21. Azka

5.7K 1.5K 74
                                    

Happy birthday @beccabigal wish you nothing but the best. Kiss kiss much much muah muah. I enjoyed the party. This is lit. Let's go, disco, mambo!!!

#beccaturns22 #party #disco70 #feeling22

Liked by calistarani and 8478 others

view 974 comments

TaniaTanTan: OMG, you're so cute!!!

Calistarani: blonde suits you. Let's go blonde, Barbie!

**

What you see on Instagram is not 100% accurate. It's staging. It's just pretending.

Apa yang kutulis di caption berbanding terbalik dengan yang sebenarnya kurasakan. Pesta ini membosankan.

B-O-R-I-N-G!!!

Becca mempersiapkan pesta ini dengan total. Dia menyulap sebagian KODI sebagai lokasi pesta. Dia juga memilih siapa saja tamu yang datang–The Crowd, juga tamu lain dengan followers minimal seratus ribu. Becca menyiapkan hashtag khusus dengan alasan, 'biar followers gue gampang tracking soal party ini.'

Yeah, right. Kayak ada aja yang mau tracking setiap postingan yang datang ke pesta ini.

Selain membosankan, pesta ini juga norak.

L-A-M-E!!!

Bukan karena tema disko 70-an. Semua yang datang mematuhi dress code, jadi pesta ini terlihat meriah. Instagram approve. Sponsor yang endorse pesta ini pasti senang karena muncul di setiap foto yang di-tag dengan hashtag khusus.

Dari semua yang datang, bisa dihitung dengan jari berapa orang yang benar-benar tulus datang untuk mendoakan Becca di hari ulang tahunnya. Kebanyakan datang karena butuh engagement, enggak mau ketinggalan hype, dan punya agenda tersendiri untuk mendompleng acara ini. Enggak heran kalau acaranya membosankan.

Setelah sesi foto-foto, semuanya sibuk dengan aplikasi photo editing, lalu mengunggah foto ke Instagram. Mereka juga heboh mengunggah Instagram story, berlomba jadi yang paling cepat, paling ramai, dan paling dekat dengan Becca demi hashtag #friendshipgoals.

They are fake. Senyum yang ditampilkan, semuanya palsu.

Aku teringat sahabatku sejak SD, Aisha dan Lala. Meski jarang bertemu karena kuliah di kota berbeda, aku jauh lebih dekat dengan mereka ketimbang The Crowd. Intensitas pertemuan bisa dihitung dengan jari, tapi setiap pertemuan memiliki kualitas yang membuat waktu terasa berharga.

Enggak seperti malam ini. Waktuku jadi terbuang sia-sia.

"Let's play 'tell me the truth', okay?" Becca mengangkat botol champagne tinggi-tinggi sambil berusaha berdiri. Kakinya goyah, sebagai akibat dari akumulasi alkohol yang dikonsumsinya.

"Bebas mau menunjuk siapa aja dan nanya apa aja. Yang ditanya harus jawab jujur." Becca tersenyum lebar, tampak puas dengan gagasan barusan.

Teman-temanku langsung bersorak mendukung Becca. Kami mengelilingi meja dengan Becca sebagai pusat perhatian. Aku memandang sekeliling, mencari cara untuk kabur. Kalau pulang sekarang, mereka pasti akan menertawakanku dan menyebutku pengecut.

Padahal, aku sudah enggak nyaman. Selain karena pesta yang membosankan, juga karena Kevin. Dia enggak bicara apa-apa, cuma menatapku dengan ekspresi penuh perhitungan. Juga ada Ririe, yang sibuk flirting dengan Kevin, tapi karena enggak ditanggapi, dia menunjukkan kekesalannya kepadaku.

Becca memulai permainan. "Gue duluan. Kasih gue pertanyaan."

"Mana yang gede dan jago, Ilham atau Tama?" tanya Stanley, menyebut nama dua orang mantan pacar Becca.

Love PaintTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang