LVII (last chap)

1.8K 85 1
                                    

Tok tok tok

Mendengar suara ketukan dari pintu ruangannya membuat Noa melihat kearah pintu, "permisi pak dosen, apa saya mengganggu??" tanya nya dengan formal tak lupa senyum lebar yang mengambang.

Noa melepas kaca mata yang bertengger di hidung nya kemudian menyahut, "mana mungkin pacar saya mengganggu?" jawab Noa membalas kejahilannya sambil tersenyum cerah.

Lelaki itu lekas beranjak dari kursi nya menghampiri Ayaka yang berjalan mendekat juga, kemudian keduanya saling memeluk dengan sangat erat. Ia sangat merindukan Noa si mahasiswa seni yang lulus 3 tahun lalu yang kini sudah menjadi dosen muda di tempatnya kuliah nya.

"Kamu ngga cape abis flight langsung kesini??" tanya Noa sambil menyelipkan rambut Ayaka yang menutupi wajah kebelakang telinganya.

"Sama sekali engga, kan aku mau ketemu pacarku, yang ada energiku yang keisi."

Noa tertawa kecil mendengar godaan dari Ayaka, kemudian mencium pipi nya. "How about the Netherlands? The exhibition went well," tanya Noa.

"Yup, everything went well," balas Ayaka.

"And how about my boyfriend??" lanjut Ayaka.

"Why did you turn into such a flirty huh?? did something happend and make your mood good?"

"Biasa aja sih, tapi aku memang kangen banget sama kamu" ucap Ayaka.

"Wah... jantung aku berdebar kenceng banget, gara gara kamu ngomong kaya gitu" ungkap Noa.

"Iya?? Aku mau denger dong," Ayaka menempelkan telinganya di dada Noa tepatnya di bagian jantung, suara degup Noa berdetak kencang sesuai yang lelaki itu bilang.

"Jarang jarang, biasanya aku yang selalu bilang kangen kamu" balas Noa, kebingungan.

"Soalnya kamu bales chat aku lama banget, karna sibuk sama urusan kuliah kamu ya?."

"Maaf ya, karena udah pengumpulan tugas jadinya nya aku sibuk banget nilai satu satu, apalagi karna ngga bisa hadir langsung di kelas mereka."

"Ada masalah sama mobil??" tanya Ayaka sembari melepaskan pelukannya.

"No, aku lagi uji coba poison baru karna aku kepikiran buat lanjutin DC3 series"

"Ah... Yang sama Seiji itu??"

"Iya."

"Terus tugas bagian kamu sama VVIP?" tanya Ayaka kebingungan.

"Joa yang ambil alih"

"Joa??!! Kamu serius ngasih tanggung jawab itu ke dia??" serunya kaget dan tak percaya.

Noa mendengus dan raut wajahnya yang berubah menjadi cemberut, "Kenapa kamu kaya khawatir banget??" tanya Noa kaget sekaligus cemburu, kenapa malah mengkhawatirkan kembaran nya.

"Joa kan ngga kaya kamu, dia pasti kesusahan secara dia baru terjun di dunia kita Noa" melepaskan pelukannya lalu menggigit kukunya khawatir.

"Terus kamu khawatir sama dia??" tanya nya dengan nada cemburu.

"Noa serius deh, masa kamu cemburu sama saudara kembar sendiri sih??"

"Ya abisnya kamu gitu.."

"Pak dosen ngga boleh ngambekan~"

"Ngga ada hubungan nya ya?!" seru Noa kesal.

Ayaka tertawa kecil lalu kembali merangkul leher Noa dan mendekatkan wajah keduanya.

"Makan yuk?"

"Dirumah ya?"

"Yah kalo itu mah bukannya makan, malah cuddle!"

Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang