XXXII

1.6K 241 25
                                    

Noa dan kelima teman satu kelasnya sedang makan siang dikantin sembari bercerita. Hanya membahas soal kegiatan mereka sehari hari sebagai mahasiswa seni, dari cat, kayu, semen, bahkan hingga frustasi karna kehabisan ide.

"Kalo jadi Noa, kita gak perlu khawatir sama tugas selanjutnya" ucap Brian.

"Bener, dari kita semua cuma Noa yang santai sama semua tugas" ucap Rion menyetujui pernyataan Brian.

"Noa memang udah terlahir jadi seniman, liat aja visualnya aja udah termasuk seni rupa yang sempurna" puji Lucy yang disetujui ketiga lainnya.

Sedangkan yang diobrolkan sibuk dengan makanan nya, tanpa tertarik ikut mengobrol dengan yang lainnya.

"Noa" panggil Liana, si primadona kampus yang confess pada Noa disini beberapa hari yang lalu.

Perhatian seluruh siswa yang berada dikantin termasuk keempat teman Noa pun melihat kearah mereka.

"Kenapa?" Tanya Noa cuek, bahkan terlihat tak tertarik.

"Gue mau ngomong, ikut gue" pinta Liana lebih seperti memaksa.

Noa menghela nafasnya kasar lalu menegakan punggungnya, kemudian ia sedikit membanting sendok yang ia gunakan ke meja hingga menimbulkan suara membuat keempat temannya yang sedang fokus terkejut. Suasana canggung pun tercipta.

Noa menatap dingin Liana, "lo gak liat gue lagi makan?" Protes Noa karna tak ingin acara makan nikmat nya terganggu.

"Dan lo gak liat gue udah nahan malu??" Tak terima, Liana juga balik protes.

Noa mendecak, lalu berdiri dan menarik tangan Liana pergi ke roftoop kampus tanpa memperdulikan tatapan orang orang yang melihati mereka. Sampai di roftoop mereka berhenti tepat di depan pintu, dan Noa langsung menghempaskan tangan Liana dengan kasar kemudian menatapnya tajam.

"Ngomong sekarang" suruh Noa yang enggan membuang waktunya lebih lama dengan Liana.

"Karna lo nolak gue waktu itu gue jadi dibikin malu sama temen gue sendiri" ucap Liana sambil memaksakan diri dengan menatap Noa yang sudah membalasnya dengan tatapan mengintimidasi nya membuat Liana sedikit ciut.

"Terus?" Jawab Noa seperti tidak berminat.

"Jadi pacar boongan gue!" Serunya lalu menutup matanya dengan telapak tangan nya.

Noa menghela nafas karena poin pembicaraan ini sesuai dengan tembakan nya. Kemudian membuang muka kearah lain hingga ia melihat siluet seseorang sedang mengintip lalu kembali bersembunyi dibalik tumpukan kardus besar disana.

Noa kembali menatap Liana yang masih menutup matanya. "Apapun alasan lo gue tetep gak mau" jawab Noa dingin.

Lagi lagi keputusan Noa membuat jantungnya turun bebas ke bawah, hatinya kembali dilanda kesedihan karna sesuka itu Liana pada Noa tapi sayangnya menjadi cinta sepihak.

Dengan tatapan sedih itu Liana menatap Noa berharap mendapatkan empati. "Kenapa Noa? Apa rumor lo gay itu beneran?" Tanya Liana yang sudah sangat penasaran dengan fakta itu.

"Engga"

"Terus?"

"Gue punya pacar" jawaban Noa membuat Liana membuang muka sambil tertawa miris.

"Segitunya lo gak mau sama gue makanya lo bilang punya pacar?" Tanya Liana.

Noa menggeleng, "gue emang punya pacar, tapi sayangnya dia hilang dari dua setengah tahun yang lalu-

"Dan lo masih nunggu dia?" Potong Liana.

Dan Noa hanya mengangguk pelan.

"Lo setia banget, gue iri sama pacar lo yang dicintai sama lo" ucap Liana.

"Setelah penolakan pertama lo dateng lagi ke gue seolah gue bakal merubah pikiran, lo udah liat sejahat apa gue yang mempermalukan lo karna nolak lo didepan banyak orang tapi kenapa lo masih suka sama gue? Dari puluhan cowo yang ngasih lo bunga dan coklat setiap harinya sedangkan gue bahkan ga ada apa apanya" ucap Noa.

Liana melihat kebawah dan tersenyum tipis, lalu kembali menatap Noa dengan tatapan sayu nya.

"Karna lo nolong gue dari mantan toxic gue dua kali, lo ga inget? Dan cara lo menghormati kedudukan perempuan sukses bikin gue jatuh hati" ungkap Liana, tentang alasan ia masih menyukai Noa.

"Gue iri sama Lucy yang bisa deket sama lo, dia bahkan yang selalu lo priotasin kalo lagi kenapa kenapa gue jadi curiga kalo lo sebenarnya suka sama dia bukan karna nunggu pacar lo"

Noa lelah dengan pernyataan itu, tak hanya Liana yang menganggap Noa dan Lucy seperti berpacaran tapi hampir seluruh orang di kampus, maupun Noa atau pun juga Lucy sama sama terlalu malas untuk membenarkan berita itu karna percuma saja menurut mereka.

Karna mereka tidak akan berhenti membicarakannya hingga lelah sekalipun.

"Gue sama Lucy cuma sekedar sahabat ga lebih, kita deket karna pernah sekelompok dan berakhir jadi sahabat karna kita nyaman ngobrol satu sama lain" Noa menjelaskan hubungannya dengan Lucy.

Liana kembali menunduk dan memainkan jarinya, berusaha menahan tangis yang pecah karna kembali ditolak oleh sang pujaan.

Singkatnya Noa merasa bersalah karena membuat perempuan didepannya sedih, kemudian tangan Noa terulur diatas kepala Liana dengan kaku hingga akhirnya jatuh diatas kepala Liana dengan pelan dan mengelusnya.

"Maaf, karna bikin lo sakit hati. Benci aja gue biar hati lo gak ngerasa sakit hati" ucap Noa masih mengelus kepala Liana.

Tangis Liana pecah lalu memeluk Noa, sedangkan Noa masih dengan wajah datarnya namun terlihat kebingungan.

"Biarin gue meluk lo untuk terakhir di kalinya, sebelum gue benci lo kaya yang lo suruh" ucap Liana disela tangisnya.

Jadi Noa hanya membiarkan Liana menangis di kemeja yang Noa kenakan, hingga 7 menit lamanya dan akhirnya Liana melepaskan pelukannya dan pergi lebih dulu.

Noa kembali melihat ke tumpukan kardus itu, dan melihat seorang perempuan yang sedang mengintip nya bersembunyi lagi di tumpukan kardus yang besar.

"Buat siapapun yang ada disini, jangan pernah sebarin kejadian tadi ke semua orang atau lo yang gue habisin didepan banyak orang" ancamnya, sebab ia tak ingin Liana tambah dipermalukan.

Lalu Noa pergi kembali ke kantin menemui teman temannya yang sudah sangat penasaran dengan drama live yang terjadi. Tapi Noa enggan membahas nya dan kembali makan walau temannya sangat kesal dan kembali mencibirnya dengan kata yang sama.

Menyia-nyiakan ketampanan nya.

Tapi hal itu tak membuat nya berubah pikiran dan memacari seseorang, justru membuatnya ingin secepatnya menemukan Ayaka.
















To be continued
🦋 © crxdia

Niki everyone crush

terimakasih untuk all ost nya nevertheless karna aku jadi terinspirasi dan lancar nulisnya 👍

sama mau bilang big thanks buat kalian yang votmen di book ini, komen kalian mood banget asli. Makasih semua! 💓

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang