***
Pagi ini Sena sudah rapih dengan ritual masaknya sebenarnya skava tidak mengizinkan Sena untuk masak. Namun, Sena tetap saja masak.
"Udah beres, Sekarang aku mau mandi dulu deh, takut nanti telat." Ujarnya.
"Lo gak usah sekolah sen Lo harus banyak-banyak istirahat." Tegur Skava.
Sena menghembuskan nafasnya kasar."Kak aku udah baikan kok, aku gak mau ketinggalan pelajaran kak!" pintanya membuat skava gemas.
"Ada syarat nya kalo lo mau gue izinin." Ujarnya tersenyum smirk.
Sena mengangguk Patuh. "Iya udah deh, apa syaratnya? "
Skava mendekatkan dirinya ke Sena. "Cium gue dulu." Bisiknya.
Sena tercengo atas permintaan skava padanya."hah c-cium?"
Skava menjauhkan dirinya dari Sena. "Yaudah kalo lo gak mau, gue gak bakal izinin lo pergi sekolah."
Tak ada pilihan lain Sena langsung saja mencium pipi skava sekilas.
Cup!
"Ck bukan cium pipi, tapi ini!" tunjuk skava kearah bibirnya.
Sena gugup. "A-apaan sih kak tadi kan udah aku cium di pipi."
"Oh yaudah lo gak gue--"
Cup!
Sena mencium sekilas bibir skava lalu langsung berlari kekamar mandi. Dengan perasaan Malu.
Skava yang melihat itu terkekeh geli.
"Rasanya pengen gue terkam."****
Sena sudah sampai kelasnya diantar oleh skava, sebenarnya Sena ingin menolak namun skava tetap mengantarkannya karna tidak mau kejadian kemarin terulang lagi.
"Kalo gitu aku masuk dulu ya kak." Ujarnya.
"Hm, Lo gak mau cium gue dulu gitu" Godanya membisik.
"Ih apaan sih kak kan tadi udah." Ujar Sena dengan wajah kesal.
"Kalo gitu aku masuk dulu, kakak jangan bolos ya."
"Hm."
Setelah semuanya. Kini Skava sedang berjalan di koridor kelas bersama teman temannya.
"Skava!"
Skava dan teman temannya menoleh ke arah belakang karna ada yang memanggil namanya.
"Hay skav kamu bisa Anter aku ke ruang kantor gak?" Tanya Vera.
"Gak bisa jangan ganggu lagi skava." Bukan Skava yang menjawab melainkan Flor.
"Apaan sih! lo kan gue nanyanya sama skava bukan sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
SKAVA {ON GOING}
Teen FictionMengisahkan sepasang pemuda yang harus menjalani pernikahan sakral, pernikahan yang dibuat bukan berdasarkan cinta ataupun obsesi, melainkan dari sebuah kesalahan yang dilakukan oleh seorang anak lelaki yang menghamili salah satu siswa disekolahnya...