Araya masuk dengan membuka pintu. Di dalam ruangan itu berwarna merah karena lampu di atasnya. Matanya berpindah dan melihat ke arah tirai yang menunjukkan dua sosok yang saling menempel, suara-suara ambigu yang memalukan dari mulut mereka.
Tidak ingin membuang waktunya. Dia langsung mengeluarkan pistol nya dan mengarahkannya ke balik tirai.
Dor!
Sosok gemuk jatuh dan tidak bergerak. Jarum biusnya berhasil melumpuhkan wanita tua itu. Berjalan mendekat, dia akhirnya melihat bahwa tubuh besar wanita itu menimpa pasangannya.
"Tolong aku!"
Araya muncul di depan orang itu. Matanya yang dingin menyapu antara keduanya. "Bau."
"Bagaimana anak kecil bisa ada di sini!?" Pria itu terkejut melihat sosok gadis di depannya. Hanya dari suara di tahu bahwa orang ini cuma gadis kecil. "Apa kamu yang membuat bos pindang!"
"Itu aku."
"Dasar si*lan!" Umpat pria itu marah. "Bantu aku!"
Araya mendengus jijik. Dia berjalan ke arah lemari besi besar yang berada di dekat meja. Melihat gadis itu mengabaikannya dan berjalan ke arah lemari besi, dia mendengus jijik.
"Hei Nak, walau aku tidak tahu bagaimana kamu bisa masuk. Tetapi mencoba membuka lemari itu sia-sia sa-" Ucapannya terpotong karena suara retak yang kuat.
Crack!
Araya hanya meninjunya dan menghancurkan pintu besi itu dengan mudah. Gadis itu mengambil beberapa dokumen dan Disk yang ada disana, bahkan tidak melirik tumpukan uang itu.
Pria yang terperangkap itu jelas sangat takut dan ingin segera melarikan diri dari sana. Tetapi, dia bahkan tidak bisa memindahkan tubuh 70kg ini dari atas tubuhnya.
"Tolong...tolong aku!"
Araya mengambil salah satu benda berbentuk kantong putih dengan cairan aneh disana, menggunakan sapu tangan dia memegang dan membawanya ke mulut pria itu.
"Berisik sekali."
Gadis itu dengan mudah mengangkat tubuh wanita tua yang gemuk dan besar daripada tubuhnya dan menyeretnya ke arah jendela. Dia menekan anting merah di telinga kanannya.
"Aktifkan Teleportasi untuk kembali."
{Perintah di terima!}
Sring!
Hanya butuh sedetik saja untuk dia kembali ke depan Mansion. Menyeret tubuh wanita itu dia berjalan ke belakang bangunan dimana ada sebuah ruangan gelap dan terpencil. Membuka pintu, dia membawa orang di tangannya ke sudut dan mengikatnya kuat.
Semua aksinya berjalan dengan cepat dan rapi. Dia akhirnya pergi dari sana dan mengirimkan pesan pada Tuan Aditya bahwa target sudah ada di tempat yang dia minta. Gadis itu masuk ke mansion dari pintu samping dapur dan berjalan ke ruang utama. Dia menaiki tangga dan saat ingin membuka pintu kamarnya, dia melihat sosok kecil yang duduk di dekat keramik besar.
"Alexi?"
Bocah laki-laki yang bersembunyi perlahan keluar dari sana. "Kakak dari mana?"
Araya tida tahu harus menjawab apa. Mata gadis itu melihat ke arah lain. Alexi menyipitkan matanya, dia mengendus aroma di tubuh gadis itu dan menemukan aroma asing.
"Kakak kenapa berbau aneh?"
Gadis itu terkejut dan mencium tubuhnya untuk memeriksanya sendiri. Dan memang benar ada aroma Afrodisiak yang tidak sengaja menempel di tubuhnya tadi.
"Ini aroma dari anjing di kandang," ujarnya dengan mata terbuka lebar. "Kenapa kamu tidak tidur?"
"Kakak berbohong." Alexi jelas tahu bagaimana aroma binatang dan aroma parfum dengan baik. Gadis ini berbohong padanya dan itu membuatnya kesal. Dia menarik tangan gadis itu dan membawanya masuk ke kamarnya.
Araya ingin menolak, dia lelah. Tetapi saat dia ingin melepaskan dirinya, tubuhnya ambruk. Sensasi sengatan aneh di lehernya adalah hal terakhir yang dia ingat sebelum dia benar-benar pingsan.
Alexi menatap wajah gadis itu dan senyumnya semakin aneh. Sifatnya yang kuat dan posesif untuk memiliki sesuatu sudah ada sejak dia masih sangat kecil. Mencium aroma tubuh gadis itu, aroma asli dan aroma asing bercampur dan itu membuatnya kesal.
"Kakak berani berbohong padaku? Kalau begitu harus di hukum dong." Kepalanya mendekat di wajah gadis itu. Kilatan dingin yang menakutkan terpancar dari balik sana.
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
FantasyPria itu Terlalu Gila! Alexi Aditya, seorang bos berat atau tiran menakutkan yang mengikatnya. Alexi selalu berpikir bahwa Ara akan menghilang dan meninggalkannya, jika dia sedikit saja melepaskan ikatannya. **** Ara. Hanya Ara saja. Gadis yang dite...