Chapter 16 - Kasino

2.9K 365 14
                                    

Amerika Serikat, Kota Las Vegas.

Araya mengawasi sebuah tempat yang sangat ramai dengan orang-orang yang keluar masuk di sebuah gedung. Kasino terkenal dan terhebat adalah tempat yang paling bagus di jadikan lokasi lelang.

Araya tidak bisa langsung masuk ke dalam dan hanya bisa mengawasi lingkungan sekitar dari jarak jauh dengan bantuan sistem miliknya.

Dia juga menemukan beberapa orang membawa banyak box besar masuk ke dalam lewat pintu belakang. Gadis kecil itu bangkit dan merapikan pakaian miliknya. Dia membuka ruang rahasia sistem dan mengambil gaun merah maroon dengan desain elegan untuk ukuran seusianya. Dia akan menyamar sebagai salah satu anak dari pengunjung Kasino.

Gaun merah indah dan elegan segera muncul. Dia mengganti pakaiannya dan melompat dari atap gedung lantai 10 dengan mudahnya. Tubuhnya yang tadinya jatuh dengan kecepatan tinggi mulai melambat.

Di depan pintu masuk dua orang penjaga dengan setelan jas hitam dengan alat pendeteksi barang berbahaya di tubuh seseorang di bagian pintu masuk.

Keduanya melihat seorang gadis imut dengan tubuh ramping berjalan dengan ekspresi takut.
"Adik kecil. Dimana orang tuamu?" Tanya salah satu penjaga.

Araya dengan mudah memasang ekspresi ketakutan saat melihat sosok mereka yang tinggi dan besar. "Hiks..paman tolong Ara..ibu dan ayah meninggalkan ku tadi di mobil."

Kedua bodyguard yang mendengar tangisan anak kecil di depan mereka seketika ikut sedih dan keduanya membungkuk di depan gadis kecil itu.
"Katakan pada kami dimana orang tuan mu pergi nak?"

Araya tersenyum puas dalam hatinya. "Mereka..masuk ke dalam sana." Katanya sambil menunjuk bagian dalam Kasino.

Kedua pria Besar itu saling memandang satu sama lain. Akhirnya mereka membiarkan Araya masuk dengan di dampingi oleh satu satu orang di antara mereka. Araya memperhatikan setiap bagian CCTV yang ada di dalam tempat itu. Dia juga berhasil menemukan beberapa orang yang menyembunyikan senjata mereka di dalam pakaian mereka.

Penjagaan tempat ini cukup ketat dan bagian pintu keluar juga cuma ada satu jalan. Araya menemukan beberapa area yang bisa di jadikan tempat untuk melarikan diri. Dia dengan hati-hati melepaskan beberapa biji yang berasal dari gelang di tangannya ke beberapa sudut tanpa di perhatikan oleh penjaga di sampingnya.

"Nah, kamu bisa menunjukkan di mana orang tua mu nak." Kata Penjaga itu dan membawa Araya naik ke lantai 2.

Araya mengangguk dan menatap pria besa itu dengan penuh syukur. "Terima kasih, Paman."

Penjaga itu membiarkan Araya di jaga oleh seorang pelayan wanita dan dia kembali ke posisinya. Pelayan wanita menatap gadis kecil di depannya dengan terpesona. Dia belum pernah melihat anak blasteran secantik dan semanis gadis kecil di depannya. Dia yakin kedua orang tua anak ini bisa dengan mudah di temukan, anaknya saja secantik itu.

'Anaknya aja secantik ini, bagaiman orang tuanya yang pastinya lebih menakjubkan.' Gumam pelayan itu dalam hati.

Araya menarik kain pakaian pelayan di dekatnya itu. Pelayan yang merasakan gerakan kecil dibawahnya langsung membungkuk dan menatap gadis kecil di depannya.
"Ada apa, dek?"

Araya membuat ekspresi sedih dan mengusap perutnya seolah mengatakan bahwa dia sedang kelaparan. Pelayan wanita yang melihat itu langsung paham dan bangkit kembali setelah membawa gadis kecil itu duduk di sofa.

"Tunggu kakak kembali dan membawa makanan untukmu adik manis."

"Baik, Kak."




Bersambung..

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang