37

285 51 50
                                    

Dor!

Senapan besar itu memuntahkan peluru yang ada didalamnya, melontarkannya pada sesosok zombie yang baru saja akan mendekati diriku.

Aku menghela nafas lega, lalu beringsut mendekati kak Xiaojun yang tengah mengisi kembali peluru ke dalam senapannya, dan melempar selongsong peluru yang sudah kosong.

"Perkiraan ada sekitar 6 zombie lagi di arah jam 4! Bersiap diposisimu!" paparnya tanpa ku minta, lalu sedikit mendorongku pada arah yang sudah ia sebutkan tadi.

Dan tanpa ba-bi-bu, aku pun langsung mengarahkan senapanku ke depan. Benar, ada sekitar 6 zombie yang tengah melangkah pelan sambil celingukan.

Kami semua memang bersembunyi dibalik karung-karung besar berisi limbah-limbah pabrik kering. Sengaja, memancing para zombie itu agar terpojok ditempat yang lebih menguntungkan kami dalam pertarungan.

Harus ku akui, kak Xiaojun handal dalam memimpin dan membuat strategi dengan cepat. Lalu kak Lucas sangat pandai mengalokasikan senjata pada orang yang tepat dan jarak yang tepat juga.

Tapi, memberiku senapan sepertinya berlebihan juga.

"Beres!" seru Liu Yu, berdiri dari balik persembunyiannya dengan senyuman lebar. Ia membuka kacamatanya dan bergaya sok tampan.

Kami pun satu persatu keluar dari tempat persembunyian. Melihat tumpukan zombie yang sudah tak bergerak membuatku mengingat tragedi masa lalu.

Apa para pasukan khusus itu masih suka bergerak ya? Dengan cara seperti itu?

Mereka seperti menginginkan kiamat kedua.

"Aku rasa, sudah beres. Jalan kita akan lenggang untuk beberapa waktu ke depan." ujar kak Xiaojun sambil mengusap peluh dikeningnya.

"Hei, kau kenapa?" aku menoleh ke belakang. Dua orang lainnya muncul, sedangkan satu orang disampingnya berjalan dengan langkah yang pincang.

"U-ugh....aku...." dia tidak menyelesaikan ucapannya karena tiba-tiba saja tubuhnya mengalami kejang-kejang parah.

Sontak, kami menjauh darinya.

"Dia akan berubah jadi zombie!!" seruku memberi tahu.

Xiaojun nampak mengeraskan rahangnya, lalu berseru."Semuanya mundur!!" dan ia mendekat lantas menembak salah satu rekannya tadi dengan senapan yang ia bawa. Orang itu mati sebelum menjadi zombie.

"Lihat, dikakinya ada bekas gigitan." tunjuk Liu Yu setelah mendekat. Sejenak, kami semua berduka cita sembari menunduk dan mendoakan orang tadi.

Ah aku bahkan tak tahu siapa namanya.

"Hei, siapa namanya?" tanyaku pada temannya, dengan berbisik kecil.

Ia ikut-ikutan berbisik."Allen Ma." katanya dengan suara parau.

Agaknya ia terkejut dengan apa yang terjadi.

Aku menepuk pundaknya pelan."Tenangkan dirimu." ujarku. Ia pun mengangguk kecil dan menunduk dalam.

"Siapa lagi yang terluka?!" tanya Lucas lantang.

"Jangan hanya karena tidak ingin diperlakukan buruk, kalian diam saja!! Jangan sampai kalian membahayakan anggota kelompok yang lain, ingatlah kita masih dalam misi yang penting!" tambahnya.

Ia terdengar kesal. Mungkin, karena tak ada lagi yang bicara. Entahlah.

"Ayo lanjutkan perjalanan."

Aku menoleh ke samping. Xiaojun nampaknya tak terlalu bertenaga. Ia juga pasti tertekan dengan hal ini. Apalagi, dia sendirilah yang membunuh kawan satu kelompoknya itu.

Virus of Zee[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang