34

260 45 46
                                    

Apa kalian pernah memikirkan tentang Yangyang?

Jujur saja, kalian melupakannya kan?

Tidak? Kalian masih ingat padanya?

Pada pengorbanannya?

Itu bagus. Tapi tahukah kalian, perjuangan Yangyang sebenarnya belum berakhir.

"Yangyang!"

Yangyang menoleh, ia pun bangkit dari duduknya dan menghampiri sosok laki-laki yang kini juga tengah menghampiri dirinya.

"Kenapa kak Lucas?" tanya Yangyang. Lucas mengulurkan tangannya, dan memberikan sebuah gulungan perban pada lelaki itu.

"Setidaknya, perban abal-abal mu harus diganti, kan?"

Yangyang menghela nafas."Aku tidak bisa melakukannya." tolak pemuda itu.

Lucas mendengus."Hei, aku kan tidak menyuruhmu bunuh diri dan hanya memintamu mengganti perban, apa susahnya sih?!" dumel Lucas.

Yangyang lalu memandangnya sinis.

"Aku tidak bisa memakainya kalau sendiri bodoh!"

Lucas membelalakkan matanya. Pemuda itu melempar perban tadi sembarangan dan memiting leher Yangyang yang jauh lebih pendek darinya.

"Bilang apa kau tadi hah?! Coba katakan sekali lagi??"

"A-aduh!" erang Yangyang.

Lucas tetap memiting kepala pemuda itu. Hatinya jengkel mendengar Yangyang mengatainya.

"Lucas, hentikan itu, dia sedang terluka."

Seseorang muncul, diikuti dua orang lainnya.

"Oh, sudah datang ya?" ucap Lucas dengan mata berbinar. Ia melepas Yangyang dan menghampiri ketiga orang tadi.

"Yuqi!" sapa Lucas riang. Yuqi mendengus. Laki-laki ini memang sangat tergila-gila padanya, Yuqi jadi takut sendiri. Gadis itu menggelengkan kepalanya pelan.

"Rui, obati pemuda itu. Ganti perbannya juga." titah Yuqi pada seorang gadis lain dibelakangnya.

Gadis yang dipanggil Rui itu mengangguk dan mendekati Yangyang dengan peralatan medis.

"Yuqi! Yuqi! Kapan kau sampai??" tanya Lucas. Yuqi pun mengangkat tangan kirinya, melihat arloji yang bersembunyi dibalik lengan seragam yang ia kenakan.

"Beberapa menit yang lalu." jawab Yuqi seadanya.

"Dan kau langsung kesini untuk mengobatinya?" tanya Lucas lagi, dan Yuqi hanya mengangguk. Mereka berdua keluar, entah untuk apa. Ya jika bukan karena ajakan Lucas, Yuqi sebenarnya mau duduk saja disana.

Tapi gadis itu paham, jika Lucas juga membutuhkannya. Mengingat sudah hampir 1 bulan Lucas berada di Korea, ditengah wabah gila ini.

Tinggallah Yangyang, satu teman Yuqi dan satu orang laki-laki beralis tebal dan terlihat selalu serius.

"Rui, hati-hati. Lukanya masih basah." ujar pemuda itu ketika Rui tengah berusaha membersihkan luka di wajah Yangyang.

Di matanya. Lebih tepatnya.

Ya, Yangyang kehilangan sebelah matanya. Sebuah tragedi terjadi ditengah perjalanan sebelum rombongan Yangyang yang baru ini sampai di sebuah villa kosong yang besar, namun tidak mewah.

Ditempat itulah, rombongan ini memanggil rekan mereka untuk membantu mereka selama di Korea Selatan.

Apa kalian tidak asing dengan mereka?

Merekalah yang sebelumnya membantu Karina dan teman-temannya.

Mereka terpencar ketika menghindari segerombolan zombie yang tiba-tiba muncul. Namun, hanya Haechan yang mengikuti kelompok ini. Sedangkan lainnya pergi entah kemana.

Virus of Zee[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang