43. Finally fine

8.4K 1.2K 36
                                    


"Renjun?" Panggil Jeno saat melihat Renjun yang langsung keluar dari kelas begitu bel istirahat berbunyi.

"Maaf Jeno, aku pergi duluan."

Jeno pikir anak itu menghampiri Beomgyu atau Soobin, tapi ternyata saat sampai di kantin ia justru mendapat pertanyaan dari kedua orang itu mengenai keberadaan Renjun. Jeno berdecak seketika, kenapa sekarang Renjun itu hobi sekali menghilang.

Pikiran Jeno tertuju akan prilaku Renjun yang berani menyakiti diri sendiri, harusnya anak itu tak dibiarkan sendiri. Jeno takut Renjun nekat menyayat lengannya lagi.

"Apa Jaemin tadi terlihat bersamanya? " Tanya Jeno.

"Tidak, Jaemin masih mengerjakan latihan susulan yang ia lewatkan saat ia koma." Beomgyu menjawab.

Setelah itu Jeno pergi untuk mencari keberadaan Renjun di perpustakaan, karena kemarin pun Renjun seperti ini dan ternyata anak itu berada di perpustakaan sendirian.

Namun setelah mengelilingi ruangan penuh buku itu, Jeno tak juga menemukan Renjun. Semenjak kepulangan Renjun dari rumah sakit, Jeno bisa merasakan bahwa Renjun terasa menghindarinya. Apa Renjun mencoba membalas dendam kelakuan Jeno sebelumnya?

Ternyata tingkah Renjun yang seolah menjauh bukan hanya dirasakan Jeno, Jaemin pun merasa Renjun membuat batasan tak kasat mata antara mereka. Meskipun Renjun tetap menjawab setiap pertanyaan dan selalu tersenyum setiap bertemu, tetap saja anak itu terasa menjadi berbeda. Soobin dan Beomgyu pun kerap mendapat penolakan secara halus setiap mengajak bungsu Huang itu pergi bersama, selalu dengan alasan ada janji dengan Xiaojun. Awalnya Soobin merasa biasa saja dan mencoba mengerti bahwa Renjun sudah lama tak pergi bersama Xiaojun. Namun, semakin kemari itu terasa menjadi janggal. Renjun memang meminimalisir pertemuan dan interaksi mereka.

Beomgyu pun tadinya mengira Renjun menjauhinya karena ia sempat tak mau memaafkan Haechan, dan Beomgyu pun membicarakan hal itu pada Renjun. Tapi Renjun bilang, ia tau bahwa Beomgyu sudah tak menyimpan lagi kemarahan sebesar dulu pada Haechan. Dan itu justru semakin membuat Beomgyu bertanya-tanya, lalu jika bukan karena hal itu kenapa Renjun menjauhinya.

Mengenai Haechan, anak itu begitu sungguh-sungguh meminta maaf pada semua orang yang berada di sekeliling Renjun. Dan setelah semua maaf Haechan dapat, terakhir ia meminta maaf pada kakak Renjun namun Xiaojun mengatakan itu tak ada hubungannya dengan sulung Huang tersebut. Haechan hanya harus mendapat maaf dari Renjun, dan Renjun memang memaafkan Haechan. Tapi tak serta merta menjadi teman akrab, bahkan Renjun menghindari Haechan melebihi dari yang lainnya. Renjun tak mau mencari masalah lagi dengan Haechan.

Renjun memang menarik diri dari lingkungan, ia merasa bersyukur orang-orang sudah mau memaafkannya dan tak lagi mendendam terhadapanya. Dan Renjun tak mau lagi membuat orang-orang disekitarnya kembali terluka dan berakhir marah lagi padanya, maka ia memilih untuk menjauh sendiri.

"Renjun, ikuti terapi yang dibilang dokter Park ya?" Xiaojun menatap Renjun yang tengah menonton tv, anak itu menoleh cepat padanya.

Sebenarnya Xiaojun sudah sering berbicara dengan dokter Park mengenai keadaan Renjun, dan dokternya menyarankan agar Renjun bisa mengikuti terapi itu. Mengingat mental Renjun yang mengkhawatirkan setelah segala kejadian buruk di hidupnya, tapi dokter Park juga melarang Xiaojun memaksa Renjun terang-terangan. Cukup beri tau dengan baik-baik bahwa adiknya itu lebih baik mengikuti terapi. Dan Xiaojun sudah melakukan itu, namun tetap mendapat penolakan keras dari Renjun. Hingga kemarin sulung Huang itu mendapat kabar dari Soobin, bahwa Renjun menghindari semua temannya. Xiaojun tak bisa untuk tak mengkhawatirkan adiknya itu, jadi ia memutuskan untuk kembali berbicara pada Renjun.

Adiknya kini justru menatapnya sendu. "Kak, apa ada yang salah denganku sampai kau begitu ingin aku menemui psikiater?"

Xiaojun tertegun mendengar ucapan lirih itu, apa dirinya menyinggung perasaan Renjun? "No, tapi kita coba hilangkan segala traumamu."

a lot like love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang