Keesokan harinya , cuaca hari ini sangat cerah dan cocok sekali untuk melakukan hal hebat lainnya. Araya dan Alvry datang ke perusahaan milik Alexi yaitu M.LC Company yang terkenal. Beberapa orang yang melihat kedatangan keduanya, seketika terpaku di tempat mereka. Pandangan mata mereka tidak bisa pindah dari kedua sosok yang seperti model itu.
Araya berjalan ke arah resepsionis dan menunjukkan kartu namanya. Resepsionis seketika memerah saat berhadapan dengan gadis muda di depannya yang lebih tinggi darinya.
"Apa anda dari Pihak Majesty Corp?" Tanya Resepsionis.
"Iya."
Resepsionis mengembalikan kartu itu dan mengarahkan keduanya ke arah Lift. Araya dan Alvry masuk dan menekan nomor lantai yang dikatakan oleh Resepsionis tadi.
"Apa kamu benar-benar perempuan? Wanita tadi jelas terpesona dengan wajahmu daripada aku."
"Jangan iri, aku terlahir cantik dari dulu."
"Cih..kenapa tiba-tiba kamu setuju dengan kerja sama ini? Setahuku kamu selalu menolak kerja sama yang diserahkan?"
"Menurutku itu menyenangkan saja."
"Cuma kamu orang yang menganggap hal seperti ini enteng!" Alvry seketika membeku saat matanya menatap sesosok yang baru saja keluar dari arah Lift yang baru saja terbuka.
Alvry seketika memegang tangan Araya berusaha menarik perempuan itu pergi dari sana.
"Ayo kita pergi!!""Hentikan, Alvry!"
"Tidak, kita harus pergi! Masa bodoh dengan kerja sama ini!" Alvry berusaha membawa Araya pergi dari sana lewat tangga darurat.
"Alvry!" Araya menahan bahu pria itu hingga keduanya saling berhadapan. "Aku tahu, tidak akan terjadi apa-apa."
"Bagaimana bisa kamu?!" Alvry tercengang dengan ketenangan yang ditunjukkan oleh gadis itu.
Alexi yang melihat tindakan keduanya mengerutkan keningnya. Dia mempercepat langkah kakinya hingga tepat berdiri di samping keduanya.
"Apa yang sedang dipikirkan oleh para tamu terhormat ku ini?" Tanyanya dengan nada licik.
Araya tersemyum tipis dan menahan tangan Alvry yang berusaha pergi dari sini. Perempuan itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan pemuda di depannya.
"Selamat siang, Tuan.""Siang juga." Alexi membalas jabat tangan gadis itu.
Ketiganya masuk ke ruang rapat dan duduk. Pintu juga langsung di tutup. Araya naik ke atas dan mengeluarkan flashdisk yang disimpan olehnya lalu dihubungkan dengan monitor. Dia mulai menjelaskan setiap materi dengan lancar dan cepat, hingga para pendengar di dalam ruangan harus berseru kagum dengannya.
Setelah itu, Alexi yang memeriksa dokumen di tangannya perlahan melirik ke arah perempuan yang sedang bercengkrama dengan pria di sampingnya. Terlihat berusaha menenangkan orang itu, seperti anak kecil.
Brak!
Dia dengan keras memukul meja hingga perhatian semua orang termasuk Araya teralihkan ke arahnya.
Alexi batuk ringan. "Maaf tadi tidak sengaja karena ada lalat."
"Tidak apa, Tuan." Balas Araya dengan senyum kecil dibibirnya. "Bagaimana pendapat anda tentang kerja sama ini?"
"Semuanya hebat. Saya menunggu hasil dari proyek ini." Ujar Alexi serius.
"Dengan senang hati kami juga akan menunjukkan hasil terbaik dari team kami." Ujar Alvry tajam.
Setelah rapat berakhir, Araya diajak untuk makan siang dengan Alexi. Pria itu langsung menunjukkan mobilnya yang diparkir di ruang bawah tanah dan mengarahkan agar wanita itu naik ke dalam.
Alvry berusaha menghentikan mereka tetapi gagal karena gadis itu sudah lebih dulu naik ke dalam mobil. Alvry memeriksa ponselnya dan ada panggilan masuk dari bawahannya.
"Sial bajingan itu!" Alvry mengumpat karena ternyata Alexi telah meretas beberapa data di komputernya dengan sangat cepat. Dia hanya bisa kembali ke perusahaan untuk mengurus masalah itu.
Bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine
FantasyPria itu Terlalu Gila! Alexi Aditya, seorang bos berat atau tiran menakutkan yang mengikatnya. Alexi selalu berpikir bahwa Ara akan menghilang dan meninggalkannya, jika dia sedikit saja melepaskan ikatannya. **** Ara. Hanya Ara saja. Gadis yang dite...