Dia Disini

180 10 0
                                    

   Sementara di Amerika. Gaara sudah mengumpulkan sebagian bukti kejahatan Karin. " Baru ini, kejahatan Karin sangatlah banyak. Astaga kenapa dia melakukan sebanyak ini. Pusing sekali otakku ini. Apa kusuruh Sasori kesini? Boleh deh, siapa tau dia bisa membantuku," kata Gaara. Gaara pun menelpon Sasori

    Di Jepang. Di tempat Sasori. Sasori sedang berlatih menembak pistol. Tiba tiba anak buahnya datang. " Bos, ini ada telepon buatmu. Mending di angkat bos, takutnya ini penting," kata anak buahnya Sasori.

   " Makasih ya. Kau lanjutkan tembakanku," kata Sasori. Sasori pun mengangkat telepon. " Akhirnya kau mengangkat teleponku, Sasori. Sas, sebagian bukti kejahatan Karin sudah kutemukan. Mending kau check bukti bukti tersebut di Amerika. Lalu kau bantu aku mencarikan bukti bukti yang lainnya lagi," kata Gaara.

    " Oke, tapi kau pesankan tiket pesawatku ya Gaara. Aku gak mau tau," kata Sasori. " Oh ya, ajak Itachi bersamamu. Dia yang lebih tau urusan urusan yang beginian. Bisa kan kau mengajaknya?" kata Gaara.

   " Kenapa kau gak telepon si Itachi baka itu sih, Gaara. Masa harus aku juga yang memberitahunya? Apa pulsamu habis hah! Seorang pengusaha kaya, masa pulsanya habis begitu saja sih. Ada ada aja kau ini, Gaara," kata Sasori.

   " Aku gak bisa menelpon Itachi sekarang, Sasori. Soalnya aku mau rapat. Gak keburu aku menelpon Itachi. Kau tau kan aku suka pelupa, tolong ya kau beritahunya," kata Gaara. " Alasan, ya sudah nanti akan kuberitahunya. Jangan lupa dengan pesanku tadi. Bayarin tiket pesawatku," kata Sasori.

   " Ya nanti akan kubayarkan. Kau tenang aja. Ajak juga sekalian anak buahmu. Biar ada yang menjaga Sakura. Soalnya kalau anak buahku, takutnya gak berpengaruh sama anak buahnya Karin. Tolong ya," kata Gaara. " Ya," kata Sasori.

   Sasori pun mematikan telepon. Ia pun langsung pergi ke kantor Itachi. Ia pun sampai di tempat Itachi.  " Tumben kau kesini, ada apa?" kata Itachi. " Gaara mengajak kita ke Amerika. Soalnya dia sudah menemukan sedikit bukti untuk memberatkan Karin," kata Sasori.

   " Oke, gue pun juga sudah menemukannya. Dan gue juga mau ngajak seseorang untuk mengakui kesalahan Karin," kata Itachi. " Siapa?" kata Sasori. " Uzumaki Naruto. Dia adalah anak dari Uzumaki Kushina dan Namikaze Minato. Perusahan paman Minato sangatlah besar, dan kita ada bekap dari perusahaan tersebut," kata Itachi.

   " Oke, kapan kita ke Amerika? Sekarang, atau besok?" kata Sasori. " Harus besok kita berangkat? Kau tanyain dulu ke Gaaranya, takutnya dia sibuk," kata Itachi.

   " Iya, nanti dia bisa marah pada kita. Ya sudah, gue periksa bukti kejahatan Karin. Mana buktinya itu, Itachi?" kata Sasori. " Itu," kata Itachi. " Oke," kata Sasori.

   Dua hari kemudian. Naruto, Itachi dan Sasori berangkat ke Amerika. " Kau harus membantu kami, Naruto. Dan jangan banyak tanya selama kami menyelidiki bukti bukti Karin di kantor Gaara," kata Itachi. " Ya, tapi aku bisa menemui Sasuke dan Sakura kan?" kata Naruto. " Bisa," kata Itachi.

    Mereka pun akhirnya sampai di Amerika. Mereka disambut sama anak buahnya Gaara. " Kalian sudah ditunggu sama Gaara sama. Ayo ikut kami," kata asisten Gaara. Mereka pun pergi ke perusahaan Gaara.

    " Amerika sudah banyak berubah. Terakhir kali aku kesini ketika aku masih kuliah. Astaga, aku benar benar kaget," kata Naruto. " Jangan norak juga, Uzumaki Naruto," kata Sasori.

   " Diamlah merah! Mentang mentang kau temannya Itachi, seharusnya kau iyain kata kataku," kata Naruto. " Cih," kata Sasori. " Kau!" kata Naruto. " Sudahlah Naruto, jangan membuat keributan. Dia adalah mata mata terkenal di Jepang. Jarang jarang kita berpergian dengannya, sudahlah," kata Itachi. " Iya Itachi," kata Naruto kesal.

Pleasee, Don't Leave Me SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang