Sudah satu bulan berlalu, selama beberapa puluh hari itu Nia akan tidur malam di kamar Ghani dan Dista.
Terhitung sudah sebulan setelah Nia memberikan ucapan perceraian sembarangan, karena pakai emosi, pada Garsa. Ucapannya kala itu berbuntut sangat serius memutuskan lebih baik berpisah saja daripada saling menyakiti satu sama lain. Masih teringat betapa terkejutnya Nia yang sangat ditahan oleh Garsa agar mereka tidak sampai bercerai. Nia mengira bahwa pria itu akan setuju dengan rencananya, melainkan Garsa menolak dan meminta waktu agar bisa mencintai Nia.
Masih teringat hal menakjubkan berkat kata sihir ‘cerai’. Garsa sangat takut perceraian mereka akan sungguh terjadi, pria itu sangat berubah setelah keributan di malam itu. Jadi sok-sok baik akan menyapanya jika mereka bertemu mata.
Ini bagai perubahan yang semakin mengerikan. Aneh.Saat bangun pagi, Garsa akan berusaha membangunkan Nia yang masih tidur di kamar anak-anak untuk pamitan berangkat kerja. Jika tak berangkat pagi banget, pria itu akan menyapa Nia dan anak-anaknya lumayan lebih lama daripada dulu.
Berangkat paginya dengan jadwal jam selalu berbeda, untuk ini Nia yakin pria itu tak bohong bahwa jalanan menuju lokasi kerjanya memang sulit diatur. Garsa akan berangkat lebih cepat kalau diminta datang lebih awal, sedangkan jika tak ada janji dia bisa lebih lama bersama di rumah.
Garsa memang terlihat berubah, Nia jadi mulai membedakan mana yang kegiatan bohongnya dulu dengan yang sungguhan. Kebohongan yang jelas terbukti, bahwa Garsa tak sesibuk itu jam lemburnya. Selama sebulanan itu, Garsa lebih sering pulang cepat dan sampai di rumah tepat jam 7 malam. Sebelumnya, biasanya tiba di rumah pukul 8 atau 9 malam. Nia berusaha tak mengungkit mengapa dulu pria itu sering pulang larut. Malas mengungkit soal itu, Nia berusaha menjaga pembicaraan tak mau banyak bicara atau interaksi dengan lelaki itu. Saat teringat kala mendengar cerita Karel dulu yang mengatakan ayahnya akan pulang cepat kalau ditunggu Amanda, Nia sudah tahu bahwa pria itu bisa menuruti siapa prioritasnya. Terbayang dulu Nia tak bisa membuatnya pulang kerja cepat, dia tahu keberadaannya di rumah tak sepenting itu. Tak bisa menjadi alasan seseorang ingin cepat berpulang ke rumah.
Tapi lihat sekarang, Garsa bisa pulang lebih cepat, bahkan membuat janji untuk makan malam bersama anak-anak. Yang heran bukan hanya Nia, anak-anaknya juga tak percaya bahwa Garsa bisa pulang cepat menepati janjinya. Hal itu terakhir terjadi sudah beberapa tahun yang lalu dan aneh.
Perubahan kecil yang berimbas besar salah satunya adalah memberi kabar. Kalau Garsa sedang menerima perintah harus kerja lembur lebih lama pria itu akan berusaha menelepon Nia, mengirim pesan, dan foto jika terjebak macet padahal Nia sama tak memintanya. Bodo amat. Apalagi dia tidak akan membalas tetapi Garsa masih tetap berusaha memberikan kabar. Dulu hal itu jarang terjadi, pria itu pernah membuat mereka menunggunya sampai 2 jam karena janji mau makan malam bersama tetapi sibuk tanpa kabar sampai tiba di rumah tak ada jawaban penjelasan apa-apa.
Bagaimana Nia menanggapi perubahannya itu? Nia memang melihat segala sikap perubahan baiknya Garsa, namun tak langsung luluh dan terbawa perasaan amat yakin bahwa lelaki itu benar-benar berubah.
Tahu kan perempuan kalau sudah dikecewakan berubahnya menjadi seperti apa. Yang ada juga perasaan jadi curiga besar. Ingat, jangan terlalu senang saat pasangan berubah jadi baik bangeeet. Soalnya suatu saat pasti akan berulah lagi.
Jadi, Nia berusaha tak percaya diri banget jika Garsa memang berubah demi menyelamatkan rumah tangga itu, dia tidak akan kaget dengan perubahan buruknya lagi suatu saat nanti. Sudah tahu tabiat. Lelaki itu hanya tukang berjanji jika sedang dalam posisi terjepit.
💍💍💍
Malam ini Nia memilih tidur di kamar Dista. Nia pertama kali tidur di kamar Dista karena saat iseng meminta izin untuk menemaninya, ternyata cewek itu mau tidur bersama dengannya. Sebelum tidur cewek itu ternyata banyak cerita tentang Les Bahasa Korea, artis idolanya, bahkan cowok yang membuatnya semangat ke sekolah. Pantas saja anak gadis itu mau numpang curhat jadi mengizinkan berbagi kasur di kamar serba biru-nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Compromise
General FictionRated 18+ Nia harus menepati janji pada keluarganya, kan kasihan adik laki-lakinya tidak bisa menikah jika dia masih berutang janji. Janji untuk segera menyusul Elyn, adiknya, yang sudah menikah beberapa tahun lalu meloncatinya. Nia putus sama Dipta...