dua

204 7 0
                                    

"Memperhatikanmu dan mengikuti kemanapun kamu pergi, padahal aku bukan siapa-siapa,"---Aisha Valerie

.
.

Aisha merebahkan diri di kasur tipis miliknya. Ia meraih handphone yang terletak di atas nakas.

Tidak ada satupun chat dari orang istimewa. Hanya dari grup kelas, yang berisik minta ampun.

Cukup membosankan!
Ia menekan tombol off pada ponselnya.

Aisha mengingat rencana aneh Tiara yang akan dilakukan besok.

Jam menunjukkan pukul setengah 8 malam.

"Cha! Waktunya makan," teriak mamanya di balik pintu.

"Iya, bentar."

"Kak Icha, ayo makan. Nggak lapar apa?" Adik perempuannya yang kini duduk di bangku SMP.

"Iya-iya tau, berisik lo!"

Mau tidak mau Aisha keluar kamar menuju dapur. Tidak bisa dipungkiri, perutnya meronta karena lapar. Apalagi setelah melihat sajian yang terhidang di meja, itu benar-benar menggugah seleranya. Ada udang goreng, sambal pecel, dan ikan kembung.

"Gimana sekolah baru kamu Shila?" tanya ayahnya.

"Baik-baik aja kok Pa."

"Oh iya, nilai kamu gimana Shil?" tanya ibunya

"Lumayan juga Ma," jawab Shila setelah meneguk air putih.

Aisha mendengus.

Ayahnya Aisha dimutasi dari perusahaan, awalnya bekerja di kota A sekarang di kota B. Mereka tinggal di rumah peninggalan neneknya Aisha. Untuk masalah sekolah, orang tuanya menyarankan agar anak-anaknya ikut pindah sekolah di kota B. Meski pindahannya adalah awal semester kedua, tapi pihak sekolah tetap menerimanya.

Selesai makan, Aisha kembali ke kamarnya. Ia harus belajar. Tapi setelah ia mengobrak-abrik rak buku, ia malah kebingungan. Sekolah pun baru dapat sehari. Dan selama ini dia juga tidak pernah belajar. Hanya menghabiskan waktu untuk membaca berbagai macam novel yang ia pinjam dari rental novel.

Akhirnya ia meraih handphone lalu duduk di pinggiran kasur.

"Haish, segabut ini hidup gue sebagai siswi sekolahan."

Ia menyescroll timeline twitternya. Sesekali terkikik sendiri saat membaca cuitan dari mutualnya. Ya, hal sereceh itu yang membuat Aisha tertawa dan mood dalam menjalani hari. Rasanya ia juga kepengen berbagi rasa sambat di platform biru itu.

Aicha@ ichaaa
[Disekolah baru gue ada cowok gantengnya. Sayang, doi inceran sahabat gue] tweet sent

Hafsa@ hafff
Wah gila, mau dong satu sekolahan sama lo

Sona@ sonson
Tukeran posisi yuk, di school gue burique semua. Dah gitu sok gamtenk lagi. Ewwh

Misha@ missnona
Mau diajarin nikung gak? Gue pinter lhoh soal tikung menikung

Aicha@ ichaaa
Sebenernya pen nikung, tapi takut karma gue Mis ㅜㅇ ㅜ

Sona@ sonson
Kasih aja ke gue kalo gitu. Misha kan udah ada pacar

Hafsa@ hafff
Gue juga mau kali. Untuk menghilangkan kutukan jomblo ini

Aicha@ ichaaa
Enak aja. Gak bakalan gue kasih ke kalian. Gue aja masih jomblo kok

Misha@ missnona
Nggak ada salahnya menikung, asal janur kuning belum melengkung. Eaaak

------

Ia tidak pernah mempunyai teman dekat di sekolah lama. Jadi, ia hanya berteman dengan sosmed dan mendapat teman virtual dari sana. Di rumah pun ia juga jarang mengobrol dengan keluarga, kecuali ibunya.

Hai, Mas AtletTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang