46 - extra part

469 44 2
                                    

Nakawa menatap para anak buahnya. Ia tak puas.

"Apa kau bergurau denganku?"

Brak!

Dan lelaki itu memukul meja didepannya dengan keras.

Para bawahannya pun semakin menundukkan kepala mereka. Ketakutan meliputi masing-masing, tak ada satu pun dari mereka yang berani berbicara.

Tapi Nakawa tak bisa puas hanya dengan diamnya mereka.

"Katakan, apa maksud kalian dengan mengatakan jika Kaiho masih hidup?? Apa kalian mencoba menipuku, hah?!?" serunya marah.

Hal itu tak bisa diterimanya. Apa yang sudah ia lakukan bertahun-tahun lalu, dengan mempertaruhkan banyak hal itu, tidak mungkin mengalami kegagalan.

Nakawa benar-benar tak bisa mempercayainya.

Tapi kesaksian para bawahannya ini juga tidak bisa dianggap sebagai angin lalu begitu saja. Nakawa memahaminya, hanya saja ia tidak dalam pikiran yang dingin saat mendengar berita ini.

Beberapa hari lalu, mereka sampai pada sebuah pulau yang diyakini aman dari serangan zombie dan bisa menjadi tempat tinggal sementara untuk para manusia yang belum terinfeksi oleh virus zombie itu.

"La-lalu tuan, bagaimana jika itu benar-benar tuan Uchinaga Kaiho..?"

Nakawa menoleh dengan wajah bengis, yang jelas menunjukkan seperti apa dirinya."Tentu saja, kita harus melenyapkannya lagi. Berkali-kali jika perlu, agar orang itu tak mengganggu apa yang sudah ku rencanakan."

"Dan, jangan panggil dia tuan! Dia bukan pimpinan kalian, tapi aku!" sentak Nakawa, dan membuat para bawahannya itu termundur beberapa langkah.

Mereka benar-benar ketakutan.

Nakawa pun melangkah sedikit menjauh. Ia menatap keluar jendela, dimana gedung-gedung tempat tinggal sementara itu sudah dibangun sampai 80%. Ada rasa bangga saat mengingat namanya disebut-sebut sebagai salah satu orang yang berjasa dalam banyak hal dan revolusi di Korea Selatan.

Tapi, teringat kembali pada keinginan presiden beberapa jam lalu. Mood nya turun drastis dan Nakawa merasa muak sekali.

"Aku hanya melakukannya untuk putra dan istriku, jika bukan karena mereka, aku pasti sudah membantai kalian semua." gumamnya tajam.

Ia menatap pada sekumpulan warga dibawah sana yang tengah menonton para pekerja membangun tempat perlindungan sementara untuk mereka semua.

"Kembali ke Seoul, dan telusuri jejaknya melalui apapun. Cari dia, lalu tangkap dan bunuh bagaimana pun caranya. Aku tidak peduli dia manusia atau monster, Kaiho harus mati!" tekan Nakawa. Ia menatap anak buahnya yang kini berlari pontang-panting keluar dari ruangan besar miliknya.

Tapi kemudian, seseorang masuk dengan sangat tergesa-gesa diikuti oleh dua orang lain.

"Sayang, Shotaro menghilang!"

Nakawa menatapnya dengan tatapan tak percaya.

Itu adalah Misaki, yang baru masuk dan mengatakan suatu hal yang tidak masuk akal.

Jelas-jelas, ia melihat sendiri anaknya itu sudah masuk ke dalam salah satu helikopter bersama orang-orang.

Tidak mungkin jika Nakawa salah lihat.

"Kau mungkin hanya tidak menemukannya di gedung ini, Misa." balas Nakawa.

Tapi Misaki menggelengkan kepalanya penuh urgensi."Aku yakin!!! Aku sudah menghubungi hampir semua pekerja kita di tempat ini, dan tak ada satu pun dari mereka yang menemukan Shotaro sejak kita sampai disini!!"

Virus of Zee[✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang