Kehidupan Yang Baru

360 16 0
                                    

    Lima tahun kemudian...
    Kini Sakura telah tinggal di Amerika. Dia sekarang melahirkan anak kembar dan diberi nama sesuai nama pemberian dari Sasuke.

     Ya Sakura sering kali mengirimkan surat kepada Sasuke. Tak jarang Sakura merindukan momen bersama Sasuke. Nama anak yang diberikan oleh Sasuke adalah Sarada dan Sasura.

    Mereka saat ini sedang giat giatnya belajar. Ya saat ini mereka sudah SD (anggap aja begitu 😁). Gaara telah menyekolahkan keponakannya di sekolah elit.

    " Salad, Sasura ayo kalian siap siap. Nanti kalian bisa terlambat ke sekolah," kata Sakura. " Bentar mama," kata mereka. Tiba tiba Gaara menghampiri Sakura.

    " Mereka sepertimu, suka terlambat," ejek Gaara. " Apa katamu, Gaara! Aku ini terlambat dulunya juga gara gara kamu. Jadi jangan ejek diriku, dasar baka! Ya sudah ini dasi buatmu. Pakai sendiri. Makanya nikah, biar ada yang mengurusimu," ejek Sakura.

    " Kau!" kata Gaara terhenti. " Selamat pagi mama, paman merah!" kata Sasura  dan Sarada. " Hei kenapa kau memanggilku paman merah? Namaku kan Gaara, seharusnya kau memanggilku sesuai dengan nama. Kalian sungguh menggemaskan pagi ini," kata Gaara.

     " Kan rambut paman merah, jadi biar kami mudah memanggil paman, ya kami sebut aja warna rambut paman. Soalnya kalau kami menyebutkan nama paman, ribet. Ah sudahlah, ma mana tomatku! Aku tak mau sarapan jika tidak ada tomat didalam makananku!" rengek Sasura.

    " Itu didalam makananmu ada tomat, cuma mama potong potong jadi kecil. Salad, sini biar mama sisirkan rambutmu itu. Salad temani paman merahmu ini. Hahaha Gaara, sungguh lawak anak anakku memanggilmu merah. Mulai besok kupanggil kau dengan sebutan merah. Hahaha perutku sampai mulas gara gara menertawaimu," kata Sakura.

    " Sungguh anak anak kalian mewarisi ayahnya. Aku tak bisa berkata kata didepan anak anakmu," kata Gaara kesal dan langsung duduk. " Apa papa kami seperti kami? Apakah papa kami pintar seperti kami?" kata Sasura penasaran.

    " Hmm kalau soal pintar, tanyakan aja dengan mamamu. Bi, siapin makan buat saya," kata Gaara. " Iya sayang. Semua yang ada didalam diri kalian sangatlah mirip seperti papa kalian. Kalian merindukan papa kalian? Nanti kalau liburan, mama antarkan kalian kepada papa ya," kata Sakura.

    " Benarkah! Horee, sayang mama! Tapi mama harus ikut, gak seru jika kami bertemu papa ditemani oleh paman merah ini. Ma, apakah papa ganteng sepertiku?" kata Sasura.

    " Kau terlalu narsis Sasura!" kata Sarada. " Ish, menurutku aku memang ganteng. Dan sering di idamkan oleh semua perempuan di sekolah kita, kecuali si mata empat ini saudara kembarku sendiri," kata Sasura.

     " Lihatlah sifat narsismu dulu, Sakura. Menurun ke anakmu Sasura ini. Ya sudah Sasura, temani paman makan. Paman sudah sangat lapar," kata Gaara.

    " Siap paman," kata Sasura. Sementara Sakura menyisirkan rambut Sarada. " Ma, apakah rambut rambut kami seperti papa?" kata Sarada. " Umm iya. Rambut, mata kalian, kulit kalian semuanya dari papa kalian. Kau gak usah cemas sayang. Papamu sangatlah tampan. Bahkan saking tampannya papamu ini, mengalahkan ketampanan paman jelekmu ini. Jadi jangan khawatir Salad. Papa kalian terlalu sempurna di mata mama," kata Sakura.

    Sarada pun tersenyum dengan perkataan Sakura. " Anak anak sangat merindukan Sasuke. Sudah saatnya aku pulang ke Jepang dan menemui semua sahabatku dan suamiku di Jepang. Sekarang aku sudah melupakan segalanya, anak anak menjadi faktor kuat didalam kehidupanku ini. Aku harus memberitahu Sasuke, supaya dia gak kaget melihatku di Jepang bersama anak anak," batin Sakura.

    " Keponakanku sangat merindukan sosok ayahnya. Aku akan mempertemukan mereka dengan ayah mereka. Sudah cukup mereka disini, saatnya mereka mengetahui sosok ayah mereka. Aku gak boleh egois kepada Sakura. Itu haknya Sakura. Semua keputusan Sakura, akan kuterima dengan baik. Itulah janjiku sebagai seorang kakak," batin Gaara.

    Beberapa menit kemudian. Gaara, Sasura, dan Sarada pergi. " Aku pergi dulu Sakura. Baik baik kau disini Sakura. Ayo kalian salam kepada mama kalian," kata Gaara. " Ma, kami pergi dulu. Dah mama," kata Sasura dan Sarada. " Dah sayang," kata Sakura.

    Mereka pun akhirnya pergi. Tinggallah Sakura dirumah. Dia pun langsung mengirimkan sms kepada Sasuke. " Semoga Sasuke membaca sms ku," batin Sakura.

Pleasee, Don't Leave Me SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang