TIGA PULUH SATU

13K 769 81
                                    

~Happy reading!~
Vote!

-

-

Deg!

Seketika tubuh Sena melemas mengetahui isi kotak itu yang sudah ada boneka dengan bercak kemerahan ditubuhnya yang tertusuk oleh pisau kecil, dan tulisan berwarna merah 'death will come soon

Nggak!

Sena langsung menjauhkan kotak itu, tubuhnya masih terasa lemas ia tidak tau kotak tersebut bermaksud untuk apa!

Sena tidak mau berfikir panjang ia segera mengambil kotak tersebut dan membawanya menuju kamar

Sena membuka lemari bajunya ia menyempilkan kotak itu kelipatan bajunya agar tidak diketahui oleh skava

Sena tidak akan memberitahu soal ini dengan skava. karena tidak mau nantinya skava akan mencari tau soal ini dan akan berbahaya untuknya.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan skava yang sudah pulang

Skava yang melihat Sena sedang berdiri langsung menyamparnya

"Sen.." Panggil skava

Sena tersenyum "Kakak udah pulang, sebentar aku masak dulu tadi aku lupa masak." Ujarnya

"Nggak usah. Tadi gue bawain makanan kesukaan Lo." Ucapnya

Sena mengangguk "Kakak udah makan?"

"Belum. lo kenapa tadi gue panggil panggil gak ada jawaban?" Tanyanya sambil menaikan satu alisnya

"Em tadi aku lagi dikamar mandi kak jadi gak kedengeran." elaknya sambil terkekeh

Skava dibuat bingung padahal pas dirinya masuk Sena sedang berdiri didepan lemari. Tapi ia tidak mau ambil pusing ia langsung saja mengajak Sena turun kebawah

Sesampainya dibawah sekarang keduanya sudah duduk di kursi meja makan

Benar Skava membawakan makanan kesukaannya sena, membuat Sena lupa dengan kejadian tadi

Sena langsung melahapnya rasanya sangat enak

"Gimana lo suka?" Tanya skava

"Suka banget kak. Bahkan rasanya jauh lebih enak dari yang pernah aku makan sebelum nya." Ucapnya antusias

Skava yang mendengar itu tersenyum dalam hatinya ia bahagia

"Kakak beli dimana?" Lanjutnya.

"Gue bikin sendiri, spesial untuk Lo." Ucapnya

Uhuk uhuk!

Skava mengambil air putih dan mengarahkannya ke Sena, Sena langsung meminumnya

"Makanya pelan pelan!"

"Hehe. Kakak ternyata bisa masak juga."

"Lo ngeremehin gue?!" Ujarnya menatap tajam kearah Sena

"E-enggak kok, maksud aku kakak hebat bisa masak makanan seenaknya ini." elaknya

Skava sebenarnya memasak masakan itu melihat resep dari buku. ia memasaknya direstoran miliknya tadi

Skava tersenyum kecil tanpa diketahui Sena.

****


Beberapa hari kemudian...

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang