Pergi

893 50 0
                                    

   Tiba tiba telepon Sasuke berdering. " Kau dimana sekarang, Sasuke? Ayah suruh kau ke runah sekarang juga. Ayah tak mau tau," kata Fugaku marah.

   Sasuke menghela nafasnya. Ia sungguh sangat pusing hari ini. Pertama ia baru saja menikah dengan Sakura, kedua ayahnya menyuruh cepat cepat untuk melamar Karin. Ketiga ntah apa yang akan terjadi. Rasanya beban Sasuke gak hilang hilang.

   Sasuke pun memutuskan untuk mematuhi perintah ayahnya. Ia pun langsung ke rumah orangtuanya. Beberapa menit kemudian. Sasuke telah sampai di tempat orangtuanya.

   Ia melihat orangtua Karin beserta Karin sudah berada di tempat Sasuke. " Pasti Karin mengadu kepada orangtuanya. Aku mesti mesti hati hati dan harus melindungi Sakura dari keluargaku ini. Apa yang kubilang barusan? Melindungi Sakura, ada apa denganku sebenarnya," batin Sasuke.

    Sasuke pun masuk ke dalam rumah orangtuanya. " Silahkan duduk tuan Uzumaki. Jadi apa yang ingin kau bicarakan kepada putraku ini," kata Fugaku ramah.

    " Bukan aku yang bicara dengan putramu tetapi anakku yang ingin bicara dengan calon tunangannya. Silahkan bicara dengan calon suamimu," kata Hidan ayahnya Karin.

   " Sasuke kun tadi perempuan yang bersamamu di kampus tadi siapamu, Sasuke kun?" kata Karin. " Tuh kan pasti Karin mengungkit kejadian tadi," batin Sasuke kesal.

   " Dia adalah temanku. Satu jurusan denganku. Dan aku tak ingin kau mendekatinya," ancam Sasuke. " Kenapa aku gak boleh mendekatinya, Sasuke kun? Apa kau punya hubungan dengannya? Jawab aku Sasuke kun. Aku ini calon tunanganmu, Sasuke kun," kata Karin.

   " Tunangan huh! Aku aja menganggapmu sebagai wanita lintah tau. Aku takkan menganggap kau sebagai tunanganku. Dan kalian jangan seenaknya menyuruhku bertunangan dengannya," kata Sasuke yang langsung pergi.

   Hidan pun hanya geleng geleng kepala melihat tingkah Sasuke. " Maafkan anakku Hidan, mungkin Sasuke malu malu dengan tunangannya. Biar aku bicara dengan putraku, sebentar ya," kata Fugaku bersalah.

   Fugaku pun menyusul Sasuke. " BERHENTI UCHIHA SASUKE! AKU INGIN BICARA DENGANMU! KAU JANGAN SEENAKNYA MEMBERHENTIKAN PERTUNANGAN INI!" bentak Fugaku.

   Sasuke pun membalikkan badannya. " Aku Uchiha Sasuke bisa melakukan apa yang aku mau. Jadi jangan pernah melarangku tuan Fugaku. Aku bukan budakmu lagi, jadi suruhlah anak pertamamu yang melakukannya," kata Sasuke.

   Fugaku pun menampar Sasuke. " Itachi sudah menikah, dan sekarang giliranmu yang harus menikah. Uchiha juga butuh pewaris. Tinggal dirimu yang belum mengasihnya kepada kami. Kalau kau tidak, aku akan mencabut semua fasilitas yang kau miliki, Sasuke," kata Fugaku.

  " Ambil aja semua fasilitasku. Semua yang kau kuasai aku mengembalikannya kepadamu. Aku bisa mencarinya sendiri. Tanpa perlu bantuanmu, tuan Fugaku," kata Sasuke.

   " Jangan seenaknya Sasuke! Kau itu anggota Uchiha, jadi kau harus menurut dengan perintah Uchiha. Apa kau bisa menghidupi dirimu, huh. Aku aja tak yakin," kata Fugaku.

   " Aku pasti bisa. Mulai detik ini aku keluar dari Uchiha. Aku ingin hidupku tidak terbayang bayang dengan Uchiha kolot ini, sampai jumpa Uchiha Fugaku," kata Sasuke pergi.

   Ia pun pergi dengan berjalan kaki. Ia sudah muak dengan bayang bayang Uchiha. Saatnya ia menghidupi dirinya sendiri. Kuliahnya pun tinggal beberapa semester lagi.

   Ia pun duduk di taman kota. Sementara Sakura sudah selesai menemui Ino. Ia pun berjalan untuk ke supermarket. Ia melihat Sasuke duduk termenung di taman kota.

   Ia pun menghampiri Sasuke. " Ngapain kau disini, Sasuke? Kau kayak orang gila tau. Mau kutemani?" kata Sakura. Sasuke pun terkejut melihat Sakura disini.

   " Kau sudah selesai bersama temanmu? Bolehkah aku nginap di apartemenmu? Aku tak punya tempat tinggal. Aku sudah menyerahkan seluruh hartaku kepada keluargaku," kata Sasuke lemah.

   " Kok bisa? Terus kau berhenti kuliahmu, Sasuke? Bagaimana kau membiayai uang kuliahmu, jika semua harta hartamu sudah kau serahkan semuanya kepada keluargamu," kata Sakura.

   " Ntahlah. Mungkin aku akan kerja sebagai pelayan atau ntahlah. Aku pun juga bingung," kata Sasuke lemah. " Aku pun juga gak memiliki pekerjaan sekarang. Kau sekarang sudah miskin. Bagaimana kau menggajiku. Terus bagaimana aku bisa membayar apartemenku. Astaga pasti aku kena usir dengan bibi Tsunade. Ah sial," kata Sakura kesal.

   " Kenapa kau yang kesal sih. Ya sudah mending kau pindah ke tempat yang lain," kata Sasuke cuek. " PINDAH KATAMU! BIAYA SEWA APARTEMEN DI TOKYO SANGATLAH MAHAL TAU! ASTAGA BAGAIMANA INI," kata Sakura.

    " Terus aku bagaimana? Saat ini aku tak bisa minta tolong kepada siapa pun. Saat ini sahabat sahabatku pasti sedang berkencan. Aku tak ingin menganggu mereka," kata Sasuke.

   " Terus bagaimana dong. Ya sudah kau ikut aku ke supermarket. Nanti kita pikirin solusi terbaiknya," kata Sakura. Sakura pun mengajak Sasuke ke apartemennya.

   Mereka sampai di apartemen Sakura. " Ini apartemenmu ya? Kecil sekali, gak kayak apartemenku dulu," kata Sasuke. " Biarin aja, yang penting aku bahagia disini. Kau tunggu disini. Jangan keluar keluar. Aku mau menemui pemilik apartemen ini dulu," kata Sakura.

   Sakura pun keluar dari apartemennya. " Bahagia kah? Apa selama ini aku gak bahagia? Padahal dulu aku orang kaya, tapi ntah sekarang jika aku bersama Sakura aku merasa bahwa Sakura adalah pelengkap hidupku. Padahal aku sudah menodainya. Apa aku bisa bahagia bersamanya ya?" kata Sasuke.

    Sakura pun sampai di tempat Tsunade. " Ada apa kau kesini, Sakura? Mau dikurangi jumlah uang sewanya ya? Tidak tidak, nanti yang ada aku rugi lagi," kata Sakura.

   " Ano bibi Tsunade, aku ingin mengajak temanku nginap beberapa hari. Tetapi kumohon jangan buat dia membayarnya. Biar aku yang menanggungnya," kata Sakura.

   " Tidak aku tidak mengizinkanmu. Lebih baik kau angkat kaki dari apartemenku. Daripada aku rugi nanti kan, lebih baik aku usir kau dari sini," kata Tsunade.

  " Pliss bibi Tsunade. Kau gak kasian dengan anak yatim sepertiku. Pliss bibi Tsunade, pliss," kata Sakura. " Tidak ya tidak. Sanalah kau berberes barang barangmu," kata Tsunade kasar.

   Sakura pun pergi dengan lesu dan balik ke apartemennya. Ia pun akhirnya masuk dengan wajah yang lesu. " Bagaimana Sakura? Apa pemilik apartemenmu mengizinkanku tinggal disini?" kata Sasuke.

   " Tidak, kita harus pergi dari sini. Aku diusir dari apartemen ini," kata Sakura lesu. " Hah, diusir. Bagaimana bisa? Sakura apa yang kau katakan kepada pemiliknya, Sakura. Hei katakan kepadaku," kata Sasuke.

   " Aku bilang kepadanya untuk menampungmu disini. Tetapi biar aku yang menanggung semua biaya apartemen ini. Kau tak harus membayarnya. Dia malah mengusirku, ah sesungguhnya aku pun sudah muak dengan pemilik apartemen ini. Ya sudah kau bantu aku bawa barang barang ini," kata Sakura.

   Sasuke pun merasa tak enak dengan Sakura. Ia pun hanya bisa membantu Sakura. Mereka pun akhirnya pergi dari apartemen ini.

Pleasee, Don't Leave Me SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang