Tell me you love your job without telling me you love your job.
Me: just wearing a printed t-shirt of Frida Kahlo that I got at Shoreditch around two years ago.
#ootd #artsylook #printedtshirt #rockin80s
Liked by kariannagrizelle and 5778 others
View 678 comments
**
Suara musik yang menghentak menyapu pendengaranku ketika memasuki KODI. Jarum jam baru menunjukkan pukul sembilan, tapi KODI sudah ramai. Aku harus menyelinap di antara tumpukan tubuh-tubuh yang menyesaki club ini untuk mencari teman-temanku.
"Ka, sini."
Aku menjulurkan leher dan mendapati Becca melambai dari salah satu booth. Sambil menggumamkan permintaan maaf, aku berusaha menyibak kerumunan untuk mendekati Becca.
"Kok lama, sih?" Becca berdiri sambil berkacak pinggang di depanku. "Kita cuma nungguin lo doang, nih."
Aku berusaha memasang wajah bersalah, meski sebenarnya aku enggak merasa bersalah sedikit pun. Becca memintaku datang sekitar satu jam yang lalu. Tadinya aku menolak, menjadikan hari pertama bekerja sebagai alasan. Lagian, aku enggak mengada-ada. Walaupun ini baru hari pertama, tapi lumayan bikin capek. Urusan di bea cukai ternyata jauh lebih ribet dibanding yang aku pikir, dan memakan waktu lebih lama. Jadi aku baru sampai di ARTE sekitar pukul tujuh tadi.
Niatnya, aku pengin langsung pulang. Namun, telepon Becca keburu masuk. Becca enggak memberiku kesempatan buat mangkir sehingga dengan terpaksa menghampirinya di KODI.
"Tumben lo pakai cokelat. Boring." Becca terkikik.
Aku melirik penampilanku. She's right. This is not my style. Karena pengin memberikan impresi positif di hari pertama bekerja, aku malah memakai baju yang enggak aku banget.
This is not Azka. This is just ... me pretending to be someone else.
Aku tertawa tipis. Isn't it what I did everyday? Pretending to be someone else. Buktinya sekarang aku di sini, bersama Becca dan teman-temanku, yang jauh di dalam hati, menimbulkan rasa enggak nyaman.
They are my friends. Namun bukan teman yang memenuhi definisi teman yang sebenarnya. We are just a bunch of guys and girls with high social media impressions and meet each other to take advantage of each other. Tentu saja, mereka bukan jenis teman yang akan kuhubungi kalau ingin curhat.
Omong-omong soal teman, aku membaginya ke dalam dua tipe. Bukan berarti aku tipe pilih-pilih, tapi pengalaman memaksaku mengelompokkan teman ke dalam dua tipe itu.
The real friend. Best friend forever. The real one. Aisha dan Lala, mereka yang sudah bersamaku sejak sama-sama telat di hari pertama SMA, lalu bersahabat sepanjang SMA sampai sekarang. Meski kuliah di tempat berbeda dan frekuensi bertemu jadi jarang, mereka tetap teman terbaikku. My emergency call. Sosok yang enggak akan mengeluh sekalipun ditelepon tengah malam untuk curhat. Juga, sosok yang enggak menuntut kesempurnaan sehingga aku bisa menjadi apa adanya aku saat bersama mereka.
Kedua, my Instagram friend. Or 'The Crowd'. Mereka yang kukenal karena sama-sama aktif di Instagram dan entah gimana awalnya, tiba-tiba saja kami menjadi satu clique. Berawal dari saling follow, komen, lalu bertemu tiap ada event dan tiba-tiba saja kami menjadi the hottest clique in town.
Mereka hanya mengenal kata bersenang-senang. Aku enggak pernah berharap mereka mau meluangkan waktu untuk mendengar curhatku, tapi selalu punya waktu jika menyangkut sesuatu yang hype, trendy, dan pastinya mendatangkan engagement tinggi biar makin eksis.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Paint
RomantikHe speaks with color! Caleb Raka, pelukis yang mengungkapkan isi hati lewat warna. Dia pernah jatuh cinta, tapi terpaksa merelakan perempuan yang dicintainya memilih orang lain. Azalea Karina. They said she lives with golden spoon in her mouth. Namu...