XIX

2.7K 362 18
                                    

Ayaka membuka matanya perlahan dari tidurnya, kemudian mendudukkan badannya yang tertidur di sofa sembari memeluk pigura fotonya bersama dengan Noa sejak semalam.

Semalam Ayaka menggalaui Noa, tentu jangan ditanya lagi alasan nya. Ayaka sudah mencintai Noa dan jatuh sejatuh jatuhnya pada orang itu sekarang. Maka dari itu ia sangat kehilangannya, apa sekarang ia lupa dengan ucapannya saat itu?.

"Mungkin kamu bakal bosen denger ini setiap hari, tapi aku gak bisa hidup tanpa kamu Ayaka, kamu dunia aku, kamu jantung aku, kamu segalanya buat aku"

Presetan, jadi itu hanya ungkapan semata. Dan lalu ia pergi meninggalkan nya.

Deringan pesan masuk dari ponsel Ayaka memberikan gadis itu perhatian penuh kepada ponselnya yang tak jauh dari ia duduk. Ayaka mengambilnya dan membuka pesannya.

Haru mengirim pesan untuknya yang berisi ajakan makan bersama dirumahnya. Hm . . . Sudah sekian lama juga Ayaka tak kesana, haruskah ia kesana? Tapi bagaimana jika No— oh iya, ia bahkan tidak penting lagi untuknya. Ayaka sudah digantikan.

Tanpa pikir panjang lagi Ayaka bersiap siap untuk makan pagi dirumah Haru. Dengan mengunakan kemeja ditambah vest dan celana kulot berwarna coklat, membuat Ayaka terkesan lebih ramping dan tinggi. Kemudian ia pergi menuju unit milik Haru yang berada dibawah nya.

Setelah keluar dari lift ia berjalan menuju unit apartemen Haru, lalu menekan bel apartemen nya.

"Eh cantik udah dateng?" Sapa mama Haru yang membukakan pintu untuk Ayaka, sedangkan Ayaka hanya menunjukkan giggle nya.

"Ayo sini masuk"

"Udah jarang kesini kamu ya? Kata Haru kamu udah punya pacar?" Tanya mama Haru yang sedang merangkul Ayaka, berjalan ke meja makan.

"Iya tante, kegiatan sekolah juga sedikit sibuk ditambah sebentar lagi ujian kenaikan kelas" jawab Ayaka.

"Oh iya bener, Haru juga bentar lagi mau lulus" Sedangkan Ayaka menjawab dengan dehaman.

"Sini duduk" mama Haru mendorong kursi kebelakang agar Ayaka dapat duduk.

"Makasih tante"

"Sama sama sayang, tante kebelakang ambil makanan nya dulu"

"Aku bantu ya tante"

"Gak usah! Kamu duduk aja ngobrol sama yang lain" paksa mama Haru lalu pergi kebelakang

"Ayaka gimana kabarnya?" Sapa papa Kaito atau papanya Haru.

"Baik banget om, om gimana sama kantor? Sibuk?" Sebenarnya masih sakit, tapi mau gimana lagi, gak mungkin cerita kan?.

"Lumayan lah, tapi untung nya semua berjalan baik"

Ayaka mengangguk, "bagus deh kalo gitu om, berarti om bisa cuti istirahat dong?"

Papa Kaito mengangguk, "iya harusnya sih gitu"

"Ini dia makanannya udah lengkap, kita makan sekarang!" Ucap mama Haru dengan senang.

Mereka berempat memakan makanan ditambah bercerita keseharian selama Ayaka jarang mengunjungi keluarga Kaito lagi. Ini adalah wish list Ayaka yang tak akan pernah tercoret karena tidak dapat dilaksanakan. Ia bahkan tidak mempunyai keluarga.

"Tante, om makasih ya udah ngundang Ayaka makan bareng, maaf jadi ganggu acara keluarga kalian juga" ucap Ayaka ketika hendak pergi setelah acara makan pagi selesai.

"Ayaka, kamu bukan orang asing disini, jadi gak perlu sungkan" ucap om kaito.

Ayaka mengangguk disertai senyum penuh artinya, "sekali lagi makasih ya om tante, Haru juga" suara tawa ringan keluar ketika nama Haru disebut.

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang