Chapter 44 -BERITA

1K 116 5
                                    

"Sistem?"

"Jika masih diam saja, akan ku cabik kau jika sampai aku menemukanmu!"

"Katakan dimana kamu?!"

"Sistem!!"

Araya memanggil sistem yang selalu mengikuti dia di setiap menjalankan misi di dunia paralel sekarang malah diam seperti di non-aktifkan. Araya berjalan ke arah teras karena mendengar sesuatu sedang mengetuk jendelanya. Saat dia membuka jendela nya sosok tinggi dengan sepasang sayap hitam muncul dan langsung memeluknya. Araya belum sempat menyerang penyusup itu saat bibirnya dibungkam dengan benda kenyal.

"Um?!!" Dia terkejut dengan tindakan tidak senonoh penyusup itu.

Saat aroma mint dengan perpaduan vanilla masuk dalam penciumannya, mata gadis itu terbelalak kaget. Dia membuka matanya melihat wajah yang akrab baginya itu. Ciuman mereka perlahan terlepas dan keduanya saling memandang satu sama lain.

"Aku merindukanmu, Istriku." Kata pemuda itu dengan nada santainya.

"HUWAAAAA!!!" Tiba-tiba Araya berteriak saking terkejutnya dengan kemunculan pemuda itu di kamarnya.

•••

Perdana menteri yang baru saja bisa tidur dengan nyaman di kasurnya setelah pesta berakhir langsung di panggil kembali ke istana oleh pihak Kerajaan. Barulah saat dia memasuki kamar Ratu dia menemukan sumber masalahnya.

Sosok tinggi yang sedang memeluk tubuh sang Ratu dengan santainya duduk di atas kasurnya. Ratu Araya yang hanya bisa pasrah dan membiarkan pihak lain karena tidak bisa melepaskan dirinya.

"Yang mulia..Jenderal..Kalian sudah tidur bersama." Kata Perdana menteri yang memandang ke arah Araya seperti menatapnya jijik.

Dia yang tahu bahwa pandang mata orang itu padanya karena berpikir bahwa dialah yang menarik Jenderal Graham untuk tidur ke kasurnya.

"Hentikan pikiran buruk mu itu! Aku yang diserang tadi pagi!" Katanya sambil menunjuk pemuda di sampingnya.

"Anda yakin? Bukankah dari dulu anda yang sangat ingin 'memakan' Jenderal Alexander setiap kali melihatnya." Kata Perdana Menteri mengejek kepolosan ratunya.

"Tidak seperti itu! Akulah yang jadi korban! Kau tidak tahu dia tiba-tiba masuk ke kamarku lewat jendela dan langsung menyerang ku!"

"Menyerang anda? Yang mulia pasti bercanda. Siapa di kerajaan ini yang tidak tahu bahwa Keturunan Sayap Emas adalah bangsa terkuat dalam sejarah." Jelas Perdana Menteri menatap Ratunya sebagai pembohong.

"Ugh!!" Araya menggeram dan menarik tangan Alexander ke depan. "Katakan padanya bahwa kamulah yang tiba-tiba datang dan menciumiku!"

"Yang mulia!" Pekik Perdana Menteri malu dengan wajah memerah.

Alexander yang menjadi penyebab keributan itu tidak pernah membuka mulutnya sedikit pun. Malah sebaliknya dia hanya bersandar di bahu Araya dengan manjanya.

••

Pangeran Alvian yang baru saja kembali dari Akademi melihat bahwa istana yang biasanya tenang menjadi berisik. Saat dia tahu bahwa sumbernya berasal dari kamar kakak perempuannya, dia buru-buru ke lantai atas dengan terbang.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang