41. Azka

6.2K 1.6K 31
                                    

Last night with the clique. See ya.

#hangout

Liked by beccabigail and 8376 others

beccabigail: will miss you so matcha babe. wait me ya, kita gemparkan London bareng-bareng.

Miyayami: asli deh, kak Azka mo ke mana?

**

Becca membuatku tidak punya pilihan selain mengikutinya ke KODI. Dia menjemputku ke ARTE, sama sekali enggak peduli meski aku sudah memberi banyak alasan untuk menolak ajakannya. Becca tetap bersikeras. Dia bahkan mengikutiku, membuat gerakanku jadi terbatas padahal aku lagi kerja.

Alasannya, dia ingin membuat farewell party untukku. Not in million years aku mau datang ke pesta itu, sekalipun Becca membuat pesta itu khusus untukku.

Nyatanya, aku enggak punya pilihan lain karena Becca enggak melepaskanku. Terpaksa aku mengikutinya ke KODI.

Here I am now, berada di tengah-tengah sekumpulan manusia super fake yang pernah ada.

Termasuk Kevin dan Ririe. Aku enggak mengerti kenapa mereka mau ikut-ikutan datang ke pesta ini.

Yeah of course, demi engagement karena bisa posting foto dan Instagram Story dengan hashtag #solongAzka bikinannya Becca.

Sekalipun pesta ini diperuntukkan untukku, aku enggak menikmatinya. Gimana bisa enjoy, kalau sejak tadi aku terus-terusan melirik jam dan mencari alasan untuk pergi. Baru setengah jam, tapi rasanya seperti berhari-hari.

"Besties gue abis ini siapa dong kalau enggak ada lo?" Becca memelukku. Dia memasang tampang merajuk, menunjukkan rasa sedih karena akan berpisah denganku.

She put on an act, karena satu tangannya memegang handphone dan Instagram dalam keadaan live.

"Gonna miss you so much, Babe." Becca merebahkan kepalanya di kepalaku.

Stanley muncul di belakangku dan Becca, kedua tangannya merangkulku dan Becca. Aku bergerak untuk melepaskan diri dari rangkulannya, sambil mempertahankan ekspresi agar tidak kelihatan marah. Aku belum bisa lupa tindakannya ketika memaksa untuk menciumku, bahkan menarikku ke mobilnya.

Malam itu, ada Caleb yang menyelamatkanku. Malam ini, aku enggak bisa menghubungi Caleb. Tania masih belum bisa menghubunginya, seolah-olah dia lenyap ditelan bumi.

Suara tawa membuyarkan lamunanku. Aku ikut tertawa meski enggak tahu apa yang ditertawakan. It's just an act, peran yang harus kulakoni agar terlihat aku berada di tengah kumpulan selebgram hits ini.

In fact, I want to smack them in the face. Especially Kevin and Ririe.

"Lagi ada gosip apa sih yang heboh?" tanya Ririe. Lirikan matanya tertuju kepadaku, berusaha untuk tidak terlihat jelas tapi aku bisa menangkapnya. "Gosip soal lo udah basi, tuh, Ka."

Aku menggeram sambil menantang Ririe. "Kenapa? Lo mau membual lagi ke akun gosip itu soal gue?"

Ririe berjengit. "Kok lo nuduh gue, sih?"

"Kalau bukan lo, pasti salah satu di antara kalian, kan?" Aku memandang ke sekeliling. KODI masih ramai malam ini, musik yang menghentak terdengar riuh tapi seolah berasal dari dimensi lain. Sementara di meja ini sangat hening, mereka bertingkah canggung ketika mendengar tuduhanku.

Persetan kalau pesta ini dibuat untukku. Aku tidak menghendakinya, jadi aku tidak perlu merasa bersalah karena sudah mengacaukan pesta ini.

"Anyway, jangan pikir gue bakal diam aja. Dan lo, Vin, setop sesumbar soal gue. Kalian semua juga sama aja, percaya sama omong kosongnya Kevin, biar kalian merasa jauh lebih suci dari gue. You are full of bullshit."

"Ka, lo apa-apaan sih?" Becca menatapku gusar. Aku enggak peduli apakah ucapanku sempat terekam di video live itu. "Gue udah capek-capek bikin pesta ini buat lo."

"Gue enggak minta, dan gue tahu lo bikin pesta ini bukan buat gue. Kalau lo beneran teman, lo tahu gue enggak suka pesta beginian." Aku bangkit berdiri. "So, enjoy the rest of the party."

"Lo mau ke mana?" Becca mencekal lenganku. "Lo bisa, kan, hargai gue?"

Sontak aku tertawa mendengar ucapan Becca. Bagaimana mungkin aku bisa menghargai Becca, atau siapa pun, karena mereka sama sekali enggak menghargaiku.

"This is your party, not mine. You enjoy it, I enjoy mine." Aku melepaskan tangan dan berlalu dari hadapan mereka.

"Such a bitch," umpat Becca.

Ketika melangkah pergi dari mereka, aku sama sekali tidak merasa kehilangan. Sekalipun setelah ini tidak bertemu lagi dengan mereka, aku merasa lega.

Tapi tidak sepenuhnya, karena aku harus mengantisipasi apa lagi yang akan diperbuat Kevin dan Ririe setelah ini.

Love PaintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang