LIII

932 60 4
                                    


Hari ini rasanya lebih damai dari hari biasanya, pasalnya setelah Noa bertemu dengan Eita, tidak ada lagi mata mata dari Yamura. Tapi bagaimana ia bisa tau? Karena matanya yang sangat tajam itu mampu menangkap hal yang mencurigakan. Tidak salah lagi karena didikan Noa sejak kecil juga mempengaruhi nya.

"Aku boleh beli ini?" tanya Ayaka sambil menunjuk bunga bunga segar yang menarik perhatian Ayaka.

"Sure, which one?"

"Ini sama yang ini Noa," tunjuk Ayaka pada bunga mawar berwarna merah dan putih.

"Mau berapa??"

"Satu bouqet aja Noa."

"Oke" setelah itu Noa meminta penjual untuk membungkus kan bouqet bunga nya dengan cantik tak lupa membayarnya.

"Ini" Noa menyerahkan bouqet bunga itu kepada Ayaka.

"Thank you, Noa" ucap Ayaka sambil memeluk bunga itu dengan erat.

"Sama sama cantik, ayo jalan lagi" Noa menggandeng tangan Ayaka yang satu nya, kemudian berjalan bersama menyusuri jalan Australia yang masih terasa asing namun begitu damai.

Karena sudah lama rasanya mereka bisa keluar berdua sedamai ini. Senyum manis Ayaka selalu menjadi favorit Noa dan terus ingin Noa jaga, itu janji nya.

Sampai sebuah pesan singkat mendering kan ponselnya.

Papa

|kamu datang ke rumah sekarang, ada Yamura juga, jadi jangan lupa bawa Ayaka.
| 📍home
| VVIP telfon tadi, beliau ingin bertemu kamu sebelum kembali
| jangan lupa bawa Ayaka menemui VVIP
| ini perintah beliau

"Gimana perasaan kamu kalo ketemu VVIP??" ucap Noa tiba tiba.

Ayaka menghentikan gerakan nya yang hendak memakan sandwich, lalu ia meletakkan di samping nya. Padahal cuaca cerah pada musim summer yang indah di taman ini, tiba tiba berubah menjadi menegangkan. Setelah menepuk kedua tangan untuk membersihkan remah roti sandwich, Ayaka menatap Noa dengan benar dan lebih dalam.

"VVIP maksud nya kakek kamu??" tebak Ayaka tepat pada sasaran.

"Iya."

"Seneng dong? Apa yang perlu di khawatirin emang nya??" tanya Ayaka yang kebingungan dengan sikap Noa yang mendadak cemas.

"Aku... Cuma takut ngga berjalan lancar aja..." ungkap nya, ia takut jika kejadian Yamura membawa Ayaka terjadi kembali.

"Ngga perlu Noa, lagi pula bukan pertama kali nya kan aku ketemu VVIP?" ucap Ayaka.

"Iya sih... Tapi tetep aja Yaka, aku takut kalo VVIP malah berbuat sesuatu sama hubungan kita" ucap Noa mengungkapkan isi pikiran yang mengganggu nya.

"No probs, Noa everything gonna be alright, dont worry about that" ayaka mencoba menenangkan Noa yang cemas.

"Oke, but promise to always beside me?" Noa mengangkat jari kelingking nya.

"Promise" dengan senyum geli, Ayaka menautkan jari kelingking nya.























































"Selamat siang, maaf menunggu lama" ucap Noa begitu datang karena sedikit telat dari yang di perintahkan.

"Duduk" dengan badan dan wajah yang datar Eita memerintah.

"Iya" kemudian Ayaka dan Noa duduk bersebelahan di sofa yang sama.

"Silahkan Yamura, apa yang masih mau kamu dengar dari Noa," ucap Eita mempersilahkan Yamura untuk berbicara.

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang