XXI

2.8K 356 47
                                    


Dret dret

Dret dret

Bunyi getar ponsel Ayaka membuat gadis itu terbangun dari tidurnya ditengah malam, dengan malas ia membuka ponselnya dan melihat log panggilan. Siapa yang menganggu nya tidur di tengah malam seperti ini?.

Hanya nomor telfon tanpa nama, jangan jangan penipu? Tapi untuk apa penipu menelfon nya larut malam? Bukannya mereka juga lelah menipu orang seharian dan perlu istirahat?.

Ayaka mematikan telfonnya dan kembali ke posisi tidurnya, tapi seseorang dengan nomor yang sama kembali menelfon nya. Seketika ia berpikir mungkin itu panggilan penting?.

Ayaka merubah posisinya menjadi duduk, lalu menjawab telfon orang itu.

"Halo?"

"Halo! Ini Ayaka kan?!"

Balas orang yang menelfon Ayaka dengan sedikit teriak.

"Iya betul ini siapa?"

"Ini gue Heeseung! Share lokasi lo sekarang nanti temen gue jemput!!"

"Heeseung yang dikantornya Noa waktu itu?"

"Iya!"

"Tapi kalo boleh tau ada apa?"

"Noa mau bunuh diri terjun tebing!!"




















Setelah mengirim lokasi Ayaka teman Heeseung bernama Jungwon datang menjemput Ayaka didepan apartemen dengan mobil custom nya yang sangat ikonik. Dan membawa Ayaka dan dirinya pergi dengan cepat ke tebing dimana Noa berada.

"Noa! Jangan gila! Gak gini cara nya kalo putus asa!!" Teriak Heeseung yang sedang menahan tangannya agar tidak terjun kebawah.

"Noa!!" Teriak Ayaka ketika turun dari mobil Jungwon.

Noa hanya menoleh dan menatapnya putus asa, terus menatap Ayaka yang kembali menangis karna dirinya.

"Jangan nangis lagi Ayaka"

"Jangan nangis" pintanya dengan suara lemah nya.

"No! Ayo turun!!" Seru Ayaka disela tangisnya.

"Gak mau, kamu nangis karna aku karna dari itu aku harus mati biar kamu gak nangis lagi"

"Noa!! Jangan gila! Turun lo anjing!" Teriak Jungwon yang mulai emosi.

Karna menurut nya, Noa selalu berubah menjadi bodoh ketika berhadapan dengan cinta. Padahal dulu ia sangat kuat, tapi entah mengapa setelah bertemu dengan sesuatu yang bernama cinta Noa pun takluk dan menjadikan nya sebagai kelemahan. Jungwon benci orang lemah.

"Noa dengerin pacar sama temen lo, dengerin gue! Jangan gegabah, bunuh diri gak bakal bikin urusan lo selesai!" Ucap Heeseung yang masih berusaha membujuk Noa dan menarik tangan Noa agar turun, tetapi tenaga Noa yang lebih muda darinya tetap membuat Noa diam tak bergeming.

"Kak Heeseung, turun dulu biar aku coba ngobrol sama Noa" pinta Ayaka yang sudah dibelakang Heeseung.

Perlahan Heeseung turun dan melangkah mundur, membiarkan Ayaka mengantikan posisinya.

"Noa ayo turun dulu, please"

Noa menggeleng dan hendak menjatuhkan badannya kembali, tapi untungnya tangan Ayaka cekatan menggenggam lengan Noa dan menariknya jatuh disampingnya.

"Ayaka aku harus mati—

"—dan biarin aku terus terusan nangis?!! Jawab!!" Ayaka mulai mengeluarkan air matanya lagi.

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang