27

317 67 32
                                    

"Apa yang harus kita lakukan padanya?"

Giselle yang tengah mengobati memar diwajahnya menoleh pada Haruto. Dua laki-laki disana sudah mengikat tubuh mungil Tio dengan erat.

Pemuda itu sendiri bahkan masih tak sadarkan diri. Dan, pengecut rasanya jika Giselle melakukan sesuatu padanya ketika ini. Kecuali, mungkin kalau meninggalkannya sendirian disana.

"Kak Giselle.." Panggil Ningning pelan.

Kepala Giselle kembali  bergerak dan menoleh pada Ningning.

"Kakak dan kak Yangyang kemana saja selama ini?" tanya gadis itu sendu.

Giselle diam, dan menghela nafas sekilas. "Kami tidak pergi kemanapun. Hanya berusaha menghindari zombie lalu bertemu dengan mereka." tunjuknya pada Jeongin dan Haruto dengan dagu.

"Oh iya, satu lagi. Haruto! Dimana Suwoon?!" teriak Giselle.

Haruto tersenyum bodoh. "Aku lupa...aku meninggalkannya dibawah...sendirian. Tidak apa-apa kan?" balas Haruto takut.

"Hei! Ayo jemput Suwoon sana!!" titah Giselle cepat yang langsung direspon oleh Haruto dengan berlari keluar dari sana.

Giselle menghela nafas kasar, lalu kembali memfokuskan dirinya pada Ningning. "Kalian sendiri? Bagaimana? Dengan siapa selama ini kamu, selama aku dan Yangyang tidak ada?" tanyanya seraya menutupi kesedihan.

"Oh iya! Bagaimana dengan kak Mark? Jeno? Haechan, Renjun dan Jaemin? Kok kamu gak bersama dengan mereka?"

Ningning hanya diam dengan pandangan kosong. Ia pun menundukkan kepalanya perlahan, namun kembali mendongak dengan mata berkaca-kaca.

"Ka-kak Jaemin...kak Jaemin sudah tidak ada...dia sudah...sudah jadi zombie kak..." jawab Ningning lirih.

Gadis itu kemudian tertunduk dan menutup wajahnya untuk menahan tangisan yang terdengar samar. Hanya bahu yang bergerak naik turun yang bisa Giselle lihat dengan jelas.

Giselle sendiri hanya diam. Tapi sejurus kemudian, ia malah tertawa keras. "Ya ampun, lucu sekali Ningning! Apa kau baru saja bicara jika seorang kandidat Pasukan Khusus, mati berubah menjadi zombie? Aduh! Benar-benar lucu. Hahahahahaha..!" tawanya keras.

Tapi setelahnya, Giselle malah sesenggukan. "Katakan...hiks...katakan itu bohong Ning. Bilang padaku, ini cuma bualanmu kan??" tanya Giselle paksa seraya terisak.

Kedua tangannya bertengger dipundak Ningning, lalu bergerak mengguncang bahu kecil itu berkali-kali.

"Ini...benar-benar gak lucu...Ning...hiks...sungguh..."

Ningning menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Mendongak dan menatap Giselle yang sama kacaunya dengan dirinya. Ningning kemudian membuka mulut dan menceritakan semuanya. Yang dia alami sejak kehilangan Giselle dan Yangyang, hingga apa yang terjadi setelah kelompok mereka mencoba mencari Keduanya.

Sementara itu, Jeongin hanya diam dipojok ruangan sambil menatap sedih keduanya.

Sekarang, ia jadi teringat lagi pada kakaknya.

"Kakak..." gumam Jeongin sambil menatap langit-langit.















































































Orang-orang berlalu lalang dilorong yang didominasi oleh warna serba putih. Jeritan juga rimbunan puluhan zombie beserta suara tembakan yang ada diluar sana, seolah tak mempengaruhi aktivitas mereka yang ada didalam sini.

Virus of Zee[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang