Mengisahkan sepasang pemuda yang harus menjalani pernikahan sakral, pernikahan yang dibuat bukan berdasarkan cinta ataupun obsesi, melainkan dari sebuah kesalahan yang dilakukan oleh seorang anak lelaki yang menghamili salah satu siswa disekolahnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Cepetan Naik atau gua tinggalin lo disini sendiri!" Ujar skava ngegas, Karna lama tidak ada jawaban dari perempuan didepannya.
"I-iya." Dengan ragu Sena langsung menaiki motor skava.
Tanpa berlama-lama Skava langsung menjalankan motor nya diatas rata-rata. Sena reflek Memeluk Tubuh Kekar Skava. Karna ia sedikit hampir jatuh. Ia berfikir Skava sudah gila. Bawa motor seperti tidak membawa seseorang dibelakang nya.
Beberapa menit Kemudian Motor Skava sudah sampai didepan Kontrakan yang Bisa dibilang tidak terlalu besar Karna tinggal di perkampungan dan di gang sempit.
"Makasih kak, udah anter aku pulang." Ujar Sena.
"Hmm." Skava hanya berdehem lalu pergi begitu saja. Aneh!
"Irit banget bicara nya kak Skava." Gumam Sena yang melihat sudah tidak melihat punggung skava lagi.
Sena langsung saja memasuki kontrakan nya untuk istirahat kebetulan hari ini ia tidak bekerja, Namun Sena merasa begitu lapar Karna belum makan siang. hanya saja ia baru makan pagi.
"Kamu Lapar ya nak, yaudah bunda masak dulu ya buat kita makan." Menolog nya sambil mengelus perut rata nya itu.
Bisa dibilang Sena sangat-sangat menyanyangi janinnya. Meski janinnya ini datang dengan cara yang salah. Sena tetap menyanyangi nya. Ia sudah menerima takdir. Jalankan saja dulu, Mungkin ini yang terbaik untuknya.
****
Sekarang jam setengah 10 malam skava sedang tiduran diatas kasurnya dan mengambil handphone nya untuk membuka room chat yang masuk
Maling kandang.
Bon-bon
HAI EPRIBADEHH.
Zidan Mulai, tololnya.
Flor Wajib di bawa ke RSJ kaya Nye ntu bocah.
Bon-bon Kalian jahatttss.
Zidan Jijik njir, Bon sini lo kerumah gue, nanti gue anter ke RSJ.
Flor WKWKWK! Ngakak brutal.
Vincen BRISIK.
Bon-bon Udah oii, pak wakil marah. Serem kalo udah marah. Jangan Ampe yang satunya nongol.