L

1K 74 6
                                    

Jam hampir menuju jam 2 siang, Noa sudah berada di perjalanan menuju kantor Jake yang berada di pinggir kota, lumayan jauh dari jarak hotel miliknya. Setelah sampai ia menghampiri meja resepsionis, lalu dibawa ke ruangan milik Jake.

Tak lama kemudian Jake datang bersama wanita di belakangnya, seperti yang kalian duga ia adalah pacar dari Jake atau lebih tepatnya calon pacar.

(Part percakapan ini ada di cerita series nya Jaeyoon lebih tepatnya eps 4, tinggal cek profil aja ya kalo mau baca)

Jake atau Jaeyoon menceritakan kronologis cerita dari yang ia temukan bersama bukti lengkap dari cctv, tempat pembelian senjata, dan orang suruhan atau lebih tepatnya seorang sekertaris yang kami curigai.

Karena Noa meninggalkan Ayaka sendirian, jadi setelah urusan dengan Jaeyoon selesai Noa bergegas kembali menuju ke hotel. Entah karena beruntung atau timing yang pas, Noa melihat orang orang dari Yamura didepan Noa, tak sulit mengenali mereka. Tak jauh mungkin sekitar 10 m dari ia berdiri.

Basement sedang sepi, cukup untuk menghabisi 3 orang sekaligus dalam waktu 10 menit. Noa berjalan mengendap-endap menuju ke lift basement lalu menendang punggung orang paling belakang sehingga mereka semua terdorong masuk kedalam lift.

Noa mulai menghajar mereka satu persatu dengan cepat dan cekatan, saat orang yang dibelakang hendak memukul kepalanya, dengan sigap Noa menunduk dan orang itu memukul temannya sendiri sampai pingsan, kemudian Noa menancapkan pisau yang selalu ia bawa ke paha orang yang dibelakangnya hingga tumbang. Dan orang yang ia cekik dengan tangan kiri ia pukul dengan pegangan pisau pada kepala hingga berdarah memastikan agar ia benar benar pingsan. Dan saat itu juga kepala Noa di pukul hingga hampir tersungkur ke depan, kemudian dengan cekatan Noa segera berbalik dengan posisi menunduk sambil mengayunkan pisau kepada orang itu hingga perutnya terbuka.

Darah bercucuran banyak disini, apalagi dari orang yang ia tebas perut nya.

Noa mengeluarkan ponsel dan menelepon seseorang.

"Stand by di depan lift, terus beresin orang yang ada lift basement ngga pake lama sebelum orang orang tau."

Setelah mematikan panggilan, Noa kembali memasukkan pisau itu kedalam sakunya. Lift terbuka, orang orang suruhan Noa sudah stand by didepan, begitu Noa keluar mereka masuk dan membersihkan kekacauan.

Tentu saja Noa tidak mungkin masuk dengan pakaian berlumuran darah, sekertaris sementara —Brian memberinya jaket yang baru dan membawa jaket Noa yang berlumuran darah.

"Ayaka aman?"

"Semuanya aman selama anda pergi tuan" jawab Brian dengan hormat.

"Bagus, kamu urus aja jasad mereka atau engga kirim jasad ini balik ke Yamura dengan pesan 'saya dan Ayaka tidak akan terpisah lagi sampai kapan pun' sampaikan itu" ucap Noa dengan nafas yang memburu lalu pergi kembali ke kamar hotel.

"Baik tuan, selamat istirahat" ucap Brian sebelum Noa benar benar menjauh.

Noa membuka pintu hotel, "Kamu udah pulang?" Sapa Ayaka ketika Noa baru masuk.

"Iya, cape banget" ucap Noa lalu pergi ke kamar.

Meski sudah berganti jaket, darah tetap menempel di baju dalam jadi Noa segera mengganti seluruh baju dan memisahnya dari tempat baju kotor agar Ayaka tidak menyadarinya, ia harus cepat cepat membersihkan ini agar Ayaka tidak khawatir.

Setelah itu Noa menghampiri Ayaka yang sedang bersantai menonton film di tv, lalu memeluknya dari samping.

"Gimana?" Tanya Ayaka sambil memberhentikan filmnya.

"Kamu siap dengernya sekarang?"

Seketika Ayaka ragu akan keputusannya, tapi rasa penasarannya juga sangat tinggi.

"Iya, aku siap" ucap Ayaka setelah mengumpulkan keberaniannya untuk mendengarkan Noa.

Noa menganti posisinya, jadi Ayaka duduk di pangkuannya agar mereka jadi lebih dekat dan Noa dapat menceritakannya dengan nyaman.

"Sesuai dugaan, pertengkaran orang tua kita ada pihak ke 3 Yaka... Dan sekertaris papa kamu saat itu, diduga terlibat dalam pembunuhan mama kamu."

"Pembunuhan mama?" Ulang Ayaka, kebingungan.

"Iya, jadi kemungkinan dia memanipulasi papa kamu sampe bertengkar dengan mama dan menembaknya"

"Tapi... Papa kan memang tempramental, bisa aja dia hilang kendali terus nembak mama? Tapi gimana caranya ngemanipulasi papa buat bunuh mama?"

"Itu masih kita cari, tapi baik aku dan Jake juga curiga dia yang nyiapin pistol untuk menembak mama kamu"

"Pistol?"

"Iya, pistol yang papa kamu pakai untuk bunuh mama beda dari yang biasa di bawa, padahal itu pistol dengan model custom kesayangan nya"

"Siapa orang nya?" Dengan mencoba kuat Ayaka bertanya, padahal matanya sudah menahan mati matian agar tidak menangis. Ayaka sangat sensitif bahkan gampang menangis tentang masalah ini.

"Takashi Naomi"

"No way, kamu... Serius?" Ucap Ayaka tak percaya.

Bagaimana bisa percaya jika salah satu orang terdekatnya yang merencanakan pembunuhan mamanya? dan pertengkaran antara ayah Noa dan Ayaka juga. Ayaka sangat ingat Naomi karena salah satu orang terdekat nya. Ia ingat berkat Naomi ia bisa menghabiskan waktu dengan papa meski kantor sedang sangat sibuk, Naomi yang menghibur Ayaka dengan es krim jika papa melupakan janji temu dengan nya, Naomi yang selalu bersama nya sedari kecil tapi mengapa ia melakukan itu? Apa tujuan nya?.

Ayaka menunduk lalu meneteskan air mata , sesuai dugaan Noa, Ayaka pasti akan menangis. Jadi ia menarik Ayaka kedalam pelukannya, mengelus punggungnya untuk membantu Ayaka lebih tenang.

"Noa, aku salah apa sama orang lain sampe mereka jahat ke aku?" Tanya Ayaka sambil sesenggukan.

Noa mengelus pipi Ayaka, lalu menyelipkan rambut Ayaka kebelakang telinga. "Engga ada Yaka, kamu orang baik, kamu cuma lagi di uji sekarang" jawab Noa.

"Tapi kenapa seberat ini Noa?"

"Maaf Ayaka" Noa kembali memeluk Ayaka, ia bingung harus menjawab apalagi karena ia tau ujian dari tuhan ini sangat menekan nya.

"Aku janji, bakal mastiin kamu bahagia selalu, jangan nangis lagi ya? Kita pecahin masalah ini bareng bareng biar cepet selesai dan ngga ada yang terluka lagi, kamu pasti cape kan?"

Ayaka mengangguk.

"Tidur sekarang ya"

"Tapi Noa jangan kemana mana"

"Iya, Noa bakal disamping Ayaka sampe bangun"

Setelah sepakat, Noa menggendong Ayaka dan membawanya ke kamar. Meletakkan nya ke kasur lalu memeluk gadisnya hingga terlelap.







To be continued
🦋 © crxdia

udh lama bgt ya, masi ada yang nunguin kah?

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang