TUJUH PULUH TIGA

6.1K 200 91
                                    

SKAVA: VOTE DULU!

Don't forget to read casually!

****

BUGHHHH!!!

Skava menendang bahu samping Elvio ketika lelaki itu ingin membalas pukulannya dirinya maju mengambil kasar kerah baju yang dikenakan lelaki yang sudah ia anggap rivalnya.

"Bastard!" desisnya.

Elvio menatap tajam dan sinis ketika kerah bajunya masih dipegang dan kini mata keduanya saling bertatapan gelap dan tahan satu sama lain.

"Mari abisin malam ini dengan darah Skava!"

Skava tersenyum kesamping dibuatnya semakin tajam mata elangnya menatap kearah mata Elvio yang sudah banyak dendam dibuatnya.

Skava kembali memenuhi kegelapan dirinya malam ini lelaki itu tidak akan membiarkan orang yang sudah mengusik hidupnya dan membuat nyawa kecil yang akan hadir dihidupnya hilang sirna begitu saja.

BUGHH!!

BUGHH!!

Pukulan Skava begitu keras dan cepat sehingga membuat Elvio tergeletak kembali berusaha membangunkan dirinya. Elvio menggelap ia menyeret dirinya kepojok ketika Skava berjalan kearahnya.

Lelaki itu babak belur ia tidak dapat membalas kembali pukulan Skava.

Ke sembilan lelaki yang berada dibalik tembok sedang melihat Skava yang dipenuhi amarah dan dendam malam ini. Mereka tidak ada yang berani mengusik lelaki itu, Mereka melihat Elvio yang sudah terlihat tidak bisa melawan lagi akibat pukulan yang diberikan ketuanya.

"Skava yang dulu kembali lagi," Gumam Vinsen melihat betapa bedanya sepupunya menghajar lawannya malam ini.

ARGHHHH!!

Dada tegap Elvio ditendang kebelakang dengan kencang dan lengannya diputar kebelakang membuat lelaki itu berteriak sakit.

Terdengar dari lima orang yang tadi masih berada diatas menuruni tangga mereka berlari melihat kebawah yang sedang ada keributan.

"Elvio!!!"

langsung saja mereka semua ingin menghajar Skava yang sudah berani kesini dan membuat salah satu temannya babak belur seperti itu. Namun sebelum itu Skava sudah berucap sedemikian.

"Lo semua liat ini! Gue bakal abisin si Bastard malam ini juga!"

Skava mencekik leher Elvio membuat lelaki itu susah bernafas dan akan mati sekarang juga. "Lep-asin gue Bang-sat!!"

Lelaki itu meninju hidung Elvio hingga darah keluar dari hidungnya ia mencengkram keras rahang itu Elvio makin sulit bernafas dengan serangan Skava yang membuatnya tak bisa berkutik.

Bahkan anak buahnya tidak ada yang maju satupun hanya melihatinya saja dan memikirkan bagaimana mereka semua melerai keduanya.

"Dia Skava!" ucap salah satunya pada keempat temannya.

Kesembilan orang tadi yang masih berada disana melihat dengan jelas bahwa kelima orang itu tidak menyerang. Vinsen mengintruksi jangan dulu menyerang jika mereka belum menyerang Skava.

"Kita lihat nanti, kalo sampai mereka nyerang kita serang balik dari belakang."

Mereka mengangguk masih melihat dari kejauhan.

"Akhh! "

Bon-bon mendorong bahu Flor lelaki itu menginjak kakinya yang membuatnya memekik.

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang