2017 ...
"Lu pasti nggak pernah pacaran?" Tanya Ayu suatu hari di kosan saat mereka sedang ngerujak.
Shiwa mengerjap, " Betul. Gak pernah ada juga cowok yang nembak aku, Teh."
"Masaaa?" Ririn, penghuni kamar sebelah Ayu melirik sangsi ke arah Shiwa sambil menyocol sambal rujak.
"Aku serius. Soalnya di kampungku kami biasa dijodohkan dari kecil." Shiwa menggedikkan bahu.
"Hah??? Masih ada yang kayak gitu?" Tanya Ayu tidak percaya. "Lu juga udah dijodohin?"
Shiwa mengangguk pelan. "Jadi aku nggak pusing-pusing cari jodoh!"
"Ih nggak enak dong, nggak bisa milih sendiri orang yang mah kita nikahin," sahut Ran yang sejak tadi menyimak.
"Lu juga pasti nggak pernah pacaran, kan, Ran?" Tanya Ririn.
"Kok teteh-teteh ini pada bisa tau, sih? Apa kita keliatan seamatir itu ya, Wa?" Tanya Ran pada Shiwa.
"Gua asal nebak doang padahal gara-gara katanya anak kedokteran nggak ada waktu buat pacaran!" Ayu terbahak, untung tidak keselek biji kedondong yang sedang ia gerogoti.
"Kalo itu bener berarti semua dokter nggak ada yang udah nikah dong?" Kilah Ran. "Temen-temen kita banyak ya Wa yang punya pacar."
Shiwa mengangguk. "Kalo ada kemauan pasti ada jalan."
Semua anak kosan yang sedang kumpul langsung tertawa heboh mendengar kalimat Shiwa.
"Kalo Shiwa kan udah dijodohin. Lu gimana Ran?" Tanya Ririn.
"Gimana apanya?" Tanya Ran kebingungan.
"Ya lu nggak pengen apa punya pacar. Atau minimal suka sama cowok gitu?"
Ran berpikir. Ia berusaha mengingat apakah pernah ia suka pada seorang cowok selama hidupnya hingga hari ini? SD, SMP dan SMA-nya dipenuhi dengan belajar, tidak ada waktu memikirkan yang lain.
"Aku kayaknya nggak pernah suka sama cowok deh ... kayaknya ... nggak inget."
Ayu menyipit, "Lu normal, kan?"
Ran terbahak, "Harusnya ..."
Ayu mengernyit, "Ih kok kayaknya."
"Ya kan aku nggak pernah suka sama orang, belum bisa memastikan!"
Ririn menunjuk wajah Ran tiba-tiba, "Kalo baru-baru ini gimana?"
Shiwa mendengus pelan, "Mau nanya Arkan, kan, Mbak Ririn?"
Ayu dan Ririn saling tatap. "To the point aja ya harusnya."
Sementara Ran pura-pura tidak dengar, ia mencomot mangga muda, menyocolnya disambal rujak dan menyuapnya.
"Soalnya aku juga penasaran." Shiwa tertawa kecil. "Arkan sama kamu pacaran?"
Ran berhenti mengunyah mangga mudanya. Ia menatap Ayu, Ririn dan Shiwa bergantian.
"Nggak."
"Tapi kamu suka sama dia?"
Ran menggedikkan bahu tidak yakin. Yang ia tahu hanya jika bertemu Arkan rasanya senang sekali, kupu-kupu di dalam perutnya pasti menari-nari riang.
"Ya udah kita ganti pertanyaannya." Ayu berusaha sabar. "Kalo misalnya Arkan nembak lu ... apa lu akan terima?"
Ran terpekur.
-
2021 ...
"Saya harus ngenalin diri sebagai apa ke ayah kamu?" Tanya Arkan ketika mobil mereka sudah sampai di daerah Dramaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMIT ATTACK [Selesai]
Novela JuvenilHalo, sebelum ketemu Ran dan Arkan, bisa follow aku dulu? Makasih~~ Arkan Halim baru putus cinta karena cewek yang dikencaninya selama bertahun-tahun selingkuh. Ranita Hanggini tak tahan lagi dengan orang tuanya yang selalu mendikte hidupnya. Sama...