Itu terpaksa, karena ia dan Chaesung berbeda kelas. Sebenarnya Chaesung tadi ingin mengantar Chaeri ke kelasnya dulu, namun tiba-tiba salah seorang temannya mengatakan kalau di kelasnya sudah ada guru.

Chaesung bahkan meminta maaf sampai hampir menangis tadi karena tidak bisa mengantar Chaeri.

Membuat Chaeri menghela napas, sedikit sedih karena kursi rodanya sedikit berat. Matanya memandang ke sekitar, melihat beberapa siswa yang lalu lalang, tapi tidak ada yang peduli dengannya. Seakan-akan Chaeri tidak terlihat.

Ia semakin sedih saja karena kelasnya terasa jauh sekali.

Matanya memandang ke bawah, tepatnya ke salah satu kakinya yang dililit perban. Ah, andai saja kakinya baik-baik saja. Andai saja kecelakaan itu tidak terjadi.

LimerenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang