XLIX

952 82 5
                                    

Noa membawa Ayaka ke pelabuhan disana, mereka hendak ke pulau sebrang dan kemudian membeli tiket pesawat disana. Noa sengaja memanjangkan rute mereka agar Yamura bingung mencarinya.

Namun sepanjang perjalanan Ayaka banyak diam dan melamun. Noa memaklumi nya karena sempat membuat Ayaka bingung dengan ucapan Noa tentang apakah Ayaka yakin ibunya dibunuh oleh Yamura hanya karena kemarahan nya? Apa karena penyebab lain yang Ayaka tak pernah cari tau?.

"Hey? Tired huh?" Ucap Noa sambil mengelus rambut Ayaka.

Ayaka mengambil tangan Noa dan meletakan nya di pipi, "no, im just still confused."

"Kita bakal nyampe di Aussie, kita bakal ketemu sama orang kepercayaan aku buat nyari informasi, sabar ya?"

Ayaka mengangguk, sambil tersenyum tipis meski terlihat rapuh.

Namun begitu sampai di Australia pada malam hari, tubuh Ayaka makin drop begitu juga dengan kesehatannya. Ia mengalami demam jadi sesampai nya mereka di hotel, Ayaka minum obat dan tidur disamping Noa yang tengah cemas sambil terus mengelus rambut gadisnya yang sedang terbaring.

"Sorry Noa."

Noa menempelkan darinya dengan dahi milik Ayaka lalu menggelengkan kepalanya, "its okay, get better soon baby" lalu meninggalkan kecupan di dahinya.

"Wanna eat something? U should fill your stomach before drink the medicine."

"No, i dont wanna eat Noa."

"But u should."

"I just wanna get out, and walk outside."

"Tapi kamu lagi ngga sehat, Yaka."

"Please Noa, i beg you."

Noa menghela nafas, "I cant let u beg, lets go."

Dengan senyum kecil, Ayaka beranjak dari kasur perlahan karena tubuhnya masih lemas. Noa yang sudah siap dengan jaket nya mendekati Ayaka dan memakaikan mantel miliknya yang panjang, karena Ayaka tidak boleh kedinginan saat diluar.

"Leggo."

Ayaka dan Noa berjalan keluar hotel sambil berpegangan tangan, untung nya suhu saat ini tida terlalu dingin jadi mantel yang digunakan Ayaka cukup untuk menghangatkan nya.

"Gimana?"

"Seneng" jawab Ayaka sambil menunjukan senyuman nya.

"Udah mau makan?"

"Hm... Kalo pastry boleh?"

"Boleh baby"

"Mau toko yang itu" ucap Ayaka sambil menunjukan plang nya.

Noa langsung mengajaknya pergi kesana, dan memasuki toko itu. Aroma kue yang khas menguak saat mereka masuk kedalam, rasanya seperti dejavu.

"Pilih yang kamu mau, terus kita makan di hotel ya?"

"Okay Noa"

Setelah Ayaka memilih beberapa kue pastry untuk nya, dan tentu saja untuk Noa juga, ia pulang dan makan kue kue itu dengan semangat sambil menonton tv di kasur.

"Obat nya jangan lupa ya sayang?" Ucap Noa sambil membawa kan air minum, lalu menyiapkan obat yang harus Ayaka minum di piring kecil.

"Thank you Noa"

"Your welcome honey" lalu Noa mengecup kepala Ayaka dan pergi ke ruang tengah, meninggalkan Ayaka yang tengah makan.

Setelah menghabiskan satu kue dan meminum obat, Ayaka beranjak dari kasur dan mendapati Noa yang sedang duduk sofa, ia bisa melihat wajah Noa yang lelah tengah sibuk dengan ponselnya.

"Halo? Iya gue dateng ke kantor lo besok"

"Yang diatas? Oh yang dibawah, di pinggir kota kan itu?"

"Seriusan lo? Umur berapa cewe nya?"

"Buset anak SMA?! Lebih muda dari Ayaka?! Kelas 2 mau ke 3? Berarti selisih 5 tahun nan dari Ayaka dong?"

"Gila, muda banget pacar lo"

"Sante gue bisa nunggu, kapan lagi abang gue punya pacar di umur lo yang setua ini"

"Hahaha, have fun orang tua, bye"

"Telfon siapa? Seneng banget?" Tanya Ayaka lalu duduk disamping Noa.

Noa menarik pinggang Ayaka agar lebih dekat, "kakak sepupu aku, orang yang bakal aku temuin di Australia ini dia, Jake" ucap Noa.

"Terus perempuan mana yang kalian bahas?"

"Pacar nya Jake, dia punya pacar yang ketemu nya random banget, masi bagus kita ketemu berkat orang tua."

"Kalo dia?."

"Random deh, masa katanya ketemu lagi pas di minimarket, orang kaya Jake pergi ke minimarket tuh udah aneh."

"Biar bisa ketemu sama cewe itu kali?."

"Bisa jadi si... Tapi intinya bagusan kita ketimbang cerita cinta Jake, apaan ketemu di minimarket??" Ejek Noa.

Ayaka hanya bisa tertawa lalu bertanya "Kamu mau ketemu kak Jake besok jam berapa?."

"Agak siang kok, jam 2 nanti kamu ngga usah ikut dulu ya? Kamu masih sakit, jadi disini aja" Noa sambil mengelus rambut Ayaka.

"Beneran ngga papa?."

"Ngga papa, waktu aku pergi ada bodyguard kok, jangan khawatir ya?."

"Oke"

"Kiss nya?."

Ayaka mencium pipi Noa dengan cepat. Lalu Noa menghela nafas.

"Ngga papa deh, yang penting dapet kiss" gumam Noa yang membuat Ayaka tertawa.


To be continued
🦋 © crxdia

selamat hari senin dan semangat sekolah wkwk, ini aku up pas lagi di tengah tengah pelajaran, soalnya gabut. Maaf ga sopan banget tapi aku beneran boseeeen

btw mau double up ngga? kalo iya aku up pas sore, tapi liat komen nya kalo pada excited mungkin aku bisa up nanti.

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang