A cup of coffee will put me in a good mood.
#cupofcoffee #hangout
liked by kariannagrizelle and 6874 others
View 874 comments
KevinAzkaFC: Kak balikan dong sama Kak Kevin. Plisss
**
We used to be a #relationshipgoals. But it was bullshit.
Berada di tengah The Crowd membuatku sering mengambil keputusan yang akhirnya malah kusesali. Salah satunya, pacaran dengan Kevin.
Dia memang ganteng, jadi idola banyak cewek karena good looking. Kevin tahu banget soal asetnya itu dan dia memanfaatkannya. Sayangnya, hal itu juga yang membuat Kevin jadi sombong.
Pacaran dengan Kevin lebih sering makan hati. Aku bahkan enggak ingat apakah ada momen yang membuatku benar-benar enjoy menikmati waktu dengannya. Selain itu, pacaran dengan Kevin artinya pacaran dengan kamera karena setiap detik harus diabadikan.
Lama-lama aku capek dengan semua publicity stunt itu.
Plus, aku menyadari kalau aku enggak pernah mencintainya. Mungkin awalnya aku sempat menyukainya. Dia cakep, itu cukup jadi alasan buat bisa suka. Tapi setelah mengetahui sifatnya yang sebenarnya, juga karena capek pacaran dengan cowok yang ke mana-mana selalu mikirin konten media sosial biar bisa terus eksis, rasa suka saja enggak cukup.
Alasan lain yang membuatku akhirnya membulatkan tekad untuk putus dari Kevin–he never respects me. Kevin itu manusia paling egois sedunia. Seolah dunia ini berpusat di dirinya seorang. Setiap pendapatku enggak pernah didengar. Bahkan untuk hal sepele seperti tempat makan. Jika hal kecil aja dia enggak bisa mengerti, begitu juga dengan hal besar dan paling krusia.
Seperti prinsip hidup.
Kevin selalu mendesakku untuk mau berhubungan seks dengannya. Sejak awal pacaran, Kevin selalu meminta. Dia enggak pernah mendengar alasanku, juga mengerti prinsipku bahwa aku tidak mau sembarangan memberikan diriku kepada orang lain. Sekalipun dia berstatus sebagai pacarku, hatiku bukan untuknya.
But Kevin will always be Kevin. He's such a pain in the ass.
Kevin enggak pernah menerima penolakan sebelumnya, jadi dia enggak terima waktu aku minta putus. Aku enggak tahu alasannya begitu ngoyo meminta balikan karena dia benar-benar sayang atau sekadar memuaskan ego karena enggak pernah ditolak sebelumnya.
Alasan kedua jauh lebih masuk akal.
"Apa, sih, kurangnya aku?" Kevin menatapku dengan puppy eyes yang–menurut followers-nya–punya efek dahsyat alias bikin hati terenyuh.
Sayangnya, puppy eyes itu enggak ada efek apa-apa untukku.
"Perlu banget disebutin kurangnya apa?"
Kevin menggeram pelan, tapi sedetik setelahnya dia kembali mencecarku.
"Vin, gini ya ..." Ucapanku terhenti ketika mataku menangkap sosok yang kukenal di meja yang ada di sudut coffee shop ini.
Mas Caleb?
Aku enggak menduga akan bertemu dia ada di sini. Sepanjang hari ini aku tidak melihatnya. Kata Tania, dia pulang ke rumahnya selama weekend dan belum kembali ke ARTE. Ternyata aku malah bertemu dengannya di sini.
Dia enggak sendiri.
Aku enggak kenal dengan perempuan itu, tapi dia yang pernah datang ke ARTE.
Mantan pacar Caleb.
Sepertinya bukan cuma aku saja yang berhadapan dengan mantan pacar di sini. Tapi, posisi kami berbeda. Aku berhadapan dengan mantan pacar yang bikin muak, sementara Caleb ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Paint
RomanceHe speaks with color! Caleb Raka, pelukis yang mengungkapkan isi hati lewat warna. Dia pernah jatuh cinta, tapi terpaksa merelakan perempuan yang dicintainya memilih orang lain. Azalea Karina. They said she lives with golden spoon in her mouth. Namu...