what if : broke up edition pt3

610 39 6
                                    

Meskipun sudah putus, sayang nya mereka tidak bisa menghindar untuk bertemu satu sama lain. Karena faktor satu kelas dan kelulusan mereka yang tinggal 3 bulan sehingga mengharuskan Ayaka dan Joa menyelesaikan sebagian projek perusahaan keluarga yang akan mereka dirikan.

Jadi kadang Ayaka bertemu Noa di sekolah atau rumahnya sendiri.

Jadi hal itu membuat hubungan mereka terlihat seperti tidak begitu putus? mereka masih bertemu, masih bisa tau kabar dari sekali lihat. Lain hal dengan pasangan lain ketika sudah putus, mereka akan lost kontak bahkan jarang bertemu atau untuk sekedar berpapasan dijalan.

Namun sepertinya kali ini ada orang yang tidak suka jika mereka terus bertemu.

PLAK!!

"Brengsek!!" jeritnya emosi.

"Perlu berapa kali gue ingetin kalo Noa sekarang pacar gue?, jadi lo ngga bisa serakah buat rebut dia lagi!!"

"Rebut apa sih?!!"

"Nggak usah ngelak!! gue liat belakangan ini kalo lo sering kerumahnya Noa, masih kurang caper? jadi lo mau deketin ortunya?!" seru nya emosi. "Biar bisa balikan lagi??!" sambungnya.

Ayaka mencondongkan tubuhnya dengan senyum seringainya, ke telinga Aruma. "Sayang nya gue ngga perlu caper dan usaha sana sini kaya lo, karena dia memang bakal balik lagi sama gue? berharap apa sih lo?" bisik Ayaka sambil tersenyum seringai.

"Brengsek!!" Aruma langsung menjambak rambut Ayaka dengan kencang sedangkan Ayaka berteriak kesakitan dan berusaha melepaskan tangan Aruma dari jambakan nya.

"Aruma stop!!" seru Noa dari ambang pintu, mampu menghentikan keduanya.

Noa melepaskan mereka berdua, lalu membawa Aruma keluar tanpa berbicara apapun, menghandle Aruma dengan emosi yang tak stabil dengan lembut. Dan Ayaka hanya bisa melihat itu dengan tatapan nanar sampai mereka berdua menghilang dari pintu.

"Nggak usah di liat lagi, lo gakpapa?" tanya Yuri khawatir sambil mengecek keadaan ayaka.

"I'm good, tapi aku ngga mau disini" ucap Ayaka sambil menahan tangis.

"Iya, kita izin ke uks aja" jawab Yuri menuruti kemauan Ayaka, lalu mereka pergi ke uks bersama.


















"Ayaka kenapa?" tanya dokter uks melihat Ayaka yang berjalan lemas dipapah oleh Yuri.

"Nggak enak badan, tapi kayanya uks penuh?..." ucap Yuri sambil melihat keseliling ruangan dan bangsal uks yang sudah ditempati.

"Ya... kaya yang kamu liat, hampir setiap hari pula."

"Kok bisa? dari kapan dok?" kini giliran Ayaka bertanya.

"Semenjak kamu putus sama Noa?"

Yuri dan Ayaka terdiam sambil bertatapan sejenak.

"Kalo duduk sambil nunggu bangsal kosong gimana? soalnya kita juga lagi nunggu ambulance buat jemput dua orang ke rumah sakit"

"Emang kenapa dok?" tanya Ayaka.

"Ada dua orang yang patah tulang bagian kaki sama tangan, jadi harus tetep kerumah sakit soalnya yang ini emang agak serius."

"Jadi gimana?"

"Iya dok, Ayaka mau kok" jawab Yuri mewakili karena Ayaka melamun sambil menundukkan kepalanya.

Jadi Yuri membawa Ayaka ke kursi dekat meja dokter uks untuk duduk dan menemani Ayaka duduk disamping nya, menatap Ayaka dengan tatapan sedikit khawatir.

Memang apa yang Noa alami sampai memukul orang lain sebanyak ini setiap harinya?
















Noa's Obsession [1] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang