Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
• • • •
“Ciuman pertamamu. Aku baru saja mengembalikan itu.”
Chaeri membeku, sementara Beomgyu tampak biasa saja. Pemuda itu bahkan kembali bersandar ke bantal, menatap Chaeri yang tak bergerak satu jengkal pun dari hadapannya.
“Maaf sudah mencurinya tempo hari,” ucap Beomgyu santai.
Tanpa perlu menunggu sepuluh detik, pipi Chaeri sudah mengeluarkan semburat merah muda. Salah satu yang menjadi kesukaan Beomgyu dari dulu. Namun, sepertinya gadis itu tidak sadar sama sekali. Karena posisinya belum berubah sedikitpun.
Ciuman tadi agaknya berdampak besar bagi kewarasan Chaeri.
Sampai tiba-tiba ponsel yang berada di genggaman Chaeri berdering, menampilkan nama Jaemin di sana. Beomgyu melihatnya dan merasa heran karena Chaeri tak kunjung mengangkat, gadis itu masih diam bagai patung. Kelihatannya ia tidak sadar sama sekali.
Maka dengan menahan tawa, Beomgyu menepuk pipi Chaeri dua kali. “Chaeri, Jaemin menelponmu.”
“Hah? Apa?”
Chaeri jadi linglung. Buru-buru ia menggeser tombol hijau di ponselnya. Gerakannya yang tergesa-gesa itu hampir membuat ponselnya jatuh. Lagi-lagi Beomgyu harus menahan tawanya.
“H-Halo, Jaem?” sapa Chaeri tepat setelah sambungan terhubung.
“Aku sudah ada di depan, Chae. Kau masih lama?” jawab Jaemin di telepon.
“Ah, t-tidak. Aku segera ke sana!” Chaeri menutup teleponnya kemudian menatap Beomgyu gugup. “Aku pulang dulu,” ucapnya kemudian berlari ke luar kamar.
Beomgyu baru saja ingin tertawa saat tiba-tiba pintu terbuka lagi, menampilkan Chaeri yang tersenyum canggung.
“Anu ... Tasku ketinggalan.”
Beomgyu beralih pada tas ransel berwarna mint yang tergeletak di sofa. Dengan cepat Chaeri menyambarnya. Lalu tanpa pamit lagi, gadis itu langsung keluar dari sana.
Meninggalkan Beomgyu yang kini tidak bisa menahan tawanya lagi.
Lucu sekali.
• • • 🌸 • • •
“Apa di dalam ada masalah?” tanya Jaemin saat Chaeri baru saja menghampirinya. Ia bertanya begitu karena tadi Chaeri berlari dengan wajah panik.
