Welcome to Saujana, the first exhibition from @anggarapandji only at @ARTEJakarta. Mark your calendar and don't miss it.
liked by calebraka and 8579 others
View 1298 comments
emak2nyinyir: eh ada mbak bunga. Sibuk mbak?
**
Avanza hitam itu lagi.
Galih, cuma nama itu yang terlintas di benakku.
"Aku cari Mas Caleb dulu ya, Ma. Ada urusan penting."
Tanpa menunggu balasan Mama, aku berlari meninggalkan area pameran sebelum sosok di dalam Avanza itu mengamuk atau bikin kacau.
Cukup sulit berlari menaiki tangga dengan dress ini, juga karena boots tinggi yang kupakai. Namun aku enggak memperlambat lari karena sedang dikejar waktu.
"Aku ... aku ... hamil."
Pengakuan Lydia membuat langkahku terhenti seketika. Hampir saja aku jatuh berguling-guling di tangga kalau tidak menyambar pegangan tangga.
Caleb menatapku. Ekspresinya tidak bisa dibaca. Satu hal yang pasti, aku sangat kesal.
Kenapa aku harus mendengar pengakuan yang sangat personal itu?
Aku menggeleng. Itu bukan urusanku.
Namun kenapa seolah ada yang meremas hatiku saat ini, sampai-sampai aku merasa dadaku sesak dan nyeri karena mendengar pengakuan itu?
Lydia hamil. Dia memberitahu Caleb. Enggak perlu otak cerdas untuk mencari tahu maksud di balik pengakuan itu.
Lydia mengandung anak Caleb.
Itu alasan dia menemui Caleb malam ini sambil menangis.
Itu juga alasan mereka masih sering berhubungan, terlepas dari status Lydia.
Aku menatap Caleb dengan perasaan berkecamuk. Rasanya ingin memarahinya, mengumpat di hadapannya karena bisa-bisanya dia menghamili istri orang.
Stupid Caleb.
Namun aku tidak bisa memarahinya karena mataku terasa berat. Kenapa aku malah ingin menangis?
Air mata mulai menggenang, kalau aku berkedip, air mata itu pasti turun. Aku menengadah, mencegahnya untuk tidak turun. Aku tidak tahu kenapa aku menangis.
Rasa sakit di hatiku semakin menjadi-jadi. Saat bersitatap dengan Caleb, aku menyadari penyebab rasa sakit itu.
Caleb.
Dan perasaan liar yang sempat kusangkal, kini terpapar dengan jelas.
Aku menyukainya, tidak tahu sejak kapan, tapi aku meyakini perasaan itu nyata. Itu sebabnya aku sangat membenci Lydia, juga sering kesal setiap kali melihat Caleb dan Lydia. Aku cemburu, meski sempat menyangkalnya. Malam ini, aku tidak bisa mengingkari karena aku benar-benar cemburu.
Dan detik ini, aku merasakan hatiku patah.
Aku berdeham, berusaha untuk menguasai diri.
"Aku cuma mau kasih tahu kalau di bawah ada Galih. You should do something sebelum dia bikin ulah."
Tanpa menunggu jawaban, aku berbalik sebelum Caleb melihatku menangis. Namun, aku nyaris bertabrakan dengan Galih yang tampak seperti singa ingin mengamuk. Dia mendorongku yang menghalangi jalannya, membuatku terjajar ke dinding. Kakiku tidak begitu kuat menahan tubuhku, sehingga gerakan yang tiba-tiba itu membuatku tergelincir.
Aku hampir terjatuh, kalau saja tidak ada yang menahanku.
Napasku tersekat saat menyadari Caleb berada sangat dekat denganku. Dia memelukku, meski tujuannya sebatas memastikan agar aku tidak celaka karena ulah Galih.
Dari balik tubuhnya, aku melihat Galih menarik Lydia. Dia melemparkan tatapan bermusuhan kepada Caleb. Kali ini, aku bersimpati kepada Galih setelah tahu apa yang terjadi antara Caleb dan Lydia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Paint
RomanceHe speaks with color! Caleb Raka, pelukis yang mengungkapkan isi hati lewat warna. Dia pernah jatuh cinta, tapi terpaksa merelakan perempuan yang dicintainya memilih orang lain. Azalea Karina. They said she lives with golden spoon in her mouth. Namu...