Yangyang merutuk dalam hati, berpikir mengapa dia malah diam saja ketika salah satu zombie mulai beralih dari belakang, melihat kearah depan.Dia sudah melakukan banyak kesalahan, dan kenapa untuk kesekian kalinya, ia harus bertindak ceroboh lagi?!
Bahkan, tak hanya nyawanya yang terancam sekarang, tapi Giselle juga.
" Hei-hei, ayo tutup dulu jendelanya," bisik Giselle namun dibalas gelengan olehnya. Giselle mengerutkan kening, dan bertanya dengan gerakan bibir, 'kenapa?'
Yangyang malah menggeleng lagi.
Namun, Giselle sama sekali tak peduli, karena dipikirnya, ini masih aman untuk menutup semua jendela mobil sebelum terlambat.
Dan, seketika ia terkejut bukan main saat melihat salah satu zombie tengah berdiri membelakanginya diluar pintu samping kursi dimana Yangyang masih sembunyi.
Hampir saja gadis itu kelepasan berteriak, tetapi berhasil ditahannya dengan menutupi wajahnya sendiri dengan tangan.
Tanpa ia sadari, ia terus menahan nafas, hingga dadanya sesak karena tak mendapat oksigen dari luar.
Yangyang segera menarik kencang tangan gadis itu, untuk kembali membungkuk. Berujar pelan, bahwa ia akan segera mengendarai mobil besar ini, dan yang gadis itu harus lakukan adalah membantunya menutup jendela tanpa menimbulkan suara sekecil apapun.
Ia tak mau mengambil resiko.
Giselle mengangguk, perlahan dengan tubuh bergetar hebat, dia mulai menegakkan tubuhnya dan berbalik, untuk menutup kaca mobil yang nyatanya tak bisa ditutup secara otomatis.
Perlahan, dan hampir berhasil. Kini, setengah dari kaca jendela itu berhasil menutup sebagian wajahnya. Jadi, kemungkinan zombie menarik kepalanya keluar sangat kecil.
Namun tetap saja, tangan-tangan itu masih bisa menggapai dan masuk jika kacanya tak diangkat lebih tinggi lagi.
Srreeegggggg
Yangyang terkejut saat suara dibelakangnya terdengar begitu nyaring, membuat si zombie yang masih dia awasi sambil menutup kaca jendela mobil pelan-pelan berbalik spontan.
Mata berurat dengan pupil hitam itu menatap tajam kearah Yangyang, yang saat ini seolah melihat sebuah video yang diputar slow motion dengan badan zombie yang menghantam kaca langsung, menimbulkan bunyi yang cukup kencang hingga menyadarkannya.
Juga menarik perhatian zombie lain dibelakang mereka.
" SHIT!!" umpatnya dan langsung menekan pedal gas diiringi teriakan Giselle yang juga menyuruhnya untuk langsung tancap gas dan pergi dari sana.
" KYAAA YANGYANG CEPATT!!! MEREKA DIBELAKANGG!!!" teriaknya lagi, dan jujur, itu membuat Yangyang tidak fokus.
" Huwaaaaaaaaaawww!!!!" Disusul satu teriakan lainnya karena para zombie terus meloncat kearah jendela, baik yang berada diatas pintu, maupun yang didepan.
Bahkan Yangyang yang masih berusaha untuk fokus, mulai merasa hilang kendali atas dirinya sendiri begitu melihat darah terciprat disana-sini.
" YANGYANG HATI-HATI!! KAU BISA MENABRAK TIANG LISTRIK ITUU!!!" pekik Giselle mempererat pegangannya pada tali seat belt, dan terus memantau serta menavigasi Yangyang.
Meski tenggorokan nya kering, dan suaranya mulai serak karena terus-menerus berteriak. Entah untuk memanggil Yangyang, ataupun karena kedatangan banyak zombie yang terus menerus menghantamkan tubuhnya sendiri pada badan mobil.
Grudug grudug grudug
Jalanan berguncang, dan itu terasa tak nyaman. Baik untuk Yangyang maupun Giselle. Entah sudah yang keberapa kalinya mobil mereka oleng kesamping, meski tak sampai jatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus of Zee[✓]
Science FictionAku dituduh dan dihukum untuk hal yang tidak pernah kuperbuat,... Aku, dituduh membunuh seseorang yang bahkan tidak aku kenal.... Pada hari dimana seharusnya keadilan ditegakkan, tidak ada satupun yang menolongku. Semua memilih menutup mata. Dan akh...