Memberontak

170 10 0
                                    

    Di Jepang. Itachi menjenguk ayahnya di penjara. " Itachi kau kesini, mana Sasuke? Ada yang ingin bicarakan dengannya," kata Fugaku. " Apa yang ingin ayah bicarakan? Masalah Karin? Ayah, Sasuke dan Karin itu tidak cocok. Mending ayah batalin aja pertunangannya," kata Itachi.

    " Ayah kasian melihat Karin marah marah ke petugas lapas. Setiap hari dia menyalahkan Gaara. Ayah tau aja juga dijebak sama Gaara, tapi ayah tau diri. Ayah mengakui kesalahan ayah. Tidak seperti Karin. Sasuke harus menenangkan si Karin. Supaya Karin bisa mengakui kesalahannya," kata Fugaku.

     " Menenangkan? Aku gak salah dengar, ayah? Ayah tau kan jika Sasuke melihat si Karin maka Sasuke sendirilah yang jijik dengan Karin. Dia pasto ogah melakukan apa yang ayah perintahkan. Selama ini Sasuke menuruti permintaan ayah, tapi setelah kejadian waktu pertunangan itu Sasuke lah yang sudah memutuskan hubungannya dengan ayah. Jadi ayah gak berhak memerintahnya kembali. Biarkan Sasuke bahagia," kata Itachi.

    " Turuti permintaan ayah, Itachi! Suruh Sasuke kesini, supaya menenangkan tunangannya itu," kata Fugaku. " Dia bukan tunangan Sasuke, ayah! Sadarlah, jika Sasuke yang tidak menginginkannya ayah. Ayah jangan memaksaku untuk memanggil Sasuke ya. Aku akan membiarkan Sasuke bahagia. Aku pergi dulu, tadi aku ke caffee dan membeli roti untuk ayah. Dimakan ya, dah ayah," kata Itachi.

   Fugaku pun terdiam mendengar ucapan Itachi. Itachi pun pergi meninggalkan Fugaku. " Kau benar. Seharusnya aku tak memaksa Sasuke untuk mengikuti perkataanku. Siaall," kata Fugaku kesal.

   Fugaku pun masuk ke selnya lagi. Sementara di restoran. " Kalian sudah dengarkan, bahwa Sasuke sekarang sudah jadi ayah. Jadi kuminta pada kalian untuk tidak membocorkan identitas Sasuke dan Sakura. Karena saat ini mereka sedang diincar sama sepupuku," kata Naruto.

   " Mereka diincar karena apa, Naruto?" kata Ino. " Harta, pasangan, dan lain lain. Kalian tau sendiri kan sepupuku itu kayak mana. Karin ingin mengincar hartanya Sakura, dan dia juga mengincar Sasuke. Supaya Karin bisa menguasai harta Haruno dan Uchiha. Pokoknya keluarga Uzumaki Hidan adalah keluarga yang sangat tamak," kata Naruto.

   " Kasian mereka. Mereka diincar terus oleh keluarga sepupumu itu. Sudah cukup aku menjadi korban atas ketamakan mereka, mereka memang pantas mendapatkan hukuman," kata Temari.

    " Kau benar, Temari. Apa kau benar benar melupakan kejadian lima tahun lalu? Apa kau memaafkan Gaara? Gaara sudah membuatmu luka, jika kau bertemu dengan dia, apa kau bisa mengatasinya?" kata Shikamaru.

    " Aku bisa, Shika. Aku pun juga sudah memaafkannya. Lagian jika Gaara gak melakukannya, mungkin ayah bisa bertindak lebih jauh lagi dan tidak menyadari kesalahannya. Aku pun siap jika bertemu dengannya. Kau jangan khawatir, Shika," kata Temari.

   " Kau berhati lembut, Temari. Kau begitu gampangnya memaafkan seseorang. Termasuke Gaara sendiri. Iya sih aku sempat kesal dengannya, tetapi jika dia tak melakukannya mungkin kita tidak akan tau kejahatan apa lagi yang dilakukan oleh ayahmu beserta rekan rekan bisnisnya itu. Kasian Sakura, Gaara, dan Sasuke," kata Ino.

  " Iya kasian mereka. Kalian habis ini mau kemana?" kata Naruto. " Aku dan Ino akan jalan jalan sebentar. Kau tau kan kami sering berdua dua, jadi ya begitulah. Kau sendiri ngapain, Naruto?" kata Sai. " Ya sama sepertimu, Sai. Aku akan ngajak jalan jalan Hinata. Hinata ayo kita pergi. Kapan kapan kita berkumpul disini lagi ya. Dah semuanya," kata Naruto.

   Di kantor polisi." PAK LEPASKAN AKU DARISINI! AKU GAK BERSALAH! AKU GAK BERSALAH! AYAH TOLONG BEBASKAN AKU DARI PENJARA INI! AWAS HARUNO GAARA, TAKKAN KUBIARKAN KAU HIDUP TENANG! PAK LEPASKAN AKU!" kata Karin berteriak teriak.

   " DIAMLAH NONA! KAU SEDANG DI PENJARA. JANGAN BERTERIAK TERIAK. ADA YANG LAGI BERISTIRAHAT. LEBIH BAIK DIAMLAH! ISTIRAHAT DAN KERJAKAN HAL HAL POSITIF DISINI!" kata polisi.

   Sementara di sel Hidan dan Fugaku. " Anakmu itu benar benar memalukan, Hidan. Jika dia berteriak teriak begini, dia akan mempermalukan dirinya sendiri. Dan mungkin masa tahanannya akan bertambah," kata Fugaku.

   " Dia ingin cepat cepat keluar. Sedangkan aku butuh bertahun tahun untuk keluar dari sini. Sampai sampai aku rela berbaik hati pada orang disini. Tapi si Gaara sialan itu malah membuat anakku ikut terjerat dalam permainanku sendiri. Sial, Fugaku jika kau bebas, bebaskan anakku dari sini. Dan langsungkan pernikahan anakku dengan putramu Sasuke. Setelah itu kau bebaskan aku dari sini," kata Hidan.

   " Iya, kau tenang aja. Akan kubebaskan kau dengan cara apapun. Ya sudah, aku mau istirahat. Kau tenangkan putrimu itu," kata Fugaku. " Oke," kata Hidan. Fugaku pun tertidur.

   " LEPASKAN AKU! AYAH, TOLONG LEPASKAN AKU DARI SINI. AKU MASIH INGIN HIDUP NORMAL, AYAH! AKU INGIN MENYUSUL SASUKE KE AMERIKA! AYAH TOLONG BEBASKAN AKU!" teriak Karin.

   " Diamlah Karin. Kau diamlah. Jangan berontak terus. Ayah akan mencari cara agar kau terbebas dari sini. Mending istirahatlah kau nak," kata Hidan. " TAPI SAMPAI KAPAN AYAH! BELUM LAGI AKU ADA KEPERLUAN SAMA REKAN BISNISKU! AWAS KAU GAARA, TAKKAN KUBIARKAN KAU BAHAGIA DISANA!" kata Karin.

   Hidan hanya menghela nafas. " Percuma aku tenangkan, Karin. Dia takkan mendengarkanku. Ah mending aku tidur aja. Lama lama dia lelah. Selamat tidur anakku, Karin," batin Hidan.

Pleasee, Don't Leave Me SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang