TIGA PULUH ENAM

11.7K 762 35
                                    

SKAVA: VOTE DULU

SKAVA: VOTE DULU

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Siang ini Sena seperti Biasa Sendiri di dalam apartemen nya, Tadi Pagi Skava sudah Pergi Untuk Kesekolah. Sekarang ia sedang Membereskan Apartemen Nya, Memang Tidak terlalu berantakan Jadi ia hanya Membereskan Barang-barang kecil yang tidak tertata Rapih.

Sampai Sena Menemukan Album dilemari, Ia Penasaran Dan Membukanya. Album itu Berisi Banyak Foto-Foto Skava Saat Masih kecil, Dan ada Juga seorang Perempuan Yang sedang Menggendong nya dipangkuan. Seperti nya Itu adalah Ibu kandung Dari skava

Sena Belum pernah Melihat Wajah Asli Mertuanya Yang ia tahu hanyalah Titia ibu sambung dari skava.

Sena Terkekeh Ketika melihat wajah skava yang sedang Menangis dipangkuan Ibunya. Menurut nya sangat Menggemaskan

"Hehe. Gemes banget."

Sena lalu Menyimpannya lagi Didalam Lemari itu.

Tingnong

Sena Berjalan Kearah Pintu Untuk Membukanya.

Sena Tersenyum Ketika Melihat Titia Dan Juga Rayhan Didepan Pintu

"Mamah, Kok nggak bilang sama aku kalo mau Main. Ayo Masuk." Ucap Sena mempersilahkan

"Iya, Biar surprise." Kekeh titia Sambil Berjalan Masuk

"Gue nggak Di persilahkan Masuk nih?!" Protes Reyhan Yang masih berada didepan pintu

Sena Terkekeh "Ayo kak Masuk,"

Reyhan Langsung Masuk Kedalam ia Matanya Tertuju Untuk Melihat setiap Sudut apartemen Milik skava

Tidak terlalu banyak barang Dan terlihat Rapih, Dan bersih.

"Sini sayang, Mamah Bawain Kamu kue Bolu lagi. Sesuai Janji mamah waktu Kamu Masih dirumah Sakit." Ucap titia Membuka paper bag nya

"Mamah masih ingat aja, Udah lama padahal." Tutur Sena

"Bentar Mah, Aku mau ambil Pisau." Sena Menuju dapur dan Mengambil Pisau Juga ada Minuman Untuk Titia dan juga Reyhan.

Titia langsung Memotongkan Bolunya Untuk Sena,

"Nih Sayang, Buat kamu Mamah yang bikin Spesial." Titia Menyodorkan Bolu itu kearah Mulut Sena Untuk dimakan.

"Enak?" Tanya titia

"Enak dong, Buatan Mamah Pasti tidak pernah Mengecewakan." Puji Sena

"Hehe, Kamu bisa aja."

Ekhem

Reyhan berdehem Karna Sedari Tadi ia hanya Dihiraukan

"Kak Reyhan Mau?" Tanya Sena

"Nggak," Ketusnya

SKAVA {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang