XXXVII

1.7K 234 31
                                    

Di pagi yang cerah ini, Noa pergi ke kampus setelah dikabari oleh Narumi bahwa project mereka akan dikerjakan pagi ini. Dengan dua gelas kopi yang ia beli di perjalan tadi, Noa masuk ke studio seni Narumi dalam keadaan mood sangat baik.

"Pagi" sapa Noa dengan bahasa Jepang.

Sontak Narumi yang sedang sibuk membuat sketsa susunan patungnya terkejut karna kedatangan Noa tanpa disadari olehnya, lalu terkekeh.

"Selamat pagi juga senpai" jawab Narumi dengan formal diselipi nada candaan.

Noa menggeleng sembari tertawa kecil, lalu meletakkan kopi yang sedari tadi ia pegang dan duduk disamping Narumi.

"Buat kamu biar fokus nanti" ucap Noa, seolah menjawab pertanyaan di kepala Narumi mengapa Noa membawa dua kopi.

Penampilan Narumi sangat cantik kali ini, rambutnya coklat panjang sedada dicatok gelombang, dengan poni yang menutupi dahinya. Wajahnya ia polesi dengan bedak, eyeliner wings dan lip cream berwarna nude memberi kesan cantik dan sederhana pada wajah Narumi. Ditambah baju simple yang ia kenakan, baby shirt crop berwarna lilac ditambah jeans highwaisted.

Rasanya benar benar seperti melihat Ayaka dalam versi modis, keduanya hanya berbeda di selera pakaian. Narumi suka berpakaian yang pastel dan cenderung ke imut, sedangkan Ayaka lebih bergaya vintage dengan kesan dewasa.

Narumi mengangguk pelan, "makasih kak" ucap Narumi berterima kasih.

"Sama sama, ngomong ngomong mulai dari mana?" Tanya Noa yang sudah siap membantu Narumi.

Dengan senyum tipis yang selalu menempel pada wajahnya, Narumi menjawab "dari ini dulu. Baru bagian yang ini, gimana?" Ucap Narumi sembari menunjukkan sketsa di sketchbook nya.

Noa yang terus menatap sketsa Narumi tanpa memberi komentar apapun membuat Narumi sedikit gugup, apakah ide nya kali ini masih juga buruk?.

"Jelek ya kak?" Tanya Narumi sedikit ragu dan takut.

Noa menggeleng, "enggak, cuma... Kurang sedikit point dari karya kamu aja disini, gimana kalo kita buat jadi kaya gini" Noa mengambil pencil lalu menggoreskan nya pada sketchbook Narumi.

Jarak mereka saat ini terlalu dekat, tapi rasanya terlalu nyaman mengingat status mereka masih sedikit asing karna 2 kali bertemu dan berbicara.

Degup jantung Narumi seketika berubah menjadi kencang membuat nya sedikit tak nyaman, jarak mereka terlalu dekat bahkan hanya berjarak beberapa centi dari posisi asli keduanya.

"Kaya gini gimana?" Noa menoleh menatap Narumi yang berada disebelahnya.

Namun Noa entah bagaimana, cara Noa menatap wanita disampingnya bukan sebagai seorang Narumi adik tingkat nya, namun sebagai Ayaka.

Dengan senyum canggung Narumi sedikit memindahkan posisi wajah mereka agar tidak terlalu dekat, lalu menggeser bukunya dan melihatnya.

Matanya melebar saat melihat hasil karya kakak tingkat nya, Noa. Tak heran jika ia selalu dipuji dosen dan penikmat seni lainnya, pasalnya dalam waktu sekejap Noa mengubah karya Narumi menjadi lebih baik. Tidak keluar dari ide rancangan yang Narumi buat, karna Noa sedikit menghapus dan menambah sedikit lebih banyak ornamen lainnya.

Patung yang Narumi buat adalah seorang laki laki yang tengah bahagia dalam kasmaran, dan Noa membuat lubang di bagian dadanya untuk ditambahi jantung seolah sedang berdetak kencang ditambah beberapa bunga dan kupu kupu, untuk menambah kesan bahagianya.

"Bagus nya..." Puji Narumi dengan mata terbinar binar.

Narumi menoleh ke arah Noa yang sedang menatapnya dengan senyum manis nya.

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang