Pria itu Terlalu Gila!
Alexi Aditya, seorang bos berat atau tiran menakutkan yang mengikatnya.
Alexi selalu berpikir bahwa Ara akan menghilang dan meninggalkannya, jika dia sedikit saja melepaskan ikatannya.
****
Ara.
Hanya Ara saja.
Gadis yang dite...
Di ruang tamu, sosok tinggi tegap dengan rambut hitam legam serta sepasang mata emas seperti elang duduk dengan memakai baju khas kerajaan dengan berbagai jenis ornamen kristal yang menambah aura kebangsawanan yang kuat dari sosoknya.
Alexander Graham merupakan Duke Of Graham yang dikenal sebagai perisai dari Kerajaan. Setiap keturunan yang lahir dari keluarga Graham selalu memiliki bakat yang berbeda dari orang biasa. Alexander Graham yang merupakan anak tunggal dari pasangan Duke Of Graham memiliki keterampilan bertarung yang tidak terkalahkan. Dia menjadi suami idaman bagi para wanita di kerajaan, sayangnya dia sangat dingin dan siapapun takut mendekatinya.
Di samping Alexander ada seorang pemuda dengan pakaian khas kesatria dari keluarga Duke Graham yang khas dengan warna hitam sedang berdiri dengan percaya diri seolah mengalah tuannya itu.
"Tidak bisakah kamu pergi saja?" Alexander berkata pada ajudannya itu.
"Tidak bisa! Bagaimana saya bisa meninggalkan anda dengan Monster itu di satu ruangan yang sama!!" Pekik Ajudan Alexander yang bernama Kael.
"Aku sedang bertemu dengan Yang Mulia Ratu, Kael."
"Apa anda lupa bahwa Ratu memaksa anda menjadi suaminya? Bagaimana jika tiba-tiba dia akan melecehkan anda yang suci ini saat saya pergi?!" Kata Kael panik seperti seorang wanita.
Tiba-tiba pintu di buka. Kedua orang sontak berbalik secara bersamaan. Anehnya, keduanya memiliki ekspresi yang sama yaitu keterkejutan yang dashyat saat melihat sosok yang masuk ke dalam ruangan tersebut.
"Ka..Kamu menyambut Sayap Kerajaan!!" Kael lebih dulu memberikan salamnya. Dia bisa merasakan tubuhnya gemetar karena tekanan yang dipancarkan oleh sosok didepannya.
Alexander yang selama ini tidak pernah bergidik saat melawan musuhnya untuk pertama kalinya dia merasa sangat kaget dan tidak tahu harus melakukan apa. Jadinya dia hanya diam mematung sambil terus menatap sosok cantik dan indah yang masuk lalu duduk di hadapan keduanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Senang melihatmu lagi, Jenderal." Kata Araya dengan senyum ramah pada pemuda di depannya walau di dalam sudut tidak terlihat kedua tangannya mengepal dengan kuat melihat wajah pemuda di depannya.
'Bocah..tidak itu bukan dia. Mana mungkin, hanya saja mereka mirip.' batinnya berusaha menenangkan dirinya sendiri.
"Yang mulia..." Alexander membuka mulutnya hanya untuk mengucapkan kata itu lalu seterusnya dia hanya diam membisu.
Araya tidak tahu harus mengatakan apa dan dia juga tetap diam. Berbeda dengan keduanya, Kael-lah yang pernah memulihkan dirinya.