Chapter 17 - Kamar Mandi

3K 377 12
                                    

Kasino Las Vegas.

Araya memperhatikan sekitarnya dan melompat dari sofa. Dia berjalan menuju lorong ke kamar mandi. Gadis itu masuk saat beberapa orang berlalu lalang keluar dari sana. Tidak ada yang akan menyangka bahwa pintu rahasia area lelang berada di kamar mandi di tempat ini.

Saat sudah tidak ada orang yang berlalu lalang di tempat itu. Gadis itu masuk ke pintu nomor 3 dan mengunci pintu dari dalam. Gadis itu mencari sesuatu di area itu dan menemukan sebuah tombol merah di bagian belakang tempat pembuangan.

"Tempatnya benar-benar tersembunyi yah," ujarnya dan menekan tombol itu.

Ding!

[ Pintu Rahasia telah di Temukan! ]
[ Proses pembentukan tubuh di aktifkan!]

Araya merasakan tubuhnya menjadi semakin tinggi dan sosoknya berubah menjadi seorang gadis muda berusia 17 tahun dengan tinggi 175cm. Gaunnya tidak berubah malah mengikuti bentuk perubahan dirinya dengan mudah.

Araya tersenyum puas. Perubahan ini memudahkan dia untuk tidak ketahuan oleh orang-orang di sana. Gadis itu masuk ke dalam lorong yang saat di telusuri dia akhirnya menemukan pintu keluar. Saat cahaya terang masuk, pemandangan di depannya seketika berubah.

"Samat datang." Seorang pelayan membungkuk menyapa Araya. Dia berpikir bahwa gadis itu adalah salah satu tamu lelang malam ini.

"Tolong antar saya ke nomor kursi 717." Ujar Araya.

"Baik, Nona. Silahkan ikuti saya." Pelayan segera mengatur gadis itu ke nomor kursinya. Dia jugs memberikan topeng khusus untuk menyembunyikan identitas setiap tamu di tempat itu.

Araya duduk di samping seorang pemuda yang terlihat berusia 25 tahun dengan rambut hitam dan perawakan tinggi tegap. Saat melihat seseorang duduk disampingnya, pemuda itu juga mengangkat kepalanya melihat sosok itu.

Araya tersenyum sopan ke arahnya. "Halo."

"Halo." Balas Pihak lain tetapi sedikit datar.

Araya lebih dulu duduk dan merapikan pakaiannya, karena belahan di bagian samping kakinya memanjang sesuai tinggi badannya yang berubah, hal itu menunjukkan sepasang kaki ramping dan putih membuat beberapa pria disana memerah dan bahkan ada yang sampai mimisan.

Pemuda yang tadinya diam merasa tidak suka dengan orang-orang yang vulgar itu. Lelang juga di buka dan seorang MC pria naik ke atas panggung.
"Selamat malam wahai tamu terhormat kami. Malam ini banyak sekali barang langka dan antik yang tidak ada duanya di dunia ini, kamu persembahkan untuk anda."

Araya tersenyum tertarik dan kipas di tangannya menutupi senyum indahnya. Pemuda di sampingnya tidak sengaja melihat senyum itu dan langsung memerah. Senyum yang tidak menjijikan seperti wanita lain yang biasa di temui, gadis ini berbeda.

"Barang apa yang di cari?" Tanya pemuda itu.

Araya berbalik dan tidak menjawab, dia hanya menggerakkan jarinya ke tengah bibirnya untuk memberikan kode pada pria itu agar diam.

Pemuda itu merasa tertarik dengan sosoknya. "Namaku James."

Araya terkekeh dengan perkenalan orang itu. "Ada aturan di tempat ini agar tidak menanyakan dan memberitahu identitas kalian pada orang asing."

James menggelengkan kepalanya. "Saya tidak khawatir tentang hal itu. Nona tidak perlu memberitahu nama anda, cukup anda tahu siapa saya itu sudah cukup."

"Sunggu menarik, Tuan. Tapi itu tidak sopan dan baik kalau saya hanya tahu nama anda tanpa anda tahu nama saya. Bagaimana kalau anda memanggil saya saja dengan panggilan Queen."

"Queen? Nama yang cocok untuk seorang wanita yang sosoknya seperti ratu." Balas James memuji.

"Sebuah kehormatan untuk saya." Ucap Araya.






Bersambung..

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang