"Berita hari ini, sekelompok lebah liar entah dari mana, tiba-tiba saja berdatangan, dan menyerang warga sekitar, sejak tadi pagi pada pukul 08:12(waktu penyesuaian). Warga yang terkena sengatan para lebah itu langsung dilarikan kerumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif. Pasalnya, sengatan lebah liar tersebut tak hanya menyebabkan luka biasa, bahkan sampai menyebabkan beberapa warga kejang-kejang, dan tak sadarkan diri seketika.""Tim kami, sampai saat ini masih memantau bersama dengan para personil polisi yang berada di TKP untuk menangkap gerombolan lebah tersebut. Hingga kini, belum diketahui apa penyebab pasti dari kekacauan akibat para hewan pengumpul madu itu. Beberapa dokter, khususnya dokter hewan berspekulasi bahwa ini disebabkan oleh warga yang sudah menebang pepohonan tempat mereka(lebah) membuat sarang dan menyimpan makanan. "
"Namun, dokter yang menangani pasien yang terkena sengatan lebah liar ini, berkomentar bahwa ada virus yang berkembang dalam tubuh si lebah, hingga menyebabkan hewan tersebut gusar, dan mendadak menyerang warga setempat. Dan diduga, virus tersebut juga bisa menulari warga yang disengat itu. Sekian untuk berita hari ini, terima kasih."
Pembebasan terhadap tahanan kelas ringan, bahkan kelas kakap dilakukan hari ini. Entah apa yang terjadi, tapi setelah melihat berita siang tadi disiarkan, tak berapa lama, para penjaga lapas diperintah serentak untuk membebaskan para tahanan.
Termasuk seorang gadis belia yang sudah mendekam disana selama kurang lebih satu tahun. Ia membenarkan ikatan pada rambut panjangnya, dan menatap lurus kearah jalanan, dengan hoodie yang sudah melekat di tubuhnya.
Tiba-tiba, dari belakang, seseorang menepuk pundaknya, membuatnya sontak membalikkan badan.
"Jangan lupakan aku, oke?" cengir seorang pemuda berpostur tinggi, yang merupakan pelaku penepuk pundak gadis itu.
Pemilik manik hazel itu hanya mengangguk dan memberikan senyum tipis, pada pemuda berusia satu tahun diatasnya yang ia ketahui memiliki catatan kriminal ringan.
Kemudian, keduanya berpisah pada persimpangan jalan, dimana pemuda tinggi itu berjalan ke kanan, dan gadis itu kearah sebaliknya.
Gadis itu berjalan santai seolah baru saja keluar rumah untuk jalan-jalan ringan. Padahal nyatanya dia baru keluar dari sel tahanan yang memenjarakan seluruh impiannya.
Tepat di depan sebuah gang lebar, seorang wanita dari ujung gang berlari-lari kearahnya dengan sorot mata ketakutan yang terlihat jelas.
"TOLOOONGGG!!" teriaknya tepat di hadapan gadis itu, lalu meraih tangan kanan si gadis yang awalnya berada di saku celana dan mengguncang nya berkali-kali. Gadis itu mengernyit bingung.
Memangnya ada apa dibelakang sana? batinnya seraya menatap wanita didepannya yang masih saja meminta pertolongan dan menangis.
Ada bercak darah dibeberapa bagian wajah dan pakaiannya. Akhirnya, dia berinisiatif untuk menanyakannya.
"Ada apa?" Wanita itu terlihat membelalak dan menatapnya tak percaya, seolah-olah apa yang terjadi padanya merupakan suatu hal yang sudah viral disosial media.
"KAU TIDAK TAUU??!" jeritnya histeris, di susul dengan suara geraman-geraman dari arah datang wanita tersebut.
Dan sekilas, gadis itu menemukan sosok aneh, dengan pakaian compang-camping dan bercak lumpur dimana-mana. Seperti habis bermain di kubangan lumpur.
"Itu—dia kenapa?" tunjuknya membuat wanita tadi langsung mengalihkan pandangannya kebelakang dan lagi-lagi ia berteriak histeris lalu berlari meninggalkan gadis itu sendiri dalam kebingungan.
Jalan sosok itu sempoyongan namun dengan langkah yang cepat. Mulutnya terbuka lebar menampilkan gigi-gigi yang menguning bahkan hampir hitam. Oleh darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Virus of Zee[✓]
Science FictionAku dituduh dan dihukum untuk hal yang tidak pernah kuperbuat,... Aku, dituduh membunuh seseorang yang bahkan tidak aku kenal.... Pada hari dimana seharusnya keadilan ditegakkan, tidak ada satupun yang menolongku. Semua memilih menutup mata. Dan akh...