Tadinya Renjun hanya menganggap bahwa rasa senang tiap bertemu Jeno atau pun Jaemin itu hanya karena kedua dominan itu memiliki peran penting sebagai penolongnya sejak dulu. Atau bisa saja Renjun menganggap perasaannya itu hanya sebatas bentuk rasa terimakasih yang sangat besar akan dua sosok itu, yang tak bisa Renjun ucap. Tapi, semakin kemari Renjun sadar bahwa perasaan itu bukan hanya sebatas apa yang Renjun pikir.Debaran yang sering Renjun rasakan saat bersama Jeno dan Jaemin mirip dengan apa yang sebenarnya sempat terbersit dalam benak Renjun, namun Renjun sangkal dengan cepat. Itu seperti cinta. Renjun tak tau apa benar perasaannya itu cinta. Karena ia merasakannya untuk dua orang, bukan hanya satu orang. Jadi Renjun rasa memang ada yang salah dengannya. Ia berniat membicarakannya dulu pada psikiaternya, takut-takut itu adalah salah satu perasaan yang belum Renjun ketahui.
"Tidak ada yang salah Renjun, kau baik-baik saja." Ujar Winwin begitu Renjun bertanya perihal keadaannya saat ini, karena anak itu merasa kembali ada yang aneh dengan dirinya.
"Apanya yang baik-baik saja? Ini aneh." Kata Renjun.
"Itu tidak aneh, karena memang ada beberapa orang yang mengalami hal seperti itu. Mencintai lebih dari satu orang." Winwin mencoba menjelaskan pelan-pelan, agar anak itu tidak panik dan menganggap dirinya seaneh itu. Memang kejadian itu agak aneh, tapi Renjun terlalu menganggap itu sebagai masalah.
Renjun termenung beberapa saat, tadi sebelum menemui psikiaternya itu. Renjun juga sempat mencari tau lewat internet, dan menemukan jawabannya mirip seperti yang orang di depannya katakan. "Kak, Winwin. Lalu bagaimana?"
"Kau bisa coba katakan pada mereka tentang perasaanmu, kalau mereka bisa menerima bahwa kau itu mencintai keduanya. Kalian bisa memiliki hubungan polyamory." Winwin juga memiliki teman yang seperti Renjun, dan mereka baik-baik saja dengan hubungan itu disaat semua pihak menyetujui dan menerimanya.
"Kalau mereka menganggapku aneh bagaimana?" Tanya Renjun, tak bisa membayangkan bagaimana respon kedua dominan yang sudah menyatakan perasaannya itu, terhadap keadaan Renjun saat ini.
"Mendengar bagaimana ceritamu tentang mereka, kurasa mereka tak akan menolak hubungan polyamory sekalipun. Yang penting mereka mendapatkanmu." Winwin mengusap lembut surai Renjun, mencoba menghilangkan kegundahan anak itu tentang perasaannya.
Melihat manisnya rupa Renjun serta menariknya sosok mungil ini, Winwin tak aneh mendengar bahwa Renjun banyak diminati dominan. Bahkan kedua dominan yang menginginkan Renjun adalah orang-orang yang sangat pantas bersama Renjun.
"Kau bisa bicara pada salah satu dari mereka terlebih dahulu, siapa yang menurutmu akan lebih menerima dengan cepat tentang penjelasanmu? Coba katakan padanya lebih awal." Ujar Winwin lagi, saat melihat Renjun yang masih terlihat diam.
Setelah menghabiskan waktu petangnya untuk berbicara dengan Winwin, Renjun pulang bersama Xiaojun yang menjemputnya.
"Kau tiba-tiba ingin menemui Winwin, padahal ini di luar jadwal pertemuan kalian." Xiaojun mengatakan keanehannya, saat tadi tiba-tiba Renjun meminta agar diantar ke psikiater itu. Xiaojun sempat mengatakan bahwa bisa saja Winwin sedang libur hari ini, atau sedang ada pasien lain. Tapi Renjun dengan keras kepala meminta diantar.
"Apa seseorang mulai mengganggumu lagi di sekolah?" Tanya Xiaojun kemudian, khawatir adiknya mengalami lagi tekanan di sekolahnya.
Renjun diam sebentar kemudian mengangguk. "Iya." Jawaban singkat itu membuat Xiaojun terkesiap, ia bahkan nyaris kehilangan fokus saat sedang menyetir.
Xiaojun membuka mulutnya hendak bertanya apa yang terjadi di sekolah, namun urung karena Renjun mulai bersuara lagi.
"Kak, sebenarnya tadi siang aku tiba-tiba saja sadar. Bahwa ada yang salah denganku. Aku bahkan tidak tau reaksimu akan seperti apa saat aku mengatakan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
a lot like love ✔
FanficNORENMIN JENO - RENJUN - JAEMIN [noren-jaemren] ⚠️ bxb boyslove